Disukai
0
Dilihat
226
Jalan Kami Dialihkan
Misteri
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dingin angin pagi kami tembus demi bisa segera sampai ke desa tempat keluarga Mas In--suamiku--berada. Sejak awal menikah, kami memutuskan mengadu nasib dengan bekerja di ibukota provinsi. Hari ini, untuk ke sekian kalinya kami harus mengendarai roda dua menempuh jarak yang tidak dekat. 200 kilometer lebih harus kami lewati demi bisa merayakan hari raya Idulfitri bersama keluarga besar Mas In. 

Jalan perkebunan yang masih berbentuk tanah kuning berbatu harus kami lewati. Namun, di perjalanan kali ini aku merasa sedikit tidak nyaman. Entah mengapa, tetapi dalam hati aku merasa ada hal beda. Gelisah, ce...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar