Disukai
0
Dilihat
359
Kisah Asmara Penulis
Romantis

“Kenapa kau ingin sekali menjadi penulis?” tanyamu padaku.

Matamu terus menyelidik seolah-olah hendak memporak porandakan isi otakku. Kau masih berdiri di teras, sedang aku sendiri duduk di kursi plastik berwarna merah muda kebanggaan kosanku.

Sebenarnya aku tak bisa menjelaskan perkara pertanyaanmu itu, kau sedang meradang karena janji semalam yang tak bisa kutepati.

Semalam aku sedang asyik menulis dan melupakan janji untuk menonton teater di kampus denganmu. Aku tak menengok hp androidku , tempat dimana semua pesanmu bersarang. Macam-macam pula isinya, hampir semua abjad dan tanda baca kau gunakan. Baru kubaca pagi ini sebelum kau menemuiku. Kalau aku seorang dosen bahasa akan kuberi kau nilai A tanpa ujian. Bisa kuliha...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Rekomendasi