Di sebuah desa di wilayah BURNVILLE ada sebuah desa yang sangat terkenal dengan cerita LEGENDAnya. Konon katanya ada sebuah bukit yang memiliki kekuatan mistis yang kental, sehingga para warga secara turun temurun mewaspadai bukit itu.
Tercatat ada 2500 orang telah hilang di bukit itu, 200 orang mati, dan lebih dari 5000 orang mengalami kelainan jiwa dan depresi berat. Catatan telah diambil sejak 50 tahun yang lalu, dan beberapa warga sipil menolak untuk menjelaskan alasan apa yang sebenarnya terjadi, karena hal ini Hal itu menarik minat DANIEL LAW seorang peneliti metafisika, arkeolog, dan juga seorang pecinta sejarah untuk mengulik lebih lanjut mengenai LEGENDA BUKIT KEMATIAN, atau nama kerennya CRIMSON ROOTS.
“Hai gaes, aku saat ini sedang berada di desa BURNVILLE, siapa yang ga kenal desa angker yang sudah menelan 200 jiwa selama 50 tahun secara tragis! Bahkan katanya penduduk desa ini beneran ga ada yang berani masuk ke bukit kematian itu sendiri!” Kata Daniel di hadapan handphonenya sedang melakukan LIVE.
Daniel masih dalam perjalanan menuju ke sebuah bukit yang lokasinya tidak jauh dari desa BURNVILLE. Ada alasan mengapa bukit itu disebut sebagai BUKIT KEMATIAN.
“Kalian tau ga gaes, mengapa bukit yang ada di belakangku ini disebut sebagai bukit kematian?! Lihatlah bukit yang tampak kering kerontang dengan vibe keseluruhannya menghitam itu?! Bahkan dari bawah sini, aku masih bisa melihat pohon besar yang katanya adalah CRIMSON THREE… katanya akar pohonnya selalu mengeluarkan fenomena aneh seperti cairan berwarna merah yang seperti darah saat musim penghujan, dan ini buktinya!!! Nanti aku share satu-persatu bukti yang aku temukan di berbagai forum! Tapi ADA YANG ASLI DI BELAKANG KITA… BUAT APA BUKTI FORUM YANG AMBIGU ITU! Hahahaha!!! Aku akan pergi kesana membuktikannya sendiri!”
Benar, pohon itu tampak sangat besar dan sangat Kokoh, pohon itu dikatakan memiliki kekuatan mistis dari penyihir… bahkan setangkai rantingnya pun tidak pernah jatuh ke tanah. Pohon ini sangat kokoh Bahkan sampai seperti besi, saking kerasnya.
Pohon besar itu tampak kering, berwarna hitam legam dan mati… ya beberapa burung gagak berterbangan dan bertengger di dahannya tanpa takut. Mereka berkoar-koar setiap melihat seseorang mendekat.
“Gaes, haaa~ Fuuuuh~, hari ini ayo kita eksplorasi di wilayah terluar ya gaes!! Katanya wilayah ini masih termasuk aman kok, jadi kita bisa eksplorasi sampai ke batas tengah bukit. Yahhh ayo kita cekidot!!”
Daniel menapaki jejak setapak bukit gersang ini, semua tumbuhan telah tampak menghitam seolah habis terbakar hingga menjadi gosong, bahkan bentuk topografinya bebatuan terjal dan Daniel sama sekali tidak melihat makhluk hidup lain selain burung gagak hitam yang berterbangan berputar-putar di atas kepala Daniel.
“ Oke, seperti kalian lihat gaes, burung gagak itu terus saja mengikuti kemana aku pergi, dan mereka terus saja berputar-putar… entah mengapa aku merasakannya seperti DARK OMEN (peringatan akan adanya hal buruk) hahahaha, semoga tidak ada hal buruk yang terjadi. Haaah… gaes, sepertinya sinyal mulai susah jika semakin ke atas, dan kita bisa lihat ada papan tanda peringatan di ujung sana, aku akan memberi kalian bukti nyata lewat beberapa post yang akan aku upload setelah ini, jadi dengan berat hati gaes, aku akan tutup live kita hari ini…” Daniel tampak terengah-engah karna capek mendaki bukit yang ternyata sangat terjal dan sulit untuk di lalui. Itu di luar ekspektasinya.
Demikian Daniel akhirnya mengakhiri live nya siang itu. Baru saja live di matikan dan Daniel beralih ke video recorder, Daniel terus maju ke depan, dan merekam papan peringatan yang di pasang di bukit itu.
“Segera pergi dari sini!! KEMATIAN mendekati orang yang lengah!!”
sebuah papan peringatan yang tampak telah keropos dan mulai menghitam masih menempel kuat di dinding pagar.
“Jadi ini papan peringatan yang tadi ku lihat dari bawah…”
Daniel terus mengawasi wilayah di sekitarnya, dan melihat bahwa desa tampak kecil dari atas sini, Daniel masih berpikir untuk melanjutkan eksplorasi nya hari ini, namun ia membutuhkan sinyal dukungan yang mumpuni untuk melakukan live. Daniel memandang ke atas, pohon besar itu tampak semakin besar seolah memanggil Daniel untuk terus melangkah maju. Kepala Daniel terasa pusing dan ia seolah mendengar suara bisikan seorang wanita…
“Akhirnya, kamu kembali…”
Daniel terus mengorek telinganya dengan jari seolah ia merasa bisikan ambigu itu hanya imajinasinya saja. Daniel memandang ke bawah karna merasakan sesuatu yang aneh pada kakinya. Ternyata Daniel menapak pada sesuatu yang lembut di bawah kakinya, itu terasa seperti lumut basah yang tebal.
“Euwww… apaan ini, mengapa ada lumut hitam di sepanjang jalan ke depan…”
Daniel terus merekam dan menunjukkan bahwa lumut di bawah kakinya sangat tebal, lalu Daniel melangkah mundur dan betapa ia kaget Kana jejak kaki yang di tinggalkan itu…
BERWARNA MERAH…
Daniel berjongkok, menyentuh bagian kecil lumut itu dan butiran pulpy kecil dari lumut itu di letuskannya dengan jari Daniel tanpa bersusah payah, cairan merah kental dan bau amis keluar…
Daniel jatuh terduduk, kaget, berkeringat dingin…
“Ini… ini darah…
Tubuh Daniel bergetar, sejenak pikirannya mengalami goncangan karna mendapatkan kejutan psikologis. Ia mengambil nafas dalam-dalam sebelum bangkit berdiri.
Kembali angin hangat yang berhembus seolah membuat Daniel merasa lebih baik dan LEBIH WARAS.
“HUUUF…benar hal seperti ini sudah biasa, itu cuman lumut merah… itu cuman lumut merah. Huffft sepertinya hari sudah semakin sore aku harus segera pulang.” Daniel memberi sugesti kuat di benaknya.
Dalam perjalanan pulang Daniel tidak sadar sesuatu muncul di belakangnya, siluet seorang wanita cantik tampak duduk di antara ranting pohon, memandangi Daniel menuruni bukit sore itu.
Gadis itu tersenyum lalu hilang di balik bayangan…
Paginya…
Daniel membuka mata dan ia merasakan ada yang aneh dengan tangannya, tampak ada guratan hitam yang keluar dari ujung jarinya.
“Haaaa!!! A-apa yang terjadi padaku?! Apa ini?!” Daniel terus memandangi tangannya yang berubah. Meski itu tampak menyeramkan tapi itu tidak terasa sakit.
“Sebaiknya aku akan menutupinya saja…ini sangat mengerikan untuk di lihat! Bahkan kukuku telah sepenuhnya menjadi hitam. Tapi apakah ini semacam OMEN (Peringatan) dari sang penyihir?! Ku dengar benar-benar ada penyihir yang mati dan sukses membuat kutukan di tanah itu. Itu adalah salah satu alasan aku sangat ingin pergi ke sana… ini menarik!”
dibalik ketakutannya, rasa penasaran itu terus menggelitiknya…
========
[Baca cerita lengkapnya di Dark omen: the Crimson Roots (2)]
jangan lupa please dukung author dengan memberikan like, atau komen yang positif juga, supaya makin semangat NGEHALU SETIAP HARI 😘