Kita & Semesta
Slice of Life
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator
Kita & Semesta (END)
Waktu terus berdetak, hingga langit berguncang histeris meninggalkan jejak-jejak air mata. Bahkan semilir kicauan burung sudah tak lagi ada.
"Ah! Hujan lagi."
Desahan dari seorang gadis yang terus berontak pada hujan sang pembawa pilu.
Ia menghela napas berulang kali, kalbunya seakan tertusuk ribuan duri. Ia kecewa, pada waktu yang terus menggonjang-ganjingkan perasaannya.
Seorang perempuan cantik dengan bola mata coklat teduh mondar-mand...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Kita & Semesta
Bintang Senja
Cerpen
D 1 AM
Andriyana
Cerpen
DIVISI
Terry Tiovaldo
Cerpen
Mati Itu Pasti; Lapar Itu Setiap Hari
Andriyana
Cerpen
Restaurant Jang Kie
Muram Batu
Cerpen
Rajo Angek Garang
Gia Oro
Cerpen
Light at the End of the Tunnel
Rizky Yahya
Cerpen
Work for Home
Khairunnisa
Cerpen
Kenangan Pada Sebuah Jam Tangan
Yuisurma
Cerpen
Rindu Suara Azan
aksara_g.rain
Cerpen
ROTI ISI MATAHARI
Rian Widagdo
Cerpen
climate[Pg 4] improved. It has been made habitable. The soil, which bore formerly only a coarse vegetation, is covered to-day with rich harvests. The rock-walls in the valleys are laid out in terraces and covered with vines. The wild plants, which yielded
Miftahudin
Cerpen
Tetangga Depan Rumah
ken fauzy
Cerpen
Kisah Rubah
Rafael Yanuar
Cerpen
LANDAK MINI SANG PENOLONG NAN PEMBERANI
Olaf A Gerrits
Rekomendasi