Suara gerungan mobil truk terdengar dari depan rumah, seperti biasa setiap hari jum’at pagi truk sampah mengangkut sampah dari tiap rumah di komplek itu. Nira melirik jam menunjukan pukul 05.30.

“Kurasa truk sampah datang lebih awal pagi ini” gumamnya sambil membuka selimut dan turun dari tempat tidurnya. Ia mengambil handuk dari gantungan memindahkan ke pundaknya dan berjalan menuju kamar mandi.

Nira 30 tahun, seorang wanita single yang masih hidup sendiri karena ia belum menemukan tambatan hatinya. Ia seorang wanita yang tenggelam dalam masa lalu dan sulit melupakan cinta pertamanya. Beberapa kali ia menjalin hubungan namun sering sekali ia putus hanya karena laki-laki yang ia temui tak sebanding dengan cinta pertamanya.

Jum’at ini adalah jadwal kontrolnya ke Rumah sakit, ia sudah menjadi odapus selama 2 tahun. Seperti biasa ia pergi ke rumah sakit menggunakan angkutan kereta api, ia memasuki stasiun dengan tergesa-gesa. Pagi itu stasiun begitu dipenuhi orang, tak heran memang karena  itu adalah jam-jam sibuk orang pergi ke kantor. Ia memilih pergi ke gerbong wanita namun keadaan di sana juga sama saja, gerbong begitu penuh hingga hari itu ia tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa berdiri sepanjang perjalan.

Sangat tidak adil, bagaimana mungkin tidak ada yang berjalan lancar dalam hidupku? gerutunya dalam hati....