Disukai
0
Dilihat
66
Demi Demokrasi
Misteri
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Demi Demokrasi

2 Januari 2024

“Siapa pembunuhnya, Denko?” Tanya sesorang dalam telepon. Denko merupakan kepala kepolisian di suatu daerah di negara bernama Ressa. Pagi ini tiba-tiba dia ditelepon kesekian kalinya oleh nomor yang tak dikenal dengan suara samaran dan selalu menanyakan pertanyaan yang sama. Namun, Denko tahu maksud sang penelepon.

”Akui saja kekalahanmu. Kau tahu aku hanya akan tutup mulut!”

”Baiklah, kali ini akan sedikit berbeda, Denko. Lihatlah ke Jendela yang mengarah ke salah satu cabang Bank Ressa.”

Denko pun melihat sesuai intruksi sang penelepon. DUAR... Terdengar suara bom meledak di lantai teratas bank tersebut. Diketahui bahwa disana ada kakak Denko.

“Evakuasi semua orang di Bank segera!” Denko menyuruh para polisi.

“Hahaha, sekarang bagaimana? Siapa pembunuhnya, Denko?” Sang penelepon kembali bertanya.

“Kau kira caramu akan berhasil? Tentu tidak.”

“Cek emailmu, Denko.”

Denko melihat emailnya. Ternyata dia baru saja dikirimi video pembunuhan anak dan istrinya oleh orang tak dikenal di rumahnya dan terlihat beberapa mayat penjaga rumah. Demi melihat video tersebut, Denko menutup telepon. Membanting HPnya, menghancurkannya lantas membakar SIM card miliknya di ruang kerjanya.

“Laksanakan protokol skakmat!” Teriak Denko kepada seluruh anggotanya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

9 bulan sebelumnya.

Ini adalah Negara Ressa. Negara ini dipimpin oleh 5 partai politik. Dimana 2 partai politik terbesarnya adalah Partai Banzai dan Partai Houra. Keduanya menguasai porsi yang relatif besar di parlemen. Partai Banzai menjadi koalisi karena presiden berasal dari partai ini dan partai Houra sebagai oposisi. 3 partai kecil lainnya cenderung menjadi koalisi pemerintahan Negara Ressa. Saat ini, kondisi pemerintahan sedang berada dalam masa ’ingin direbut’ oleh partai Houra. Mereka ingin mengambil alih parlemen secara penuh.

”Sudah saatnya anak-anak.” Wisdom memerintahkan. Dia adalah pemimpin tertinggi partai Houra yang tidak pernah menampakkan dirinya dan hanya memerintah lewat aplikasi rahasia milik partai Houra. Partai Houra adalah partai yang memiliki ambisi yang sangat tinggi untuk menguasai pemerintahan. Banyak orang-orang mereka yang masuk ke posisi strategis di Negara Ressa. Mulai dari kepolisian, lembaga kehakiman, lembaga intelijen, sampai tentara negara banyak dari lembaga negara tersebut yang di belakang layar masuk kedalam anggota Partai Houra. Itu semua adalah hasil “Karya Seni” Wisdom yang begitu pandai memengaruhi orang. Namun, pada parlemen dan pejabat tertinggi negara yang dipilih langsung oleh rakyat Partai Houra sering kalah suara dan terus bersaing dengan Partai Banzai.

Begitu perintah Wisdom masuk, segera lembaga penegak hukum yang bergerak di bidang pemberantas korupsi melakukan penangkapan kepada para pejabat Partai Banzai yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi sesuai arahan dan bukti yang telah dibantu Wisdom untuk mendapatkannya. Dalam 2 minggu, parlemen langsung kehilangan banyak anggota Partai Banzai, begitu juga pejabat daerah. Jadilah partai Houra menguasai hampir seluruh perangkat pemerintahan kecuali presiden. Presiden tidak memiliki celah pelanggaran hukum. Sepertinya Partai Banzai sengaja tidak pernah melibatkan presiden dalam kesepakatan-kesepakatan mereka dibalik layar bersama perusahaan asing. Ketika ada yang ketahuan, presiden dengan sukarela menyerahkan orang-orang yang terlibat seakan begitu kooperatif dengan penegak hukum tetapi jika tidak, presiden hanya diam saja bak patung yang tidak bisa melakukan apapun. Karena itulah, Partai Houra ingin menguasai pemerintahan. Mereka ingin menghabisi korupsi hingga ke akarnya yang kini penyakitnya dibawa oleh Partai Banzai yang seringkali bekerjasama dengan perusahaan asing untuk melanggengkan bisnisnya di Negara Ressa.

Resmi sudah Partai Houra menguasai sebagian besar pemerintahan. Dalam waktu 2 bulan, perusahaan-perusahaan besar mulai bertumbangan. Mereka yang tidak memiliki izin resmi dari pemerintah langsung diusir secara paksa dengan tekanan militer. Pun juga dengan mereka yang bermain-main dalam mengeksploitasi SDA dengan merusak lingkungan semua izinnya langsung dicabut dan mereka diusir dengan moncong senjata asli menghadang para bos perusahaan sebesar apapun.

Peristiwa besar lainnya akhirnya muncul. Partai Banzai bubar. Tidak ada orang di pemerintahan. Perusahaan-perusahaan yang dulu mensponsori mereka pun dibabat habis oleh Wisdom bersama gurita kekuasaan Partai Houra. Tanpa adanya pemasukkan dana, tanpa adanya kepentingan lagi karena mereka benar-benar habis. Bubar adalah suatu keniscayaan bagi Partai Banzai. Omong kosong pengabdian, mereka banyak dipilih dalam pemilihan karena money politic yang begitu besar mereka dapatkan dari perusahaan asing.

Beberapa hari setelah bubar, mayat ketua umum Partai Banzai ditemukan dengan kondisi mengenaskan di sebuah peternakan babi di desa terpencil di Negara Ressa. Sang peternak tempat ditemukannya mayat ketua umum Partai Banzai begitu terkejut ketika melihat para babinya bermandi lumpur, dia dapati lumpurnya penuh darah dan potonganpotongan tubuh kecil. Begitu polisi mengecek darah dan potongan kecil yang ditemukan, ternyata diketahui itu milik mantan ketua umum Partai Banzai. Hasil penyelidikan menyatakan bahwa dia dibunuh dengan cara yang tidak diketahui secara pasti bagaimana dibunuhnya tetapi satu hal yang pasti : bagian tubuhnya dipotong kecil-kecil lantas diblender semuanya sehingga yang didapati hanyalah “jus” dari mantan ketua umum Partai Banzai tersebut dan sudah tidak lagi berbentuk.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

19 Juli 2023.

“Bagaimana anak-anak? Adakah laporan menarik?” Tanya Wisdom kepada seluruh anggota partainya.

“Konon kabarnya para pengusaha lawan politik kita sedang merencanakan sesuatu, Bos.” Jawab Ponsi salah satu anggota Partai Houra yang juga merupakan anggota intelijen Negara Ressa.

“Oh, maksudmu mengenai berdirinya partai yang baru itu, partai Kulira?” “Sepertinya mereka lebih dari sekadar partai yang baru berdiri, Bos.” Kali ini yang menjawab adalah ketua umum Partai Houra sendiri, Doire. Dia adalah ketua umum Partai Houra yang sah secara hukum dan yang biasa mengatur pergerakan Partai Houra di lapangan.

“Memangnya apa yang mengganggumu?”

”Begini bos, sejak berdirinya partai itu, aku memiliki firasat yang kurang baik. Dan ternyata firasatku itu dibuktikan melalui investigasi tim intelijen.” Lanjut Doire.

”Ya, begini bos. Kami telah melakukan survey khusus untuk menerawang lebih jauh berbagai kemungkinan. Kami melakukan survey ini tidak seperti survey pada umumnya. Untuk mendapatkan hasil ini, kami menggelontorkan banyak dana. Kami membuat ’jaringan’ masyarakat. Kami memilih secara acak beberapa orang dari semua kalangan masyarakat. Membayar tinggi mereka dengan tujuan-tujuan tertentu tetapi mereka sendiri tidak pernah mengetahui siapa saja yang dibayar, siapa yang membayar, bahkan kami memastikan mereka tidak mengetahui untuk apa perintah-perintah aneh selama ini diberikan. Sejak kemunculan partai itu, Doire memiliki firasat yang kurang baik. Bukannya firasat itu tidak berdasar, tetapi Doire melihat sejak kemunculan partai Kulira, para pakar lingkungan mulai jarang speak up mengenai lingkungan, bubarnya beberapa organisasi besar mengenai lingkungan, publikasi ilmiah mengenai lingkungan juga semakin menurun, dan banyak lagi. Kemudian Doire ingin mengetahui apakah kemunculan Partai Kulira ada hubungannya dengan hal ini. Akhirnya Doire meminta kami melakukan perintah kepada jaringan yang kami buat untuk menyebarkan sebuah alat. Sebuah kecerdasan buatan berbentuk kecil yang bisa ditempelkan dibawah sendal atau Sepatu. Alat itu hanya akan aktif jika dikatakan nama partai dan akan menghitung seberapa banyak setiap nama partai keluar dari jarak radius sekitar 2 meter. Hanya itu. Kami tidak ingin melanggar hak asasi manusia dengan membuat alat yang bisa menyadap semua percakapan masyarakat. Alat ini juga mengenali sesamanya yang artinya jika dalam jarak 2 meter ada alat yang berdekatan maka otomatis yang menghitung nama partai yang disebutkan hanya alat terdekat dari sumber suara. Kami melakukan pergantian alat setiap hari selama sebulan. Dan hasilnya, Partai Kulira mendapat paling banyak omongan di masyarakat dan uniknya lagi partai kita mendapat paling sedikit. Hal ini diduga kuat karena banyaknya uang yang mereka berikan kepada masyarakat untuk mengiklankan mereka dan juga... Ini hanya intuisiku, mereka dibayar untuk tidak membicarakan kita.” Jelas Ponsi.

”Padahal kita melakukan banyak perubahan setelah mengambil alih secara penuh kekuasaan? Menarik ini benar-benar menarik.” Wisdom menanggapi.

”Seperti itulah bos, kira-kira apa langkah selanjutnya setelah ini?” Doire penasaran dengan tanggapan Wisdom.

”Kita pancing mereka keluar, Doire. Seandainya mereka benar-benar menginginkan berperang maka berperanglah secara nyata. Uang vs kekuasaan. Siapa yang akan menang. Kita lihat saja nanti. Berdasarkan investigasi, apakah kau mengetahui orang yang berhubungan dengan partai baru itu?”

”Seorang bernama Emigdar. Dia merupakan pakar lingkungan terkemuka. Hubungan dia dengan partai ini hampir bisa dipastikan 100% benar berdasarkan laporan anak buahku.” Ponsi menjawab.

”Bunuh dia. Dan kita lihat apakah ada kekacauan yang terjadi.”

”Tapi bos...” Kini Doire sedikit ragu.

”Kau mau berbicara soal hak asasi manusia? Doire. Kita tidak memiliki banyak waktu. Jika kita ingin memberantas habis korupsi, menghabisi pembawa penyakit itu datang kembali ke negeri ini mungkin satu-satunya cara. Kita memiliki semua sumber daya kekuasaan terbaik mulai dari lembaga kehakiman sampai militer. Jika kita biarkan adanya keraguan mengenai siapa dibalik Partai Kulira yang menjadikan anggota partai ini ragu, maka itu akan menjadi masalah besar yang berujung pada hilangnya loyalitas. Bunuh Emigdar, pancing mereka menunjukkan diri. Jika belum berhasil, kita cari cara lain lagi sampai berhasil. Begitu mereka menunjukkan diri, kita bisa memastikan bahwa kita memiliki musuh yang baru. Maka, misi kita selanjutnya adalah menghabisi Partai Kulira sebelum pemilihan selanjutnya pada pertengahan Februari 2024.”

”Izin masuk, Bos” Seseorang detektif senior kepolisian bernama Reika. Dia ingin memberikan ide yang menarik mengenai ’peperangan’ ini.

”Silahkan, Reika.”

Reika memberikan kode khusus dalam aplikasi yang berarti dia ingin bertemu langsung dengan Wisdom untuk membicarakannya. Biasanya kode ini diberikan jika ada sesuatu yang menyangkut level rahasia tingkat tinggi. Akhirnya Wisdom menghubungi Reika secara pribadi dan membahas tempat pertemuan mereka.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 Agustus 2023 pukul 18.59 di Gedung Legislatif.

Ketika itu presiden berada di gedung dewan legislatif untuk melakukan rapat khusus.

“Semuanya bersiap di posisi, semua akan berjalan sesuai rencana. Kita akan memulai penyerangan dalam 1 menit.” Seseorang pemimpin tentara bayaran memberikan instruksi kepada anggotanya. Mereka berjumlah 150 orang dan dibayar khusus untuk menculik presiden hari ini.

Sementara di Istana Negara.

”Bersiap semuanya paket akan datang sebentar lagi. Persiapkan segala hal yang dibutuhkan.” Salah seorang kepolisian yang saat ini ditugaskan untuk menjaga Istana memberi arahan kepada beberapa orang anak buahnya agar semua berjalan sesuai instruksi ’bos’-nya.

20 menit kemudian, sistem keamanan Istana mengalami gangguan. Diperparah dengan ledakan di gardu listrik utama kota. Begitu juga dengan ledakan di seluruh genset istana semuanya hampir terjadi bersamaan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 Agustus 2023 pukul 19.05 di Markas Rahasia Partai Kulira.

”APA? Polisi dan tentara dalam jumlah besar tiba-tiba datang?! Segera kabur!” Seseorang yang dipanggil Leader ini kaget bukan main begitu mendengar informasi ini dari salah satu tentara bayarannya yang diperintah untuk meculik presiden dari Gedung legislatif.

Rupanya dia dijebak. Entah oleh mata-matanya sendiri ataupun oleh orang-orang Partai Houra. Akan tetapi, dia tetap mencoba tenang. Leader berganti alat komunikasi dan mecoba menghubungi anggotanya yang sedang menjalankan rencana lain.

“Apakah rencana suicide bomb masih aman?” Tanya Leader.

“Sejauh ini aman bos. Kami tinggal menunggu ’paket’ dan semuanya akan berhasil.” Jawab mata-matanya yang tergabung dalam kepolisian yang bertugas menjaga Istana.

”Great. Kalian tenang saja. Bagaimanapun resikonya, keluarga kalian telah mendapat bayaran sesuai kesepakatan.” Leader semakin tenang kali ini. ”Terimakasih, Emigdar tidak sia-sia pengorbanan kroco sepertimu. Untung saja aku membiarkanmu mati dan kami berhasil mengambil serta menyembunyikan mayatmu. Setidaknya kini mayatmu masih sedikit berguna untuk menghajar habis reputasi orang-orang sok suci itu.” Leader bergumam.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

19 Juli 2023, di suatu tempat di Negara Ressa.

”Apa yang membuatmu memberikan kode itu, Reika?” Wisdom bertemu dengannya dengan pakaian serba tertutup, memakai topeng dan masih menggunakan suara samaran.

”Begini bos. Jika kita betulan memiliki lawan sebesar itu, maka hal yang paling menghambat kita adalah pengkhianat. Menurutku, akan lebih baik jika kita mengantisipasi hal ini dengan upaya khusus untuk menemukan pengkhianat diantara kita karena dikhawatirkan jika rencana kita terus berjalan dengan tanpa kewaspadaan ini, kita malah hanya akan bunuh diri.”

”Pendapat yang bagus, Reika. Jadi, apakah kau memiliki rencana?”

”Begini bos. Emigdar tetap kita bunuh. Namun, kudengar presiden ada rapat khusus dengan dewan legislatif tanggal 1 agustus nanti. Jadi, kurasa bocorkan saja kepada seluruh anggota bahwa polisi dan tentara tidak akan secara khusus mengawal presiden, mereka sedang memiliki jadwal Latihan khusus di tempat lain pada tanggal itu tetapi jangan singgung agenda rapat Presiden. Kurasa jika lawan kita adalah komplotan yang sama dengan lawan politik kita maka pasti pengkhianat akan membocorkan informasi ini. Mereka pasti terpancing untuk menculik presiden karena mereka harus mempermalukan institusi penegak hukum terutama kepolisian yang bekerja tidak becus. Kenapa mereka harus melakukan itu? Jelas karena mereka melakukan cara kotor untuk mendapatkan suara. Selama ini mereka hanya bisa merusak nama baik orang-orang partai kita dengan seakan membuat kita kurang peduli dengan rakyat miskin. Maka, akan lebih baik jika mereka bisa merusak habis nama institusi penegak hukum dan menyatakan kepada masyarakat bahwa negeri ini telah rusak jadi sah-sah saja daripada nanti kalian malah dimiskinkan negara bla bla bla dan propaganda lainnya. Setelah informasi kerenggangan keamanan presiden diberitahukan ke seluruh anggota, inilah saatnya kejutan beraksi. Sebelum persiapan pergi ke tempat pelatihan yang diumumkan, kumpulkan semua alat komunikasi mulai dari Hp dan apapun. Copot semua yang menempel di telinga, mulut dan apapun yang terlihat bisa dijadikan alat komunikasi saat para anggota polisi dan tentara akan menaiki kendaraan yang membawa mereka. Pastikan setiap 1 orang di geledah oleh 1 orang sehingga tidak ada kemungkinan bagi pengkhianat itu menghubungi kembali bosnya. Arahkan semua anggota dan kepolisian serta tentara dalam jumlah yang cukup besar ke gedung legislatif. Begitulah kita bisa menangkap orang-orang yang ingin menculik presiden karena si pengkhianat tidak memiliki waktu untuk menghubungi bosnya kembali dan kita bisa mendapatkan pengkhianat tersebut jika beruntung yaitu orang yang berani melawan perintah.”

”Ide yang brilian, Reika.” Wisdom menyetujui semua rencana ini.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2 Agustus 2023 Televisi dan media sosial dipenuhi sebuah berita besar.

Seseorang pakar lingkungan terkemuka bernama Emigdar ditemukan tewas. Beliau ditemukan di Tiang Bendera Istana Negara Ressa dengan kondisi seluruh tubuh diikat di puncak tiang bendera dalam kondisi terbalik. Penyebab kematiannya karena jantungnya ditusuk pisau. Pihak kepolisian mencoba menenangkan masyarakat atas terjadinya hal ini. Tentunya hal ini membuat masyarakat menjadi ketakutan. Bagaimana mungkin istana yang seharusnya memiliki penjagaan yang ketat bisa ditemukan mayat yang begitu mengenaskan dan di tempat seperti itu.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3 Agustus 2023. Aplikasi Partai Houra.

”Selanjutnya bagaimana bos? Kita sudah menangkap semua orang yang memiliki kemungkinan menjadi pengkhianat mulai dari orang yang melawan saat ada perintah pengumpulan alat komunikasi, sampai semua anggota yang pada malam itu bertugas di Istana. Kita juga berhasil mendapatkan kepercayaan seluruh anggota kita dengan kemunculan 150 tentara bayaran itu pasti tidak ada satupun yang masih ragu dengan musuh kita.” Doire memberi tahu Wisdom

”Bagus, sekarang mungkin sudah saatnya kita menghabisi orang-orang yang terlibat dengan partai Kulira. Beri tahukan siapa saja orangnya sampai sejauh ini, Ponsi.” Wisdom memerintahkan.

Sementara itu, di markas rahasia Partai Kulira.

”Kita tidak bisa membiarkan anggota-anggota kita mati begitu saja. Setelah ini, pasti mereka akan membunuh semua orang yang terlibat dengan kita. Kita juga tidak bisa terus bertahan. Kita harus menyerang balik.” Leader membuka rapat.

”Mungkin aku bisa memberimu saran, Leader.” Yonsa menanggapi. Dialah pengusaha pasar gelap yang memberikan semua amunisi kepada tentara bayaran partai Kulira.

”Silahkan, Yonsa.” Leader membolehkan.

”Pakai kartu poker kita, Leader.”

”Untuk?” Tanya Leader penasaran.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 November 2023 pukul 07.00.

”Semuanya bersiap untuk target selanjutnya.” Ucap detektif Reika kepada semua anggota di mobilnya. Pembunuhan hanya melibatkan 6 anggota Kali ini dan dipimpin oleh Reika. Ini adalah pembunuhan terencana kesekian kalinya. Selama ini semua pembunuhan orang yang tergabung dalam Partai Kulira yang bocor ke media hanya dianggap kecelakaan belaka. Semua dilakukan dengan sempurna dan tidak ada jejak. Setelah target meninggal pun mayatnya langsung diusahakan cepat ditemukan warga sipil agar tidak diambil dan disembunyikan lagi seperti kejadian pembunuhan Emigdar. Pembunuhan kali ini menargetkan dosen salah satu universitas terkemuka di Negara Ressa. Berdasarkan laporan Ponsi, dosen ini memiliki peran dalam pemasangan bom di gardu utama kota di hari ketika penyerangan gedung legislatif dilakukan.

Sebelum berangkat, tiba-tiba Reika dihubungi Ponsi.

“Lakukan protokol anti pengkhianatan, Reika. Kita ubah target.” Begitulah perintah Ponsi.

Ternyata hal itu tidak pernah terjadi. Pagi itu begitu Reika menerima perintah dari Ponsi untuk melakukan protokol anti pengkhianatan sebagaimana yang dilakukan saat sebelum para anggota berangkat menuju tempat pelatihan tanggal 1 Agustus, Reika dibunuh oleh seorang sniper. Sniper yang membunuh Reika seketika langsung bunuh diri di tempat dengan racun yang dimilikinya. Mengetahui kejadian ini, Doire langsung turun tangan. Dia ingin mengetahui keterangan dari 5 orang yang ditugaskan membunuh bersama Reika. Mereka semua adalah orang-orang yang telah cukup lama berada di Partai Houra. Uniknya, si pengkhianat malah mengaku dengan sendirinya. Dialah Denko.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 November 2023. 22.00 di markas kepolisian, ruang interogasi.

“Apa yang membuatmu begitu yakin bahkan sampai mengaku sebagai pengkhianat, Denko?” Tanya Doire kesal.

”Aku adalah orang kepercayaan kalian. Aku tahu banyak informasi tentang kalian. Kalau aku mau, aku bisa hancurkan kalian semua. Akan tetapi kenapa selama ini tidak dilakukan? Karena Leader sangat berhati-hati. Strategi kami hanya bertahan. Membuat kalian merasa menang terus menerus padahal yang selama ini jadi target adalah kroco. Lantas ternyata semuanya tidak berguna. Partai Kulira tetap ada dan pemilihan tetap berlangsung. Saat itu ternyata Ponsi mencurigaiku dan akhirnya saat bagian pembunuhan bersama Reika, Ponsi mencoba menangkapku dengan cara memberi tahu jika target berikutnya yang sebenarnya hanyalah orang yang tidak ada hubungannya. Namun, di 5 menit sebelum berangkat, dia mengubah target dan melarang semuanya memegang alat komunikasi. Akan tetapi hal itu tidak berguna. Aku telah diberi perintah untuk membunuh Reika. Entah bagaimanapun cara Ponsi menjebakku, ini semua tidak berada diatas rencananya.” Jawab Denko santai.

”Apa yang membuatmu masih begitu santai, dan yakin bahwa kau seakan masih akan bebas?” Doire semakin marah.

”Kalian ingin menuduhku melakukan kejahatan? Aku benar-benar tidak melakukannya. Kalian bahkan tidak memiliki bukti bahwa akulah pembunuh Detektif Reika.” Kini Denko terdengar sedikit ketakutan.

”Apakah itu ancaman untuk kami? Denko, Kau sekarang berada dalam kandang singa. Aku bisa saja membunuhmu sekarang walaupun tanpa alasan!” Doire berteriak padanya.

”Hei, bagaimanapun, Aku hanyalah seseorang yang bekerja untuk rakyat dan dituduh tanpa adanya bukti yang jelas. Kumohon, lepaskan aku, Doire!” Denko terdengar memohon.

”Dasar tidak berguna! Kubunuh saja kau sekarang!” Doire menodongkan pistol. Bersiap menembak.

Tiba-tiba Wisdom masuk ke ruangan.

”Tahan, Doire!" Wisdom segera melarangnya.

"Seseorang baru saja merekam ini sejak dia mengatakan ’Kalian ingin menuduhku melakukan kejahatan?’” Jelas Wisdom yang sejak tadi memperhatikan interogasi Denko dengan cepat membaca situasi. Dia yakin, masih ada tikus di dalam partai Houra dan hanya dengan cara seperti inilah Partai Kulira memenangkan ronde pertempuran kali ini. Hal ini juga menjelaskan mengapa emosi Denko berubah dari tenang menjadi ketakutan. Dia hanya berakting tetapi pada waktu, situasi, dan rencana yang sempurna.

”Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu.” Denko memelas.

“Negosiasi, Denko?” Wisdom masih tenang bertanya.

“Apa maksudmu? Kalian tidak memiliki bukti apapun aku membunuhya.” Denko masih berakting karena dia tahu ini masih direkam. Wisdom mendekati Denko. Membisikkan sesuatu ke telinganya. Kemudian Denko akhirnya berjabat tangan dengan Wisdom. Keduanya kemudian berkata Bersama-sama.

“Deal.”

Denko keluar ruang interogasi. Dia dibebaskan atas perintah Wisdom. Hanya dinonaktifkan dari keanggotaan Partai Houra selamanya.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 Januari 2024 Pada pukul 23.00.

Tiba-tiba saja penjara tempat menahan tentara bayaran yang menyerang gedung legislatif pada tanggal 1 Agustus keamanannya dijebol. Para petugas berusaha mati-matian menjaga para tahanan supaya tidak kabur tetapi entah mengapa hampir semua tentara bayaran tersebut masih bisa saja lolos.

”AH dasaar... kerja kalian apa sih?!” Doire memarahi Axel, seorang ketua penjara tersebut. Dia juga merupakan anggota Partai Houra.

“Maaf pak, tetapi kami rasa masih ada tikus yang bersembunyi disini...”

”AKU JUGA TAHU AXEL! Semua anggota Houra pasti tahu jika kita masih memiliki tikus-tikus lain tetapi tolonglah..! Bos sudah memberi tahu kita sejak lama untuk berhati-hati. Mengapa kau tidak siapkan mitigasinya?!” Doire terdengar tambah marah.

Tidak lama kemudian melalui aplikasi Partai Houra Ponsi memberitakan bahwa salah satu petinggi Partai Houra terbunuh. Dialah ketua dewan legislatif saat ini.

”Ini pasti ulah Denko.” Koti, salah satu anggota partai yang berasal dari kepolisian menanggapi. Dia adalah salah satu anggota partai yang ketika itu ditugaskan untuk membunuh bersama Reika.

”Hampir bisa dipastikan, Koti. Mungkin besok aku akan mecoba membuatnya membuka mulut mengenai siapa pembunuhnya.” Wisdom menjawab.

Axel yang saat itu masih dalam panggilan dengan Doire sambil melihat aplikasi, semakin ketar ketir dengan munculnya berita ini. Namun, diujung diujung panggilan sana, Doire malah berbicara dengan lembut.

“Tidak apa Axel, well done, well done… Thank you.” Doire menutup panggilan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2 Januari 2024.

Protokol skakmat berarti penghabisan seluruh petinggi partai Houra secara bersamaan. Mereka yang menjabat di posisi strategis seperti penegak hukum, polisi, tentara, kehakiman, semuanya akan dibabat habis oleh tentara bayaran yang disiapkan Partai Kulira yang berjumlah sangat banyak. Bukan sembarang orang yang dapat mengaktifkan protokol ini. Protokol ini hanya dapat diaktifkan jika telah memenuhi seluruh kondisi berikut : sudah mendekati waktu pemilihan kurang dari atau sama dengan sebulan sebelum pemilihan, terjadi sesuatu yang sangat besar yang dapat mengganggu keberadaan Partai Kulira seperti diketahuinya identitas-identitas para petinggi Partai Kulira, terjadinya sesuatu yang dapat membuat Partai Houra 100% akan tamat, dan tindakan Partai Houra yang keterlaluan seperti membahayakan keluarga orang-orang yang memiliki hak untuk mengaktifkan protokol ini. Seluruh syarat telah terpenuhi dengan waktu pemilihan yang akan tiba dalam beberapa minggu, diketahuinya identitas Leader, adanya video mengenai ketua umum Partai Houra yang ingin membunuh petinggi kepolisian yang terkenal baik bagi masyarakat di ruang interogasi tanpa bukti kejahatan apapun, dan terakhir adalah terbunuhnya keluarga Denko yang memiliki hak untuk mengaktifkan protokol ini. Itulah pertimbangan Denko mengaktifkan protokol skakmat yang dia teriakkan di kantornya untuk memberi tahu semua mata-mata di Partai Houra.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 November 2023. 22.30 Ruang interogasi.

”Jadi apa yang kau rencanakan, Bos?” Tanya Doire kepada Wisdom.

”Target yang diubah Ponsi pada waktu kematian Reika itu.. Adalah salah satu petinggi Partai Kulira. Seorang pengusaha batu bara bernama Pristin. Tadi siang aku berhasil mengeksekusinya setelah mengetahui bahwa Reika terbunuh dan misi dibatalkan. Ponsi mengirimiku data pribadi Pristin minggu lalu. Dia dan aku memiliki firasat yang sama bahwa Pristin adalah salah satu petinggi Partai Kulira bukan kroco seperti biasanya. Jadi, seminggu ini aku membuat rencana cadangan seandainya Pristin tidak bisa dibunuh seperti cara biasa karena adanya hambatan apapun. Jika itu terjadi, aku yang akan mengeksekusinya sendiri. Seminggu ini aku benar-benar disibukkan dengan ribuan kemungkinan yang akan terjadi dan membuat rencana terbaik untuk membunuhnya. Sampai kemudian aku memutuskan untuk membunuh sekretaris pribadinya terlebih dahulu kemudian menyamar menjadi dirinya. Lumayan banyak aku bisa mengeruk informasi darinya. Aku mengobrol dan melayaninya 2 jam sebelum aku membunuhnya. Dari sekian banyak informasi yang berhasil kudapat, ada 1 informasi jackpot yang akhirnya terungkap. Itu adalah identitas ’Leader’. Hal inilah yang kugunakan tadi sebagai bahan pertukaran dengan Denko. Kusebut identitas asli Leader, kutawarkan agar jangan menyebarkan video interogasi dan aku tidak akan menyebarkan identitas asli Leader, dia juga akan bebas hanya diberhentikan dari keanggotaan Partai Houra dan akhirnya kesepakatan tercapai.”

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2 Januari 2024.

Wisdom yang telah mengetahui identitas Leader pergi menemuinya di kediamannya. Dia ingin bernegosiasi mengingat saat ini Partai Houra sedang berada di ujung tanduk.

”Tarik semua pasukanmu, kita berhenti. Indentitasmu akan aman. Aku mengakui kalah. Kami sudah tidak bisa melakukan apapun lagi. Bahkan untuk menginvestigasi siapa saja petinggi Partai Kulira sudah tidak bisa dilakukan karena banyaknya pengkhianat yang sudah tidak jelas siapa saja. Bisa dibilang kami kalah telak. Partai Houra selanjutnya hanya akan bermain sehat, berkampanye sampai pemilihan berlangsung. Kami tidak akan mengganggu kalian lagi. Aku tidak ingin anggotaku mati semua untuk sesuatu yang sia-sia.” Wisdom mengulurkan tangan ingin mengakui kekalahan, mencoba bernegosiasi.

Leader telah lama menanti kehadiran Wisdom di ruang tamunya yang kemudian ketika Wisdom datang, dia telah menyambutnya bak tamu istimewa dan telah menduga Wisdom akan melakukan hal ini. Akhirnya Leader tertawa puas lantas menjabat tangan Wisdom sambil berkata “Deal.” Kemudian dia mengambil smartphone nya memberi perintah untuk menarik semua tentara bayaran dan 1 perintah kejutan yang disebarkan ke grup media sosial Partai Kulira.

Senggang sejenak selama beberapa menit.

“Jadi, siapa aku Wisdom?”

”Sebenarnya tidak ada yang begitu menarik mengenai dirimu. Kau dulu adalah seorang chef utama yang melayani Presiden sebelum presiden yang saat ini menjabat. Aku akhirnya mengerti bahwa sebenarnya tujuanmu saat itu menculik presiden karena kau ingin membunuhnya. Presiden yang saat ini adalah orang yang menghancurkan kariermu. Kejadian itu terjadi 10 tahun lalu. ”

”Ya, ya, ya. Aku tidak ingin membahas lebih jauh. Sekarang angkat tanganmu, Wisdom. Atau bisa kubilang... Mata-mata terbaikku. A.K.A code name kartu poker. Aneh sekali kau yang menyarankan seluruh rangkaian strategi ini sejak rencana pembunuhan Reika.” Leader menodongkan pistol dengan amat kesal. Perintah kejutan yang diberikan Leader adalah ’dalam 5 menit aku ingin video interogasi Denko disebarkan.’ Ini sudah 5 menit sejak perintah itu keluar tetapi masih saja tidak disebarkan. Pasukan telah ditarik tidak ada pekerjaan apapun yang menghalangi para mata-mata menerima pesan 5 menit lalu. Biasanya semua mata-mata dengan cekatan menerima perintahnya mengapa kali ini tidak? Hanya ada 1 jawaban. Orang yang memiliki videonya sedang tidak bisa menyebarkannya atau bahkan tidak akan pernah menyebarkan video tersebut karena dia sedang berada dihadapannya sehingga tidak sempat mengecek perintah Leader.

Wisdom begitu kaget ketika Leader mengetahui identitasnya dan langsung melarikan diri. Leader mengejarnya meminta seluruh penjaganya ikut menangkap Wisdom tetapi sayang sekali Wisdom masih cekatan menghindari semua kejaran penjaga rumah.

”Baiklah saatnya kuhubungi kartu joker.” Leader masih belum kehilangan akal.

Wisdom berhasil kabur. Namun, tiba-tiba saat di jalan, sekitar 12 orang langsung menodongnya dengan pistol. Kemudian seseorang maju dan dengan paksa mengambil smartphone-nya. Mereka yang menodongkan pistol adalah paspampres.

“Kuberi kau kesempatan memberikan kata-kata terakhir kepada anggotamu.” Presiden menodongkan pistol kearah Wisdom setelah mengambil paksa smarphone-mya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

19 Juli 2023.

”Namun, aku masih memiliki ide lain, bos.”

”Apa itu, Reika?” Wisdom semakin penasaran.

“Para tentara bayaran yang kita tangkap itu... Merupakan kunci kemenangan kita bos. Kita pekerjakan mereka secara efektif. Kita bisa membuat skenario dimana mereka berhasil kabur dari penjara. Hanya kau, Doire, dan Ponsi yang tahu supaya para tentara bayaran tidak menyadari bahwa mereka sengaja dibiarkan kabur tetapi kalian juga bantu mereka kabur. Gunakan dokter swasta untuk menaruh penyadap di organ dalam mereka dan lakukan secara sembunyi-sembunyi di penjara. Tidak ada siapapun yang boleh tahu selain kalian. Selidiki bagaimana para tentara bayaran mendapatkan bayaran. Begitu diketahui, kita hanya perlu memancing bagaimana caranya Partai Kulira mengirim kembali tentara bayaran dalam jumlah besar kemudian audit bagaimana perputaran uang di berbagai bank internasional maupun cryptocurrency terutama dari platform yang mereka gunakan untuk mendapatkan pembayaran yang berhasil diketahui dari penyadapan. Dengan begitu, kau hanya perlu membunuh semua petinggi Partai Kulira dengan gurita kekuasaan kita.”

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2 Januari 2024.

“Perintah terakhir, semuanya. Bunuh semua petinggi Partai Kulira. Gunakan semua kekuasaan yang kita punya. Ponsi akan menuntun kalian kepada orang-orang yang dimaksud. Tentara bayaran yang kabur itu memang merupakan bagian dari rencana. Mereka semua memiliki penyadap di organ dalamnya. Dengan begitu, kita telah mengetahui bagaimana mereka dibayar dan setelah penyelidikan lebih lanjut, Ponsi telah menemukan semua orang yang terlibat. Bunuh siapa saja yang melawan perintah Ponsi, kita akan membakar korupsi hingga ke akarnya. Setelah itu, Partai Houra akan dibubarkan. Musuh kita memiliki senjata terkuat untuk menghancurkan kita. Setelah menghabisi Partai Kulira, kita selesai. Terimakasih atas pengabdian kalian semua. Merdeka!” Wisdom memerintahkan menggunakan suara aslinya lewat aplikasi rahasia Partai Houra. Persis diujung kalimat, Presiden menarik pelatuk pistol. Wisdom terbunuh.

Leader diberi tahu presiden apa yang disampaikan Wisdom di akhir hidupnya. Setelah mendengar hal tersebut, Leader memutuskan bunuh diri. Semuanya sudah tidak berguna. Partai Kulira akan habis dan identitasnya pasti akan ketahuan. Sebanyak apapun tentara bayaran yang mereka miliki sebenarnya tidak akan bisa melawan kekuatan militer dan kekuasaan yang dimiliki Partai Houra. Partai Houra bahkan bisa memanipulasi perintah kepada para militer sehingga mereka memiliki persenjataan dan kekuatan yang lebih memadai untuk membunuh atas dasar perintah negara. Keesokan harinya setelah menyebarkan video interogasi Denko yang merusak habis nama Partai Houra karena ketua umumnya yang tampak begitu keji dan tidak berperasaan dalam video tersebut, Presiden juga ikut bunuh diri karena merasa sudah puas membalaskan dendam untuk membunuh pimpinan tertinggi partai Houra dan berhasil memastikan pembubaran partai itu dengan tangannya sendiri. Selain itu semua tidak ada yang penting lagi baginya. Partainya telah lama bubar.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2 Januari 2024 . Sebelum Wisdom menemui Leader.

“Ada sesuatu yang ingin kukatakan, Doire.” Wisdom bertemu dengan Doire membicarakan semua strategi terakhirnya.

“Katakanlah.” Doire Bersiap mendengarkan.

“Aku adalah mata-mata Leader. Akulah yang merekam kejadian di tempat interogasi. Aku yang memiliki videonya. Namun, aku tidak ingin menghapus video ini. Sebenarnya cara mereka mendapatkan mata-mata amat sederhana. Beri uang puluhan M dan beri perintah maka mereka menambah 1 mata-mata. Aku baru direkrut beberapa bulan lalu. Tentunya mereka merekrutku dengan identitas asliku, mereka tidak menyadari jika mata-mata yang baru mereka rekrut pemimpin tertinggi lawan mereka. Aku menerimanya agar aku bisa mengendalikan mereka. Semakin kesini kulihat semakin banyak saja mata-mata yang justru malah lebih setia kepada Leader daripada diriku sehingga aku memutuskan 1 hal Doire. Kita akan membubarkan Partai Houra begitu ini semua selesai. Aku tidak ingin begitu Partai Houra berhasil mendapatkan kekuasaan secara penuh korupsi kembali datang melalui Partai Houra itu sendiri. Video tersebut akan kusebarkan atau bagaimanapun caranya video itu akan tersebar untuk memastikan Partai Houra benar-benar habis setelah ini. Bagaimana menurutmu?”

”Untuk Bangsa dan Negara ini. Apapun resikonya, kuterima. Bos.” Doire menjawab dengan tulus.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

14 Februari 2024.

Partai Kulira dibubarkan karena donaturnya telah meninggal semua dibunuh gurita kekuasaan Partai Houra. Partai Houra membubarkan diri H-7 pemilihan tepat setelah berhasil membunuh petinggi Partai Kulira terakhir. Kini nasib Negara Ressa benar-benar ditentukan oleh rakyat dan untuk rakyat. Tidak ada lagi perang kepentingan dalam pemilihan kali ini. Semua orang, baik rakyat dan partai yang terlibat sama-sama bertekad untuk membangun bangsa yang kuat, bangsa yang maju tanpa adanya kepentingan pribadi ataupun golongan lainnya.

TAMAT.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar