surya bramantia

Urutan peristiwa/kejadian, dialog, serta situasi yang serba ganjil seliweran di sini. Indah, mencekam, sekaligus pahit. Menarik.

Ini novel horor yang molek. Narasinya mudah dipahami. Tegang juga menghibur.

Setelah Hilman, dunia perbukuan terus mencari penulis tema remaja yang konyol, jenaka, dan apa adanya. Kita belum bisa menggantikan itu meski Adhitya Mulya menggetarkan lewat Jomblo. Bahkan Raditya Dhika pun setelah itu belum benar-benar bisa menemani Lupus. Naskah novel yang ini konyol, mengadopsi gaya remaka kekinian dan asik. Meski penulisan (EYD/ baku) banyak dilanggar. Justru di sana ada tersimpan potret remaja kekinian dengan bahasanya. Aku gembira membaca novel ini. Bukan hanya tertawa.

Tokoh utama, Safar, begitu hidup. Sudut pandang penutur POV 1 (saya) begitu nikmat dibaca.

Dalam pembacaan awamku, tidak ada yang kurang dalam novel ini. Seru, mudah dibaca.

Versi online ini singkat tapi sudah memenuhi ekspektasiku sebagai pembaca. Mengejutkan. Menghibur.

Musik dikawinkan dgn cerita religi. Premis novel ini beraroma punk. Tercium sekali sense of punk-nya. Konteks agamis cukup kental tapi msh dlm tataran generik. Ditulis dgn sederhana dan gampang dibaca. Tak ada jualan kesedihan. Muda banget. Menarik sekali novel ini.

Mirip picture book ketimbang komik. Gambarnya keren.

Oddities in unusual fairy tales. Bikin nganyut...

Pekan lalu tersebar dari group WA, dan kini tersebar dari milis ke milis, dari email ke email. Saya baca, tergelak, lalu sedih, juga terharu. kalau mau dicetak kelak, sebaiknya diperdalam lagi.