Sesuai dengan judul yang tertera. Mengapa orang di dekat ku tidak pernah mengatakan padaku tentang 'apa Lo baik-baik saja?' Kan aku ingin menjawab 'baik kok' seperti orang lain yang menyembunyikan masalahnya. Sedikit aneh dan berbeda dari yang lainnya memang, ntah mereka yang tidak perduli atau aku yang emang kelihatannya biasa aja?. Ok lupakan, aku gadis dengan umur 19 tahun kelahiran bulan September, zodiak ku Virgo. Kalian bisa search tentang zodiak Virgo di pencarian mana pun dan emang lebih banyak positifnya, ya walaupun beberapa orang tidak terlalu percaya dengan zodiak termasuk aku sendiri tapi sebagian besar penjelasan dari beberapa pakar atau narasumber tentang Virgo related dengan kehidupan aku. dan jika bicara tentang tampang ya bisa dibilang lumayan lah engga jelek dan engga pas-pasan. Bukannya terlalu percaya diri, tetapi orang-orang yang baru melihat ku selalu memanggilku dengan sebutan cantik padahal itu bukan namaku. Sempat kesal sih dengan sebutan itu karena aku mengira mereka secara tidak langsung mengejek ku dengan sebutan jelek. Dan apa kalian mau tau? Yang selalu ngasih sebutan cantik kalo ketemu itu rata rata adalah wanita! OMG!! Dan lebih parahnya lagi yang beri sebutan begitu adalah ibu-ibu, aku jadi kepikiran ini para ibu-ibu sengaja kali ya cari perhatian biar aku di jodohin sama anaknya HAHA sorry sorry jadi ngehalu. Kehidupan ku sehari-harinya adalah seorang yang punya gelar PENGANGGURAN, untuk gelar yang diberikan dunia kepada ku ini aku tidak merasa sedih karena gelar ini sudah meluas secara nasional juga internasional. Dan juga gelar ini tidak merugikan siapapun dan malah membantu orang terdekat kita seperti TETANGGA. Aku bahkan pernah sempat mengira bahwa pengangguran adalah sebuah anugerah, karena sebagai pengangguran kita bisa nemenin ibu-ibu yang di tinggal kerja oleh keluarganya, tentu ia merasa kesepian karena tidak ada teman untuk bercerita banyak hal, dan tugas kita hanya mendengarkan dia bercerita tentang keburukan orang lain dan tidak lupa untuk sesekali menimpalinya agar cerita tersebut berlanjut terus, juga nilai plusnya kita bisa selalu mengetahui info terbaru tentang orang di satu lingkungan rumah kita. Tapi terkadang aku sebagai manusia merasa berdosa setelah selesai nemenin tetangga bercerita, padahal kan niat awalnya bagus ya. Dan selain itu aku juga punya tetangga yang emang super nyebelin pake banget! Kalian mau tau gak di hari aktif seperti Selasa dimana orang yang besoknya bakalan kerja, ya walaupun aku pengangguran ya tapi aku bisa ngerasain apa yang para pekerja rasain jika ada tetangga yang karoke sampe tengah malam. Dan lagunya itu loh ngebeat banget woi, tuh orang kayaknya emang bener-bener gabut atau pengen ngartis ya. Nah kebetulan kejadian ini bukan satu dua hari doang, tapi bisa dibilang seminggu 3 kali wajib. dan ada salah satu tetangga yang menegur dia pada saat itu, lalu kalian mau tahu apa yang terjadi setelah itu? Yaps, akhirnya tetangga aku yang negur itu gabung nyanyi dong guys🙂 sumpah aku kesel banget, meski aku pengangguran tapi waktu malam itu waktu yang sensitive karena kita sebagai manusia membutuhkan malam itu untuk istirahat atau tidur dan disaat ternyaman kalian di ganggu sama orang yang nyanyi dengan lagu ngebeat sampe tengah malam, gila gak tuh. Plis makhluk apapun tolong hentikan tetangga aku, kalo bisa rusakin aja tuh speaker sama mic-nya. Dan begitulah tetangga aku yang bermacam-macam sikapnya tapi dibalik itu semua mereka punya sisi baik terhadap sesama tetangga. Jadi waktu pada sore hari dimana salah satu tetangga ku baru saja pulang bekerja, lalu dia mengatakan pada ku bahwa dia melihat seekor kucing yang tidak terurus di ujung jalan, dia kasihan katanya oleh karena itu iya membawanya pulang, aku sempat berpikir 'tumben banget, biasanya lu bodo amat sama apapun yang ada dijalan kecuali duit' batinku dan benar saja yang ia katakan sebelumnya, ia membuka sebuah kotak berisikan anak kucing yang malang terlihat kumuh dan kotor. Trus dia bilang 'kasihan kan?' aku belum sempat menjawab lalu dia mengatakan pada ku lagi 'melly (nama samaran) mandiin ya, jangan lupa abis mandi di hairdryer dulu nah abistuh balikin ke aku lagi ya' OMG!!! sudah ku duga aku tarik kembali ucapan ku tentang tetangga baik. Ya aku tahu ini pahala untuk ku sang pendosa, tapi kan dia yang ngutip tuh anak kucing kenapa gak dia coba yang mandiin, dia nyuruh gue berasa kayak babu tau. Trus gue mau jawab dia keburu bilang 'gue capek banget, mau mandi dulu' trus aku jawab 'heh kucing Lo gimana, mandi bareng Lo napa' teriakku dan dia membalas 'males! Ribet!' nah tidak perlu terkejut teman-teman itulah tetangga yang aku punya. Dengan lelah, letih, lesu akibat rebahan seharian akhirnya aku pun memandikan kucing itu. Ternyata perkataan tetangga ku memang benar, selain mendaftar bansos ternyata memandikan kucing lebih ribet dari pada itu. Kucingnya lompat-lompat woi!!! Sempat aku katakan padanya bahwa ia bukanlah ikan di daratan tolong sadar diri, tapi itu tak membuatnya mengerti. Setelah sekian lama memandikan kucing dengan penuh drama akhirnya selesai juga. Lalu aku segera memberikan kucing ini pada tetangga ku, aku tidak mau berlama-lama dengan kucing yang sudah mencakar ku sebanyak 4x. 'nih kucing Lo udah bersih, jangan kasih gue lagi' ucap ku ketus pada tetangga ku, kemudian dia mencium kucing itu 'gak wangi, pelit banget Lo sama sabun' bukannya bilang terimakasih dia malah bilang gitu dong guys, kesel banget. Aku pun tidak mengindahkan perkataannya lalu segera pergi dari rumahnya, aku kembali rebahan dengan memainkan aplikasi Instagram yang ada di handphone ku. Lalu aku melihat bahwa Rudi tetangga ku yang menyuruh ku memandikan kucing pungutannya mengetag atau mention aku di instastory nya dengan penasaran lalu aku membukanya, setelah aku buka aku terkejut sebab dia memotret kucing yang sudah ku mandikan lalu mengetik caption 'BUAT YANG PUNYA KUCING PELIHARAAN KALAU MALAS MAU MANDIIN KALIAN BISA LANGSUNG HUBUNGI AKUN INI @melly02 GRATIS TANPA DI PUNGUT BIAYA, YA WALAUPUN GAK WANGI TAPI OKELAH' kalian lihat kan kelakuan freak dan jahanam tetangga aku, kayak aku setuju dengan perkataan Squidward 'hidup terkadang di penuhi dengan orang-orang yang menyebalkan'. Lalu aku membalas story Rudi 'HAPUS ATAU GUE YANG HAPUS DARI HP LO' dan dengan santai dia mengirim vn ke aku seraya berkata 'kan Lo gak ada kerjaan nih gue kasih kerjaan, lumayan banyak pahalanya mandiin hewan kesayangan nabi' aku gak bisa berkata-kata lagi nasib banget punya tetangga jahanam kayak Rudi!!! Siapa pun tolong aku!. Malam pun tiba, malam ini aku berniat untuk top-up di Indomaret dekat rumah aku, jaraknya tidak jauh hanya sekitar 500 meter dan aku menggunakan kendaraan matic milik orang tua ku. Indomaret ini memang sangat ramai setiap harinya, terlihat dari kendaraan yang terparkir di luar Indomaret dan juga orang-orang yang sedang melakukan pembayaran di kasir. Setelah menunggu lama akhirnya giliran ku pun datang juga, dengan segera aku melakukan top up dan pergi dari sini. Tapi ada yang membuat ku tertawa geli karena semua sepeda motor yang terparkir di depan Indomaret ini di beri kardus- kardus yang memanjang untuk menutupi seluruh tempat duduk sepeda motor. Ya ya aku pernah melihat juru parkir melakukan ini pada sepeda motor yang di parkiran, tapi itu dilakukan saat siang agar tempat duduknya tidak terlalu panas dan juga saat hujan agar tidak basah, tapi juru parkir di daerah berbeda di saat cuaca sedang cerah dengan banyak bintang ia justru meletakkan kardus di atas tempat duduk sepeda motor yang tidak berguna menurut ku. Ya begitulah ternyata yang aneh bukan tetangga ku saja, di luar sana banyak juga orang aneh. Oke, kita kembali pada tetangga ku yang suka pinjam barang tapi gak pernah di balikin. Jadi pernah waktu itu aku baru aja beli sendal jepit dengan brand swalow warna hitam putih, selama seminggu masih aman walau kadang aku lupa masukkan ke dalam rumah tapi tetap aja masih aman. Dan setelah beberapa hari sendal jepit itu pun tidak lagi menunjukkan wujudnya. Aku sempat mencari di seluruh komplek dan hasilnya nihil, sempat menyerah untuk mencari sendal yang baru saja aku beli minggu lalu. Hingga akhirnya Rudi si tetangga menyebalkan dengan santai berjalan di depan ku menggunakan sendal jepit ku, aku sangat yakin bahwa itu adalah sendal ku. Karena sebelumnya aku sudah memberi tanda di talinya dengan sedikit cat berwarna merah. "Rudi!!! Bisa-bisanya Lo pake sendal gue tanpa rasa bersalah, mana gak izin lagi!" Teriak ku pada Rudi yang tengah berjalan dengan membopong kucingnya. "Eh Melly, gue nemu" jawabnya dengan santai. "Bohong! Lo curi sendal gue kan, ngaku aja Lo." "Dih ngapain, lagian masa Lo gak tau sih sistem komplek ini." Aku pun mengernyit heran, "sistem komplek?". "Bagi siapa saja yang memiliki sendal jepit dengan brand swalow di harapkan untuk saling berbagi, karena itu adalah sendal kita bersama," ucap Rudi dengan tegas. "Heh ngasal aja Lo Rudi, sistem dari mana tuh gue gak pernah denger."
"Jadi Lo gak percaya Mel? Ok ntar gue buktiin." Aku menatap Rudi dengan kesal, gimana bisa sendal milik bersama mana ini bersama satu komplek lagi aneh banget. "Oi Aji!! Sini dulu Lo," panggil Rudi pada teman satu komplek kami.
"Apaan?"
"Nih si Melly masa dia gak tau tentang sistem sendal komplek kita, malu-maluin aja."
"Lo yang malu-maluin Rudi, balikin sendal gue."
"Mel, Lo gak tau?"
"Bodo amat gue."
"Nih ya Mel gue jelasin, jadi untuk sendal yang udah di pake sama kerabat komplek dan Lo nemuinnya pas dia lagi pake sendal swalow punya Lo, Lo harus bawa sendal dia yang ada di rumah buat pengganti sendal yang dia pake. Masa Lo tega dia balik gak pake sendal."
"Aji! Ngasal banget Lo kalo ngomong, ogah gue ambil sendal Rudi. Gak mau tau balikin sendal gue!!!" Aku teriak pada dua lelaki di depan ku, mereka benar-benar tetangga yang nyebelin banget.
"Eh eh Mel, tega banget Lo. Yauda sini pinjam dulu sendal yang Lo pake itu baru gue balikin sendal Lo, ya gak ji?"
"Nah iya, pinjamin dulu Mel kan ntar di balikin sama Rudi."
"Ogah, Lo mau di tendang bapak gue? Kalo Lo mau gakpapa sih gue dengan senang hati ngasihnya."
"Eh engga-engga becanda kali Mel."
Setelah itu Rudi langsung mengembalikan sendal swalow ku. Ya begitulah para tetangga yang ada di komplek tempat aku tinggal, mereka selalu membuat kesal orang. Namun, di balik itu semua mereka juga merupakan tetangga yang perduli terhadap sekitar, terutama pada masalah hidup kita.
Sekian.