Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti
12. ADEGAN 25 - 28 : TAHUN 2018

25, INT/EXT. MOBIL RAKA — NIGHT 2018

Mobil menembus jalan Parangtritis yang masih gelap saat subuh

Raka mengendarai mobilnya dengan Nina disampingnya dan Dimas duduk di kursi belakang sambil memeluk kotak kayu dan menatapnya

Sesekali Nina dan Raka saling beradu pandangan

Mobil menembus jalan Parangtritis yang masih gelap saat subuh


CUT TO

26. EXT. BUKIT PARALAYANG PARANGTRITIS — NIGHT 2018

Suasana hampir menjelang matahari terbit

Angin kencang berhembus

DIMAS

Aku akan menabur abunya Anisa di sini

Nina dan Raka terkejut memandang Dimas

NINA

Kamu yakin tidak ingin menyimpannya?

Dimas menatap kebawah , ke pantai Parangtritis yang mulai terang oleh cahaya matahari terbit

DIMAS

Ini adalah tempat kesukaannya untuk menghabiskan waktu bersamaku, saat kami bahagia atapun saat kami bertengkar

RAKA

(Menepuk pundak Dimas)

Kami percaya padamu, kamu pasti tahu yang terbaik untuk Anisa

Dimas, Nina dan Raka berjalan menuju ujung bukit

Dimas memandang kotak kayu ditangannya. Cukup lama Dimas memandang nya, lalu menangis dan mencium kotak itu

Nina dan Rakapun ikut menangis

Dimas membuka kotak perlahan

DIMAS

Selamat tinggal Nisaku sayang, semoga kamu tenang dan bahagia disana ...
Maafkan aku yang tak bisa menjagamu dan membahagiakanmu sampai akhir, seperti janji kita
Kamu akan selalu dihatiku, kekasihku
Selamanya aku akan mencintaimu

Dimas terisak lalu melempar abu Anisa ke arah laut lalu terbang dan menghilang bersama angin

Ketika memandang abu yang terbang, mereka bertiga seperti melihat sosok wajah Anisa tersenyum pada mereka diantara abu yang berterbangan

DIMAS

(Berteriak dan Menangis)

Anisa ...

Layar hitam


CUT TO

27. EXT. SYDNEY BONDI BEACH — DAY - 2017 - KILAS BALIK

Layar Hitam

Kamera menyala merekam Anisa yang sedang melakukan seting kameranya

Kamera berbunyi pertanda baterai hampir habis

Anisa duduk merekam dirinya melalui kameranya

Angin laut menerpa wajahnya, Anisa merapikan rambutnya terkena angin

Suara ombak dan keramaian orang

ANISA

(Tersenyum)

Hari terakhirku ...
Setelah hampir setahun berpetualang, yang aku mulai dari kota Malang dan berakhir di kota Sydney ini, dan selama itu pula, aku telah menemukan banyak petualangan dengan teman, tempat dan hal baru yang membuka dunia lewat kacamataku, seperti yang aku inginkan

Kamera berbunyi pertanda baterai hampir habis

Suara ombak dan keramaian orang

ANISA

Aku berharap, setiap foto dan video yang aku buat disetiap petualanganku, akan memberikanmu inspirasi mas, bahwa hanya perlu kita, sebuah kamera dan tempat untuk kita jelajahi, untuk menemukan arti petualangan sesungguhnya, tanpa perlu gemerlap dunia mayamu

Anisa tersenyum

Anisa memegang gelang ditangannya

ANISA

Seperti perjalanan kita di Wae Rebo.

Kamera berbunyi pertanda baterai hampir habis

Suara ombak dan keramaian orang

Anisa tersenyum dan tertawa kecil

ANISA

Aku akan segera kembali ke mas, seperti janjiku padamu. Aku rindu padamu ...

(Terdiam)

Rindu padamu dan rindu saat kita menghabiskan waktu di bukit Paralayang Parangtritis

(Tertawa)

Anehnya mas, setiap kali aku menghabiskan senja di tempat baru yang aku singgahi, aku merasa seperti sedang berada di sana, di bukit Paralayang , duduk di rerumputan menunggu senja yang menghilang ... bersamamu

(Tersenyum)

Tapi aku akan kembali, aku akan segera kembali mas
Aku berharap kamu masih menungguku disana, walaupun kamu tidak pernah mendengar kabar dariku.
Tapi ...
Aku sudah siap dengan apa yang akan aku hadapi nanti saat bertemu denganmu ...
Aku sudah terlalu merindukanmu dan tidak sabar untuk bercerita tentang petualanganku padamu

Anisa memegang gelang ditangannya

ANISA

Hanya gelang ini yang telah menemaniku melalui masa-masa rinduku padamu selama perjalanan ini

Kamera berbunyi pertanda baterai hampir habis

ANISA

Aku harus segera pergi ,hari ini aku begitu ceroboh telah menghilangkan tas kecil yang berisi dompet, semua dokumen penting, tiket pesawat dan handphoneku

Menghela nafas panjang

ANISA

Aku akan ke KJRI sore ini agar besok pagi bisa segera mengurus semua keperluanku untuk kembali ke Indonesia.
Semoga saja nanti ada kabar baik dari para Bondi Rescue saat aku sampai di KJRI

Anisa menatap kebelakang

ANISA

Aku harus segera pergi, tampaknya akan ada badai yang datang

Anisa mendekat kekamera

ANISA

Tunggu aku disana Mas, aku akan kembali seperti janjiku ...

Kamera berbunyi untuk terakhir kalinya lalu mati

Layar Hitam


CUT TO

28. EXT. JALAN MENUJU KJRI — NIGHT 2017 - KILAS BALIK


Hujan Deras

Angin kencang

Suasana jalanan sepi dan gelap

Anisa berjalan ditepi jalan yang sepi dengan sedikit berlari

Anisa berhenti saat melihat halte bus disebrangnya

Anisa menyebrang menuju halte bus

Tiba tiba gelang yang melingkar di pergelangan tangan Anisa terlepas dan jatuh dijalan

Anisa berhenti ditengah jalan menatap gelang yang tergeletak dijalan

Anisa segera mengambilnya lalu berdiri

Anisa tidak menyadari ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke kearahnya

Anisa terkejut menatap sinar menyilaukan mendekat kearahnya

Anisa tertabrak oleh mobil itu dengan keras, yang membuat tubuhnya terlempar beberapa meter dari tempatnya semula

Kamera Anisa terlepas dan jatuh dijalanan gingga hancur

Mobil itu berhenti sesaat tanpa mematikan mesin mobilnya, lalu kembali melaju melindas kamera milik Anisa, dan meninggalkan Anisa yang tergeletak di tengah jalan dibawah guyuran hujan yang cukup deras dengan luka yang parah

Darah mulai mengalir dari tubuhnya, bercampur dengan air hujan dan terbawa olehnya

Dalam pandangan mata Anisa

Tangan berdarahnya bergerak gerak terkena air hujan lalu sebuah cahaya mendekat kearahnya dan berhenti

Pandangannya kabur, Seseorang mendekat kearahnya, memeriksanya lalu kembali ke cahaya itu berasal

Dua orang mendekat kearahnya, diam sesaat lalu dengan perlahan salah satu mengangkatnya menuju cahaya itu

Anisa menatap seseorang yang sedang memangkunya

Anisa menangis dan sadar dia terluka cukup parah

Anisa perlahan mencari dan meraih tangan wanita itu

Anisa berusaha berkata-kata saat dia berhasil menyerahkan gelang ditangannya pada wanita itu

Anisa menitikkan air mata saat sekilas bayangan Dimas muncul dalam ingatannya

Anisa memejamkan matanya

Anisa sedang duduk dengan Dimas di bukit Paralayang Jogja menatap senja

Samar-samar Anisa mendegar wanita itu berteriak sesuatu

NINA

(Berteriak)

Cepat mas, dia sekarat ...


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar