Frida & Novena
Religi
Itu hanya sebuah patung. Namun tampaknya Bunda Maria sangat bersedih. Butuh keajaiban untuk dapat melihat air mata membasahi pipi sang patung yang merepresentasikan kehadiran Bunda Maria. Dan butuh keajaiban pula untuk menyematkan kembali sebuah senyuman dalam paras gadis kecil tersebut.
Gadis kecil? Sepertinya itu kata yang salah. Gadis itu sudah kelas enam. Tahun depan dia akan duduk di kelas tujuh. Seragamnya berbeda jauh. Ia tak lagi ber-rok merah. Ia akan dikenal sebagai ABG. Namun mungkin dia masih pantas disebut sebagai gadis kecil. Tubuhnya juga masih kecil mungil di tengah usianya yang genap ...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Frida & Novena
Nuel Lubis
Cerpen
RUMAH ALLAH
Iman Siputra
Cerpen
Ular Sang Kiai
Mohamad Johan
Cerpen
Perahu Nuh
Bisma Lucky Narendra
Skrip Film
Menikung Sepertiga Malam
Reyhan Arrasuli
Novel
One (Hundred) Percent
Sri Sulastri
Novel
Metamorfosa
Imajinasiku
Novel
Ali ibn Abi Thalib
Mizan Publishing
Novel
Al-Masih: Putra Sang Perawan
Bentang Pustaka
Novel
HARUN HILWA
Daud Farma
Novel
Skenario Terindah
Rani Septiani
Novel
Ayam Kampus Story
Sukma Maddi
Novel
Perpustakaan Cinta
Nisa Amalia
Novel
Attar
Nadia Fitri Muliawan
Novel
Cinta yang Seharusnya
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Frida & Novena
Nuel Lubis
Cerpen
Bronze
I'm 100 Percent of Indonesian
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Apakah Harus Berakhir?
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Terserah Tuhan Saja!
Nuel Lubis
Cerpen
Bronze
Sebuah Drama di Corpus Christi
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Leo
Nuel Lubis
Cerpen
Bronze
Jodoh Bermulut Harimau
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Degradasinya Santos
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Namanya S
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Biar Bagaimanapun, Dia Tetap Papa Kamu
Nuel Lubis
Cerpen
Bronze
Raksasa Kesayangan Aku
Nuel Lubis
Cerpen
Bronze
Karena Cinta Tidak Memandang Fisik
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Aku Rindu Mama
Nuel Lubis
Cerpen
Bronze
Sayang yang Telat
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Kalau Aku Anak Panti, Memang Kenapa?
Nuel Lubis