Disukai
1
Dilihat
88
Aktentas Hitam
Aksi
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Jam dinding menunjukkan pukul sebelas siang ketika seorang pria bersetelan hitam perlahan membuka mata. Ia menatap langit-langit, tepatnya di sebuah ruangan tempatnya terbaring. Indera penciumannya merasakan aroma eukaliptus yang natural. Dari balik kaca jendela, ia bisa melihat pemandangan salju yang turun dengan lembut. Ia lantas memegangi kening sambil menggumam di manakah gerangan dirinya kini berada.

Sang pemilik rumah yang mendengar ia menggumam, berjalan mendatangi dari balik ruangan yang lain. "Oh, kau sudah sadar?" tanyanya.

Pria itu tidak menjawab. Kepalanya masih terasa pening akibat kesadarannya belum kembali sepenuhnya.

Kemudian, sang pemilik rumah menghilang lalu tak lama kembali dengan membawa sebuah baki berisi makanan. Diletakkannya di atas nakas di sebelah pria itu terbaring.

"Makanlah. Dari semalam perutmu belum terisi apapun," katanya. Setelah itu, ditinggalkan lagi tamunya seorang diri agar bisa menikmat...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar