Disukai
0
Dilihat
427
Enchanted
Slice of Life

Enchanted

She fell first, he fell harder

*

“Huah…”

Aku berjalan lunglai. Capek sekali hari ini. Ku kuatkan diriku untuk tidak roboh di jalan dengan harapan pintu rumah segera terlihat. Bagus. Tinggal satu belokan lagi.

“Aduh!”

Nyaris saja aku bertabrakan. Aku tidak sadar ada orang dari arah lain.

“Maaf,” ucapku singkat dan langsung pergi. Aku sudah terlalu capek untuk berbasa-basi.

“Asa?” panggil orang itu.

“Hah?” Aku berbalik. Oh, ternyata cowok. Ups, aku harus mendongak untuk memandangnya. Matanya sipit, alis yang hitam dengan kulit putih pucat. Sebentar, kok mukanya familiar?

“Siapa ya?” tanyaku akhirnya.

“Kamu Asa kan?” tanya cowok itu.

“Iya, Anda?”

Rahar.

“Siapa hayo,” alih-alih menjawab, orang itu malah mengangkat bahu.

“Ih, siapa sih?”

“Tebak aja coba,” katanya dan berlalu.

Aku memandang cowok aneh itu sejenak dan berbalik.

“Huwah…” aku merebahkan diri di kasurku yang sejuk dan nyaman.

Tiba-tiba aku teringat kejadian tadi. Dia Rahar Ananta Sekala.

Dia adalah kakak kelasku di masa Sekolah Dasar. Aku sempat mengagumi dirinya yang pintar dan bertalenta. Sejujurnya, aku tidak tahu mengapa dia mengingatku karena kita bahkan tidak pernah berbicara sebelumnya.

Aku memutar lagi adegan tadi di pikiranku sambil menjejakkan kaki di tembok. Kenapa tadi aku pura-pura nggak kenal ya?

Sejujurnya, aku juga nggak tahu. Hehe.

“Acan, ayo makan!” Mama membuka pintu kamar.

“Oke, Ma!” Aku membantu Mama menyiapkan peralatan dan duduk bersama Mama.

*Acan : anak cant...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar