Api kemarahan menyala di dada Sobrah,
ketika menyaksikan seluruh font tulisannya
berubah menjadi deretan gambar lalat
bermuka seram dan bersayap duri.
Sobrah semakin berang,
ketika deretan gambar lalat itu
tak dapat diubah dengan font-font yang tersedia
di salah satu folder window laptopnya.
Sobrah kalap. Mengambil martil
dari kotak kayu. Dengan sekuat tenaga,
Sobrah memukulkan martil itu ke kaca monitor.
Laptop mati.
TAK ada yang dilakukan Sobrah, selain membantai lalat-lalat yang memasuki ruangan kosnya dengan sapu lidi. Lalat-lalat itu sudah keterlaluan. Mengerumuni Sobrah saat menulis. Menghinggapi cangkir berisi kopi yang disiapkan istrinya sebelum berangkat kerja ke pabrik tekstil.
Layar monitor laptopnya telah menyala. Halaman Microsoft Word sudah siap menampung luncuran kata-kata dari ota...