Matahari sebesar kemiri condong ke barat, gunung Muria merendah, alun-alun Demak menjulang, orang-orang masih berdesakan di alun-alun. Mereka tak percaya apa yang terlihat oleh matanya, Malang Sumirang raganya tidak tersentuh oleh amukan api. Sang tanur menjadi mahligai elok berhias permai dikelilingi pertamanan. Bertabur kembang lengkap dengan hamparan mutiara. Busana dari surga yang teramat wangi harum semerbak laksana busana nabi Ibrahim yang diturunkan dari surga.
“ Lihat ! Sunan tidak terbakar. Bisa mati di dalam hidup, dan hidup dalam mati “.
“ Memancar cahaya kemilau dan bau harum semerbak”.
Orang-orang berguman dalam hati, Malang Sumirang diuji dengan dibakar hidup-hidup , tetapi terus hidup. Dalam semarak amukan api, M...