Disukai
0
Dilihat
170
Katanya Ramalan
Romantis
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hari ini adalah hari dimana setahun yang lalu Gaver bertemu dengan seorang perempuan yang sampai sekarang belum bisa di lupakannya. perempuan yang memiliki rambut ikal dengan sebuah tahi lalat dibawah mata sayu nya, namun dia susah sekali untuk tersenyum. Dan ketika kamu melihat senyumnya, secara tidak sadar kamu akan mengikuti senyum itu dan akan sulit untuk berpaling. Namanya Seruni, gadis yang dikenalkan oleh teman kecilnya Otty, saat Gaver melihat Seruni berjalan beriringan dengan Otty di acara ulang tahun sekolah. Entah kenapa Gaver baru melihat perempuan secantik Seruni, padahal mereka satu sekolah dan entah kenapa juga Otty tidak pernah mengenalkannya, padahal Otty satu kelas dengan Seruni. Tapi sudahlah, yang jelas, Gaver penasaran dengan Seruni.

Gaver mendekati Seruni dengan cara mengikuti ekskul yang sama dengan Seruni, yaitu silat. tentu saja Gaver mengetahui itu dari Otty, dan tentu saja, Gaver tidak jago dalam bela diri bahkan takut hanya untuk sekedar membayangkan sebuah pukulan mendarat ke wajahnya. tapi setidaknya, keinginan Gaver mengalahkan ketakutannya dan itu sudah melambangkan jiwa seorang ksatria. dan saat Gaver melihat Seruni latih tanding dengan temannya, Seruni langsung jatuh setelah dipukul sekali oleh lawannya yang bahkan lebih kecil dari nya. Gaver mendekati nya dan mencoba menolong nya, entah ini kesempatan atau memang rasa kepeduliannya saja yang tinggi, tapi karena kejadian itu Gaver akhirnya bisa melihat wajah Seruni dari dekat. pandangannya terpana sampai dia tidak sadar dari tadi Seruni memanggil-manggil dirinya. Seruni melambai dan Gaver pun menyadarkan dirinya, "kamu gak papa?" Gaver bingung, harusnya itu kata-kata yang dia lontarkan, dan entah kenapa juga Gaver menggeleng pelan seakan dia baru saja terkena musibah dan selamat. tapi akhirnya Gaver menyadari, Seruni orang yang perhatian.

Selain silat, Otty juga mengtakan kalau Seruni suka melukis, meniru sebuah adegan di film, mengusai 3 bahasa, dan yang paling penting, Seruni menyimpan sebuah kontak di handphone nya yang bertuliskan "Dream". entah itu cewek atau cowok, tapi Gaver pernah sekali melihat Seruni membalas chat dari si "Dream" itu, sewaktu mereka selesai ekskul silat. Seruni senyum sendiri dan Gaver senang ketika melihat Seruni tersenyum, ya walaupun sekarang dia senyum karena orang lain, tapi paling gak Gaver tau kalau melihat senyum nya Seruni itu adalah hal yang dia inginkan. Sebenarnya, Gaver menaruh curiga pada seorang cowok populer disekolahnya yang dulu pernah mendekati Seruni, dan banyak yang bilang, mereka sangat cocok dan harusnya mereka jadian. tapi setelah beberapa bulan, cowok populer itu tidak lagi intens mendekati Seruni namun ada desas desus yang mengatakan kalau mereka sudah jadian. bisa jadi sih orang yang di chat Seruni itu si cowok populer ini, karena cewek mana yang tidak akan terpesona akan ketampanan dan kehebatannya saat menunjukkan kebolehannya di lapangan basket. tapi Gaver tidak gentar karena semua itu belum pasti kebenarannya. Gaver akan tetap berusaha mendapatakan perhatian dan hati Seruni, selagi dia belum menyuruh Gaver untuk menjauhi nya. seperti kata-kata yang pernah dia baca, "aku akan berjuang dan menang dari seribu laki-laki yang berusaha mendapatkan hati mu"

Untungnya Gaver bisa banyak tahu tentang Seruni dari Otty sehingga dia bisa dengan mudahnya untuk kencan, ngobrol yang nyambung, mencoba hal yang sama seperti yang disukai Seruni dan banyak tahu tanpa harus menguras banyak tenaga. Namun entah kenapa tiba-tiba saat Gaver dan Otty nongkrong di sebuah kafe ternama didaerah mereka, Otty menyuruh Gaver untuk menjauhi Seruni. Gaver bingung dengan pernyataan Otty, karena usaha nya untuk mendapatkan hati Seruni sudah menemukan titik terang. namun setelah mendengar penjelasan Otty, Gaver malah kesal dengan Otty. Otty mengatakan kalau dia melihat pandangan masa depan dimana Gaver dan Seruni jadian namun Seruni bunuh diri karena kesalahan Gaver. Otty memang seorang anak indigo, dan Gaver tau itu, tapi tentu saja Gaver tidak percaya dengan apa yang dikatakan Otty. Setiap apa yang di ucapkan Otty tentang hal mistis dan segala macam makhluk halus, Gaver mencoba mendengarkannya hanya untuk menghargai nya. Gaver juga pernah mengatakan kalau semua itu hanyalah sugesti nya, tapi Otty tetap kekeh akan apa yang diyakini nya, akhirnya setelah kejadian itu, Gaver selalu diam dan mengangguk. namun untuk kejadian ini, Gaver tidak bisa tinggal diam. "kenapa aku harus mengikuti perkataan mu yang belum pasti itu?" Otty menghela nafas "walaupun kau gak percaya per, tapi aku gak ingin kau merasa bersalah jika nanti ini beneran kejadian, dimana Seruni bunuh diri karena kesalahanmu", Gaver pun diam. saat Gaver benar-benar ingin marah dengan Otty, disaat itu juga dia harus berpikir apakah dia akan pergi meninggalkan Seruni dengan perasaan yang berkecamuk atau tetap berjuang mendapatkan hati Seruni dengan bayang-bayang ramalan dari Otty.

Akhirnya Gaver memilih menjauhi Seruni. layaknya seorang cowok yang sudah bosan dengan pasangannya, Gaver pun mencoba melakukan hal yang sama. membalas chat Seruni singkat dan terkesan cuek, gak pernah lagi jalan bareng, nggak ada lagi bincang-bincang setelah selesai ekskul silat, dan jalan pulang sekolah sendirian lagi. Gaver berusaha dengan kuat untuk tidak mendekati orang yang sangat ingin dia miliki, dan hal itu sungguh sangat menyakitkan. semua itu dilakukan hanya karena sebuah perkataan dari Otty yang belum tentu terjadi. Gaver benar-benar menyesal sudah mendengar perkataan Otty. kini dia terus bertengkar dengan perasaannya dan memandang Seruni dari kejauhan hanya untuk memastikan Seruni baik-baik saja. dan hal yang ditakutkan pun terjadi, Seruni mulai merasa kalau Gaver menjauhi nya, tentu saja Gaver mengetahui itu semua dari Otty. Gaver mencoba untuk pasrah dan mencoba tegar, lalu Otty bertanya "Kamu masih suka sama Seruni?". Gaver menghela nafas lalu melemparkan senyum palsu kepada Otty "Enggak, perasaan itu udah lama hilang". tentu saja yang diucapkan Gaver tidak benar, dia hanya tidak mau Otty berpikir kalau dia masih menyimpan rasa ke Seruni.

Tapi, beberapa minggu setelah itu, Otty berpacaran dengan Seruni. dan lebih sakit nya lagi, Otty yang mengatakannya langsung kepada Gaver. Gaver menahan amarahnya dan menatap Otty dengan tajam, "kamu suka sama Seruni?". Otty terdiam dan tidak sanggup menatap wajah Gaver, "iya, tapi aku bisa jelasin, ini semu gak seperti-" "CUKUP!!" Gaver memotong pembicaraan Otty. "sudahlah ty, gak usah diperpanjang lagi, kalau kamu memang suka sama Seruni, ambil, apa sih yang enggak buat teman, tapi bukan begini caranya, berpura-pura punya penglihatan masa depan tapi sebenarnya kamu hanya ingin menikung aku" Marah, kecewa, sedih, semua bercampur aduk didalam perasaan Gaver. Gaver pun pergi meninggal kan Otty tanpa menghiraukan permintaan maaf darinya. dia berjalan dengan perasaan yang begitu sesak, bisa-bisa nya dia tidak mempercayai perkataan Deo teman sekelasnya. sebenarnya, sebelum Gaver mendekati Seruni, Deo sudah pernah memberitahunya bahwa Otty mengincar Seruni. tapi dia tidak percaya karena Otty masih belum bisa move on dari mantannya yang dulu pernah meninggalkannya tanpa berpamitan. tapi sekarang semua nya sudah jelas, apa yang sebenarnya kita percaya, belum tentu bisa dipercaya, bahkan malah bisa mengkhianati kita.

Kini, setahun setelah kejadian itu, Gaver sudah bisa menerima semuanya. Gaver yang duduk sembari memegang sebuah pena bertinta biru ditangan kanannya, memandang Seruni yang berjalan dengan Otty. sama seperti saat Gaver melihat Seruni untuk pertama kali, hanya saja sekarang bedanya mereka sudah berpacaran. Deo yang mengerjaka tugas disamping Gaver melihat arah pandang matanya lalu menepuk pundak Gaver "masih belum bisa terima?" Gaver menoleh ke arah Deo "udahlah, cuma masih keingat aja kejadiannya" Deo tersenyum tipis "namanya juga sadboy, tapi ya per, aku mau ngasih tau sesuatu ke kamu, tentang mereka." Gaver mengkerutkan dahi nya "bukannya udah semua kamu kasih tau?" Deo tersenyum dan mulai serius "Belum semua, ini adalah hal rahasia yang hanya beberapa orang yang tau" Gaver mulai penasaran "apa sih! jangan bikin penasaran gitu lah!" Deo mencoba menenangkan Gaver "Jadi sebenarnya, Seruni itu udah suka sama Otty dari sejak kita masuk sekolah" Gaver terkejut "Serius?". Deo meyakinkan Gaver "iya per, aku tau karena ada yang bilang kalau sebenarnya mereka jadian itu karena Seruni yang menyatakan perasaan nya duluan kepada Otty" Gaver semakin tidak percaya dengan apa yang didengar nya. jadi selama ini Seruni suka sama Otty? jadi kontak di handphone nya yang bertuliskan "Dream" itu adalah Otty? terus, apakah Otty sebenarnya mengatakan ramalan nyeleneh waktu itu hanya untuk membuat Gaver tidak tersakiti dengan fakta bahwa Seruni tidak menyukai Gaver?

Sudahlah, terlalu banyak pertanyaan didalam benak Gaver yang sulit untuk dipecahkannya untuk saat ini. Yang jelas dia menyadari bahwa, ini bukan hanya tentang pandangan nya saja, bisa saja sebenarnya niat Otty ingin menolongnya tapi malah terkesan menikung, bisa saja Seruni menjauhi Gaver dengan bersikap tidak ramah tapi mungkin dia tidak enak karena Gaver temannya Otty, dan bisa saja Gaver tidak terlalu cepat menyimpulkan dan mendengar penjelasan Otty hingga dia pun sadar kalau Seruni tidak pernah menyukai nya. ternyata ingin bukan soal teman yang menikung temannya tapi laki-laki yang mengejar perempuan namun hati perempuan sudah dimiliki oleh laki-laki lain. akhirnya kata-kata yang dulu pernah dibaca Gaver bertambah, yang awalnya "aku akan berjuang dan menang dari seribu laki-laki yang berusaha mendapatkan hati mu" dan diakhiri dengan "tapi aku akan kalah oleh seorang laki-laki yang kamu cintai"

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar