Disukai
0
Dilihat
23
Usman dan Ujang, Suatu Kali
Slice of Life
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Usman bangun dengan mata pedih, ingin digapainya itu mimpi, tangisan-tangisan kedamaian tapi ia tidak mampu. Sekali lagi ia berkata “Ah, itu hanya mimpi”.

Menunggu, menatap jauh ke arah jendela, cahaya pagi yang cerah dan tidak menyilaukan, biru. Mimpi itu seakan menarik Usman untuk pergi bersamanya, menangis penuh kedamaian. Ia harus bangun menemui hari ini, mimpi.

“Ah itu hanya mimpi. Hidup ya hidup, tetap seperti ini, penuh kekecewaan atas semuanya,...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar