Disebuah perusahaan yang berada dikalimantan yang bernama PT Abadi Sejahtera, perusahaan ini bergerak di bidang industri. Pemilik perusahaan ini adalah Bapak Ismail Marzuki, pada saat anaknya selesai kuliah S2 ia menyerahkan perusahaan ini kepada anaknya yang bernama Alfahri Marzuki. Seorang pemuda yang tampan yang masih berumur 27 tahun, tapi sayangnya pemuda tersebut seorang yang pemalas dan tidak disiplin berbanding terbalik dengan ayahnya yang tegas dan disiplin. Tetapi karena ayahnya pergi untuk berobat keluar negeri sehingga perusahaan tersebut di serahkan kepada anaknya.
Hari Senin pagi dengan cuaca yang sangat cerah, sebuah mobil Alphard yang bwarna putih terparkir di depan kantor, semua mata karyawan tertuju kesana Bahkan ada yang sampai menghampiri mobil tersebut. Tetapi ada seorang karyawan wanita yang bernama Hana ia adalah sebagai seorang sekretaris kepercayaan bosnya dengan asyiknya bekerja, ia pun tidak peduli dengan apa yang ia lihat dan dengar walaupun semua karyawan kantor bersorak. Ketika seorang sopir membuka pintu mobil keluarlah seorang pemuda yang tampan bersama ayahnya yang sebagai pemilik perusahan tersebut. Mereka pun berjalan menuju ruangan rapat dan memnggil semua karyawan untuk menemuinya diruangan tersebut.
Setelah semuanya berkumpul Bapak Ismail tersebut memperkenalkan seorang pemuda yang berada di sebelahnya, baiklah tujuan saya untuk mengumpulkan kalin disini yaitu saya selaku direktur di PT Abadi Sejahtera memberitahukan bahwa, saya akan menyerahkan jabatan saya kepada seorang lelaki yang berada disebelah saya yang bernama Alfahri Marzuki ini anak ke dua saya, untuk lebih jelasnya disampaikan sendiri oleh anak saya( sambil melihat ke arah Alfahri), hingga pemuda tersebut memperkenalkan dirinya dihadapan semua karyawan dikantor. Baiklah perkenalkan saya yang telah disebutkan oleh ayah saya tadi yaitu Alfahri Marzuki bisa dipanggil Fahri, saya lulusan S2 di universitas Nasional yang berada di Jakarta, saat ini saya berumur 27 tahun. Dengan penyerahan jabatan yang diberikan oleh ayah saya untuk memimpin perusahaan ini, maka perlu rekan-rekan untuk membantu saya dalam kemajuan perusahaan ini, agar perusahaan ini berjalan lebih baik. Jika tidak ada yang ditanyakan maka rekan semua bisa kembali ke tempat kerja masing-masing.
Fahri ayah yakin kamu bisa memimpin perusahaan ini dengan baik bahkan lebih maju dari ayah. Iya, yah jawab Fahri. Tenang saja kamu akan dibantu oleh Hana dia adalah sekretaris andalan ayah yg memiliki keuletan dan kecerdasan hingga bisa membantu pekerjaanmu.
Lelaki tersebut masuk ke ruangan dengan wajah yang kebingungan, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan kerjakan karena sebelumya ia tak pernah bekerja dimana pun. sifatnya yang pemalas dan jutek hingga ia tak ingin bekerja, tetapi apa boleh buat demi ayahnya ia akan berubah lebih baik lagi. Tetapi kebiasaannya main handphone tidak berubah. Orang yang tidak disiplin dan berantakan membuat ruangan ya bau karena asap rokok.
Suara telepon berdering nyaring dimeja Hana hingga Hana pun mengangkatnya. " Keruangan saya sekarang". Belum sempat aku menjawab teleponnya sudah di tutup. Mentang-mentang bos ( berbisik dalam hatinya ), mendadak badanku menggigil, aku berjalan menghampiri ruangannya dengan wajah yang takut, tetapi aku memberanikan diri hingga aku agak terkejut melihat semua meja dan perabotan yang sangat berantakan itu, semoga dia memanggilku bukan untuk membersihkan ruangan ini. Dengan suara yang keras hingga lelaki itu menyuruh aku untuk membuatkan kopi pahit," buatkan aku kopi pahit ! "Iya, pak. Tanpa berani memandang wajahnya, aku bergegas keluar.
Nafasku rasanya sesak. Bos macam apa ini. Mentang-mentah dia anak pemilik perusahaan ini tetapi ia semena-mena denganku. Bahkan tugas OB pun aku yang mengerjakan untuk melayaninya. Lalu Hana pun bergegas untuk memberikan kopi pahit tersebut kepada bosnya, dengan tangan yang gemetar Hana pun masuk keruangan bosnya, ini pak kopinya ( sambil menundukkan kepala dengan ketakutan ). " Siapa namamu?". Kenapa makhluk satu ini menjengkelkan udah galak jorok lagi. Apa gak di perkenalkan kan saya oleh bapak Ismail ya, kan saya sekretaris andalannya ( berbicara dalam hati). Lalu aku menjawab" Hana, pak" jawabku pendek. Oh Hana, sekretaris ayahku itu? " Iya, pak " jawabku
Tugas kami tidak hanya menjadi sekretaris tetapi juga menjadi asisten pribadi saya, yang membersihkan ruangan ini dan membantu pekerjaan saya hingga jika ada Rapat kamu yang menemani saya. Baik pak jawab Hana ( dengan wajah yang kesal). Aku pikir dengan mengganti bos yang lebih muda, membuat pekerjaanku lebih mudah dan ringan tetapi ini malah membuat pekerjaan ku semakin banyak dan lebih susah. Dasar bos gak ada guna kayak tikus bikin benci orang.
" Ah bos tiku". Nama yang pantas untuk dirinya yang membuat orang marah ketika bersamanya.
"Iya, Hana ikut dengan saya buat ketemu dengan klien jam 1 nanti ". Lalu aku mengangguk dan tidak berani untuk memandang matanya yang tajam dan sinis itu.
"Kamu siapkan sebuah berkas untuk pertemuan nanti?". Siap pak jawab Hana. Hana pun dengan perasaaan yang cemas dan bingung karena diajak oleh bosnya yang super galak tersebut, tetapi demi sebuah pekerjaan dan kepercayaan dari bos nya yang lama yaitu Bapak Ismail membuat ia mempertahankan pekerjaan ini.
" Udah siap kamu?" Tiba-tiba saja Bapak Fahri muncul dari ruangannya. Aduh..! " Katanya jam satu, pak," balasku bingung , ini kan masih jam sebelas. " Haruskah yang menunggu itu klien," sahutnya singkat. Emang di kira ini Jakarta ya ? Padahal jarak pertemuannya kan hanya sejengkal. Sambil membawa dokumen yang banyak hingga tanggal pun susah memegang dokumen tersebut pada akhirnya kakiku terpeleset ditangga depan kantor hingga semua dokumen berserakan, tetapi Bapak Alfahri tetapi terus berjalan ke arah mobil Tanpa memperdulikan Hana yang sedang kesakitan, Dasar bos tikus ucap Hana ( dengan wajah yang kesal dan marah sambil merapikan dokumen tersebut).
"Hayo, Hana . "Iya, pak. Gak liat apa aku jatu ucap Hana yang kesal. "nggak sama driver,pak?" Tanya ku memberanikan diri. "Nggak usah lah, kelamaan menunggu mereka,"sahutnya . Dasar emang bos tikus emang pemarah, jutek, egois dan bego lagi. Mau-maunya dia bos malah dia yang nyopir sendiri, terus bawa aku lagi. Gimana klau orang lihat aku berdua sama dia pasti pikiran orang aku lagi kencan.
Satu jam perjalanan tana bicara sepatah apapun, akhirnya sampailah disebuah gedung tempa pertemuan klien tersebut. Karena jam menunjukkan masih jam 12 siang, mumpung klien tersebut belum datang, perut Hana terasa lapar . Pak saya lapar ucap Hana, "apa kita makan saja dulu pak sambil menunggu klien"?. Tidak usah, saya punya roti, ini buat kamu makan yang ini aja dulu untuk mengganjal peretmu. Mana bisa pak dengan roti, kalau siang gini saya biasanya makan nasi pak jawab Hana. Yaudah kamu makan roti aja dulu jangan manja, Hana pun mengambil roti tersebut ( dengan wajah yang kesal), dasar kamu bos super lengkap udah galak, egois, pelit lagi cocok banget aku punya bos seperti tikus kayak gini.
Dasar bos tikus ( dengan suara yang sedikit kera), apa kamu bilang? Gak pak, ini saya takut sama tikus soal menjijikan, iya sama seperti Bapak ( dengan nada yang pelan).
Tapi tanpa disadari Hana pun termenung ternyata dari semua kekurangannya dia perhatian juga ya, memberikan aku roti adahal dia belum makan juga ( Hana pun senyum-senyum melihat bos itu).