Disukai
0
Dilihat
400
Pelukis Jalanan
Slice of Life
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Warna cokelat itu kini tergores di atas warna lain yang telah dibubuhkan lebih dulu. Waktu demi waktu, kanvas itu tak memiliki warna putihnya lagi. Satu seruputan terakhir kopinya itu belum menjadi akhir dari lukisan yang dibangun oleh seorang pria berambut sedikit gondrong itu. Puntung rokok kesekiannya itu kini juga telah ia geletakkan di sampingnya.

Dipandangnya lukisan itu, meskipun hanyalah sebuah lukisan rumah yang sederhana, sorot kebahagiaan hadir dalam matany...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)