YOUR GUARDIAN
5. ACT 2 PAGE 41-50

EXT. DESA - DAY

Sementara itu di sebuah desa, TOMPEL (40-an) pria dengan tanda lahir di wajah yang membawa KATANA mengumpulkan WARGA yang membawa bermacam-macam senjata untuk memburu para terinfeksi. 

TOMPEL

Kita tidak bisa diam saja dan mengharapkan bantuan pemerintah! Kita harus turun tangan sendiri!

WARGA

BETUL!!

TOMPEL

Kumpulkan alat apapun yang bisa kalian gunakan sebagai senjata! Kita akan memburu mereka sampai matahari terbenam!

WARGA

YEAH!!

TOMPEL

Jangan lupa untuk hancurkan kepala mereka, hanya dengan cara itu mereka bisa mati. Ayo saudara-saudara, IKUTI SAYA!!

Pasukan warga BERTERIAK mengikuti Tompel ke dalam hutan.

EXT. HUTAN - DAY

Tompel dan pasukannya memasuki hutan dengan mengendap-endap. Terdengar RAUNGAN dari arah depan sana. Tompel mengisyaratkan yang lain untuk berhati-hati dan tak menimbulkan suara.

LATER -- kita melihat beberapa TERINFEKSI sedang berjalan sambil MERAUNG-RAUNG. Tompel mengisyaratkan yang lain untuk menyerang mengikuti aba-abanya.

1... 2... 3...

Tompel dan beberapa pasukan langsung meloncat maju dan MENGAYUNKAN SENJATA mereka ke kepala terinfeksi, para terinfeksi itu pun mati. Tompel dan yang lain TERTAWA.

Namun tanpa di duga ada beberapa terinfeksi yang menyergap pasukan dari atas pohon. Pasukan pun bertumbangan DIGIGIT mereka. Namun Tompel dan pasukan lain mampu melawan dan membunuh para terinfeksi.

TOMPEL

Mereka punya insting memburu, kayak hewan. (beat) cukup untuk hari ini, kita lanjut besok!

EXT. HUTAN - AFTERNOON

Roy sedang berusaha memburu Kelinci, ia MENEMBAKAN PISTOLNYA tapi meleset. Roy berdecak kesal.

Namun tiba-tiba sebuah PANAH melesat dan membunuh kelinci malang itu.

Tompel dan pasukannya muncul.

TOMPEL

Jarang-jarang kita nemuin manusia normal di sini.

Tompel mengambil kelinci yang tertusuk panah.

TOMPEL

Ini punya kamu?

ROY

Anda yang dapet, itu punya anda.

TOMPEL

Gak, gak, kamu yang lihat duluan.(memberikan kelinci) Nih.

Roy menerima kelinci.

ROY

Terima kasih.

TOMPEL

Saya gak pernah lihat kamu, bukan orang sini ya?

ROY

Bukan, saya cuma berlindung di sini.

Tompel mengangguk pelan.

TOMPEL

Panggil saya tompel.

ROY

Roy.

Roy dan Tompel bersalaman.

TOMPEL

Dimana kamu tinggal?

ROY

Di villa gak jauh dari sini...

TOMPEL

Villa yang ada di dekat sini... cuma villa milik keluarga Magnolia. Kamu bukan keluarga Magnolia, karena saya tahu semua anggota keluarganya... saya sendiri yang suka bersihin villa mereka kalau mereka gak ada. 

ROY

Ya, saya... cuma menumpang...

TOMPEL

Dimana yang lain? Beni? Si nenek?

ROY

Mereka... mereka terinfeksi.

Tompel menutup mulutnya.

ROY

Nenek Magnolia... bunuh semua anggota keluarganya. Saya diizinkan tinggal setelah menguburkan mereka. 

TOMPEL

Bunuh semua--terus dimana si nenek?

ROY

Dia bunuh diri.

Tompel menghela nafas.

TOMPEL

Ini ironi. Bener-bener ironi. Kamu tau si nenek itu bener-bener jaga kesehatan dia? Gak mau cepet mati katanya, pengen liat semua cucu nikah dulu. Tapi mati dengan cara kayak gitu... (menghela nafas) ironi...

ROY

Nenek menyesal udah bunuh keluarganya yang terinfeksi.

TOMPEL

Menyesal? Kenapa menyesal? Orang yang terinfeksi emang harus dimatiin, biar gak nular ke yang lain.

ROY

Tapi, mungkin aja mereka masih bisa sembuh kan'?

TOMPEL

Mungkin, tapi sampai kapan? Keburu binasa kita semua! Mereka harus kita bunuh sampai gak tersisa.

Roy terdiam.

ROY

Jadi... alasan kalian ada di hutan ini...

TOMPEL

Ya, kami sedang memburu para terinfeksi. Kamu pernah liat? ada di sekitar sini?

Roy menggeleng dengan gugup.

TOMPEL

Kalau ada beritahu kami di desa. Oh ya, kenapa kamu gak ikut kami ke desa? Di sana lebih aman daripada villa.

ROY

Gak saya--

TOMPEL

Kamu sendirian kan'?

ROY

Ya saya sendirian, saya sendirian.

TOMPEL

Oke... kalo gitu gimana kalo sekarang kamu ajak kami ke villa? Kita bisa istirahat dulu di sana, ya kan' saudara-saudara?

Para pasukan mengiyakan.

ROY

Ehm, ehm... villanya berantakan.

TOMPEL

Ya terus? Kami gak keberatan. Asalkan ada tempat untuk bermalam.

ROY

Bermalam?

TOMPEL

Ya, hari udah semakin sore... lebih dekat ke villa dibanding ke desa...

ROY

Tapi--

TOMPEL

Kenapa, kamu keberatan? Itu bahkan bukan villa milik kamu.

ROY

Ehm--

TOMPEL

Ayolah, kita pergi!

Lalu tiba-tiba ada beberapa terinfeksi muncul. 

TERINFEKSI

(suara berat)

MANUSIA NORMAL!!

TOMPEL

Bangsat! Siap-siap semua!

Pasukan Tompel dan beberapa terinfeksi saling SERANG. Roy memanfaatkan hal itu untuk melarikan diri.

EXT. DEPAN VILLA - AFTERNOON

Roy segera masuk ke villa dan pergi ke tempat Nalea.

INT. VILLA - AFTERNOON

Roy menggendong Nalea yang mulut dan tubuhnya diikat. Ia MERONTA-RONTA saat digendong. Roy membawa tubuh Nalea keluar villa.

EXT. DEPAN VILLA - AFTERNOON

Roy memeriksa keadaan sekitar lalu berlari sambil menggendong Nalea.

EXT. LOKASI KEMAH - AFTERNOON

Roy memasukan Nalea ke TENDA.

INT. TENDA - CONTINUOUS

Roy berbicara kepada Nalea yang terus MENGGERAM.

ROY

Tunggu di sini, ayah bakal jemput kamu setelah situasinya aman.

Dengan hati-hati Roy MENCIUM kening Nalea. Dan mengelus rambutnya. Setelah meletakan BANGKAI KELINCI di dekatnya dan membuka penutup mulutnya, Roy pun pergi.

INT. VILLA - NIGHT

Saat tiba di villa, Tompel dan pasukannya sudah tiba terlebih dulu. Mereka sedang beristirahat.

TOMPEL

Kenapa kamu barusan lari? Hah?

ROY

Saya... saya takut.

TOMPEL

Kamu punya pistol, ngapain takut! 

ROY

Maaf...

TOMPEL

Sini psitolnya.

ROY

Apa? Gak! saya yang nemuin pistol ini.

TOMPEL

Pistol itu bakal lebih berguna di tangan saya. SINI!

Roy melihat pasukan Tompel yang memasang mata mengancam. Tak ingin mengambil resiko, ia pun meyerahkan PISTOLNYA kepada Tompel.

Tompel mengamati PISTOL.

TOMPEL

Ini pistol polisi kayanya...

ROY

Ya, saya ambil dari mayat polisi.

Tompel mengangguk.

TOMPEL

Bakal lebih gampang bunuh mereka kalo pake ini.

PASUKAN TOMPEL #1

Kita lapar nih, ada makanan?

ROY

Makanan?

TOMPEL

Ya kalau ada kamu bisa bagi-bagi, disaat seperti ini kita harus saling bantu.

ROY

...ehm, tunggu... saya cari di dapur.

TOMPEL

Eh gak usah, biar saudara saya saja yang ambil, oi, (ke salah satu pasukan) ambil di dapur.

PASUKAN TOMPEL #2 pun pergi ke dapur. 

TOMPEL

Jadi kamu bener-bener sendirian di sini?

ROY

...Ya.

TOMPEL

Tempat ini terlalu besar kalo dihuni sendirian... gimana kalo dijadiin basecamp kita?

Pasukan Tompel yang lain setuju.

TOMPEL

Kamu gak keberatan kan'?

Roy menggeleng kepala.

ROY

Ini bukan tempat saya...

TOMPEL

Good!

Pasukan Tompel #2 muncul dari dapur membawa banyak MAKANAN yang Roy ambil dari minimarket.

PASUKAN TOMPEL #2

Lihat yang saya temuin di dapur!

Tompel bersiul.

TOMPEL

Kamu boleh juga, walau penakut tapi bisa ngumpulin makanan sebanyak ini.

ROY

Itu...

TOMPEL

Tenang! Setelah ini kita cari makanan sama-sama! Kenapa kamu gak gabung kelompok kita aja? Kita buru terinfeksi sampai abis! Nanti saya ajarin biar berani.

Tompel dan pasukannya mulai MAKAN.

ROY

Enggak, saya--

PASUKAN TOMPEL #1

Wih, apaan nih, (mengambil bangkai tikus lalu segera MELEMPARNYA) GILA! TIKUS!

TOMPEL

Kamu simpan bangkai tikus di dapur?!

ROY

Gak... itu pasti... tikus yang mau curi makanan...

TOMPEL

Kenapa dia bisa mati...? (melihat makanan yang sedang ia makan) ini beracun jangan-jangan...

ROY

Gak mungkinlah! (mengambil makanan) lihat? Saya makan nih...

Tompel dan yang lain lanjut makan.

TOMPEL

Yaudah, kita isi penuh perut kita, besok kita patroli lagi.

Roy melihat BANGKAI TIKUS dan teringat Nalea.

INT. VILLA - MORNING

Roy dibangunkan oleh Tompel.

TOMPEL

Oi, ayo bangun, oi.

Roy terbangun. Ia dan pasukannya sudah bersiap pergi.

TOMPEL

Kita patroli, sekitar sini kayaknya masih banyak terinfeksinya.

EXT. HUTAN - MORNING

Roy, Tompel dan yang lain berjalan di hutan.

TOMPEL

Kita harus sering patroli kayak gini, biar yang di desa aman.

ROY

Ya.

TOMPEL

Kamu punya keluarga?

ROY

...anak. Gadis.

TOMPEL

Anak gadis? Dimana dia sekarang?

Roy membisu.

TOMPEL

Oh, Maaf... saya pun punya isteri dan anak, balita. (beat) Suatu hari saya tinggal anak dan isteri saya di rumah. Saya masih gak tau tentang wabah ini, sampai sepulangnya saya bekerja membersihkan villa, desa saya udah diserang. Isteri dan anak saya mati dibunuh terinfeksi. Para terinfeksi, kalau mereka lagi laper, mereka bakal makan manusia hidup-hidup. Kalo enggak, mereka cuma buat luka aja. Dan dalam kasus isteri dan anak saya, mereka diserang terinfeksi yang laper. Sejak saat itu saya bersumpah akan menghabisi setiap terinfeksi yang saya temuin. 

ROY

Maaf...

TOMPEL

Ngapain minta maaf? Hah! Saya malah banyak omong ya?

ROY

Gak, itu... gak apa-apa...

Tompel merangkul Roy.

TOMPEL

Kita pasti bisa melewati semua ini.

Pasukan di depan mendapati sebuah tenda. Tenda berisi Nalea.

PASUKAN TOMPEL #1

Ada tenda!

TOMPEL

Oh? Ayo kita cek!

ROY

(panik)

Tung--tunggu dulu!

EXT. TENDA - MORNING

Tompel dan timnya bersiap memasuki tenda.

ROY

Sebentar-sebentar.

Roy berdiri di depan tenda, menghalangi mereka.

TOMPEL

Kenapa berdiri di situ, minggir! Biar kita periksa!

ROY

Ini, ehm--ga ada apa-apa di sini!

TOMPEL

Kenapa kamu bicara begitu?

ROY

Soalnya--soalnya...

Mata Tompel memicing.

Salah satu pasukan MENYIBAKAN Tenda dari belakang. Roy segera BERBALIK.

ROY

(panik)

NA--

Namun tak ada Nalea di sana. Tompel menengok.

TOMPEL

Yah, gak ada apa-apa. Khawatir kenapa kamu? (tertawa)

Roy ikut tertawa.

PASUKAN TOMPEL #2

Bentar-bentar... ini... (melihat bangkai kelinci) bangkai kelinci yang tinggal tulangnya doang!

Tompel berpikir.

TOMPEL

Ini... bukan kelinci yang kemarin saya kasih kan'?

Roy perlahan melangkah mundur.

TOMPEL

Ya, ngomong-ngomong kemana kelinci yang kemarin saya kasih?

PASUKAN TOMPEL #1

Cuma terinfeksi yang makan daging mentah kayak gini...

Mata Tompel memicing lagi.

TOMPEL

Kamu... gak sembunyiin terinfeksi kan'?

Roy mundur... lalu BERLARI.

TOMPEL

HEY!!

Tompel mengeluarkan PISTOLNYA, namun ia ragu untuk menembak. Roy pun berhasil kabur ke dalam hutan.

TOMPEL

BANGSAT!

PASUKAN TOMPEL #1

Kenapa gak ditembak?

TOMPEL

Sayang peluru. Biarlah, kita cari dia terus kita interogasi. AYO SEMUANYA! KITA CARI SI ROY!

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar