Yunita R Saragi

@yunitarsaragi
Bapaknya Mudita
papanyamudita
Rizkyngangi
rizkyngangi
Titim Matun Nasriyah
titimmatunnasriyah
Timeline
Yunita R Saragi membuat karya baru
Novel
KELESAH
Yunita R Saragi
Yunita R Saragi membuat karya baru
Novel
Tetangga Keempat
Yunita R Saragi
Akhirnya bisa tamat juga. T_T Tinggal menunggu kurasi. Teman-teman, yok, semangat!!!
Rekwik
7
Bagikan
Judul bab 14 itu, udah pasti saat membuatnya aku sedang memikirkan kue lapis dan dadar gulung. Sempat-sempatnya memikirkan makanan padahal ini cerita tentang pembunuhan! https://www.kwikku.com/novel/read/tetangga
Rekwik
6
Bagikan
Apa yang kau lakukan tadi pagi?
Aku nyetrika sambil melotot ke count down boost.
Apakah kau berhasil nge-boost?
Tidak juga.
Apakah kau akan mencobanya besok lagi?
Ya, iyalah. Mungkin biar agak keren, besok aku nungguin count down sambil ngerapiin jalanan dan ngelap besi rel kereta api. So cool!
Rekwik
12
Bagikan
Tadinya mau tambah satu bab aja, tapi udahlah dua aja. Eh, tiga aja, ding!https://www.kwikku.com/novel/read/tetangga
Rekwik
9
Bagikan
Banyak 'hidden gems' di sini, asal rajin ngulik-ngulik sampai ke bawah dan nggak ter-distract sama 'cover'. Cover 'wah' belum tentu isinya pun wah. Hari ini senang sekali mendapatkan beberapa hidden gems yg langsung kuangkut ke favorit. 😍😍😍 Dan faktanya pembacanya sedikit, padahal gaya penceritaan menarik dan tulisan tertata apik.

Tenang, Teman-teman, jangan pupus harapan jika yang membaca karyamu sedikit. Bukan karena ceritamu nggak bagus, hanya mungkin belum ditemukan oleh pembaca yang satu selera dengan tema yang kalian angkat dan belum ditemukan oleh yang klik dengan gaya penceritaan kalian. Menulislah karena kesenangan!
Rekwik
18
Bagikan
Bab 10 segera tayang 16 Juni 2020. Semakin seru dan bikin 'mual' :(( Yang belum baca dari bab awal, yuk, mampir dulu https://www.kwikku.com/novel/read/tetangga
Rekwik
10
Bagikan
Baru sampai 9 Bab. Lama ditinggal buat ngerjain tugas lain. Hari ini mari kita mulai lagi. Sila mampir, yuks.
Rekwik
10
Bagikan
Having fun with your readers

Setiap penulis biasanya punya cara sendiri untuk mempromosikan tulisan kepada calon pembacanya. Rata-rata mereka melakukan itu dengan bahasa-bahasa persuasif, karena tentunya ingin memengaruhi agar orang tertarik membaca tulisannya. Jika kemudian ada calon pembaca yang merasa ajakan ini malah merenggut 'kemerdekaannya' sebagai pembaca yang enggan disuruh-suruh, aku pikir kita sendiri yang telah membelenggu pikiran berharga itu. Mana? Katanya mau merdeka? Jika kita telah merdeka secara pikiran, tentu ajakan itu bisa abaikan saja, bukan?
Rekwik
9
Bagikan