Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti
2. ADEGAN 2 : DIMAS DAN ANISA - TAHUN 2016

2.INT. KAMAR HOTEL — NIGHT - TAHUN 2016


SUASANA KAMAR ANISA YANG GELAP GULITA

HANYA CAHAYA DARI TELEVISI YANG MENJADI PENERANGAN

TELEVISI SEDANG MEMUTAR VIDEO YOUTUBE MILIK DIMAS YANG SEDANG MERAYAKAN SATU JUTA SUBSCRIBER BERSAMA MONIKA

Terdengar bel pintu kamarnya berbunyi

Anisa tidak memperdulikan bel pintu kamarnya yang berbunyi berkali-kali

Anisa gelisah ditempat tidurnya mencoba untuk kembali terlelap

Anisa terbangun dengan kesal dan penuh keterpaksaan menuju pintu kamarnya

Anisa membuka pintu

Dimas berdiri didepan pintu dengan wajah cemberut lalu masuk kekamar Anisa tanpa permisi

Anisa menghela nafas lalu menutup pintu dan mengikuti Dimas

Mereka saling berhadapan.

DIMAS

(Kesal)

Kenapa belum siap Nisa? Aku sudah menunggu lama di Lobi Hotel.

DIMAS

(Terkejut karena Anisa memakai Piyama)
Kamu mau tidur?

Anisa mengacuhkan Dimas dan berjalan santai lalu duduk ditepi ranjang dan memainkan remote TV

Dimas berdiri menghalangi pandangan Anisa dengan TV

DIMAS

(Menahan kekesalannya)

Anisa Rahmawati?

ANISA

(Tetap tenang dan sabar)

Kan sudah aku kirim pesan, kalau aku tidak bisa ikut acara malam ini.

Dimas menghela nafas lalu mulai melunak dan duduk disamping Anisa lalu memelukknya dan menyandarkan kepalanya di bahu Anisa.

Anisa masih cuek memainkan remote TV nya.

Dimas lalu mencium pipi Anisa dengan gemas beberapa kali.

DIMAS

Kita akan bersenang-senang malam ini merayakan satu juta subscriber kanal youtube kita.

Dimas meraih tangan Anisa dan memegang lembut gelang dari batu-batu cantik yang melingkar di tangan Anisa.

DIMAS

(Tersenyum)

Kamu ingat saat aku memberikan gelang ini padamu di Wae Rebo Village Flores

Suasana hening

Suara saluran TV yang digonta-ganti oleh Anisa

ANISA

(Menatap televisi)

Bagaimana aku bisa lupa? Perjalanan terbaik kita, hanya ada aku dan kamu tanpa kekasih sandiwaramu.

DIMAS

(Tersenyum)

Semesta merestui perjalanan kita waktu itu, dari awal sampai akhir semuanya dibuat begitu indah dan lancar. Aku tidak bisa membayangkan seandainya Monika ikut waktu itu.

ANISA

(Akhirnya tersenyum)

Yang pasti kita butuh tandu kalau Monika ikut waktu itu.

Dimas tertawa

Suasana kembali hening.

DIMAS

Dia bisa pergi kapanpun, saat kamu memintanya.

ANISA

(Tersenyum sinis)

Dia adalah bagian terbaik dari tim kita. Kalian begitu serasi didepan kamera, sampai-sampai penggemarmu tidak tahu kalau semuanya hanya sebuah sandiwara.

DIMAS

Kamu bisa menggantikannnya kapanpun ...

ANISA

Aku tidak akan pernah bisa menggantikan posisinya, siapa yang mau melihat anak haram dari seorang mantan PSK, yang ada kamu akan ditinggalkan penggemarmu.

Dimas terdiam

Suasana hening kembali

ANISA

(Kecewa dan menghela nafas panjang)

Tunggu di Lobi, lima belas menit lagi aku turun.

Anisa melepaskan pelukan Dimas lalu bangkit dari duduknya dan melangkah.

Tiba-tiba Dimas mengejar Anisa dan memeluknya dari belakang.

DIMAS

(berbisik)

Aku sayang kamu Nisa.

Dimas membalik tubuh Anisa lalu mencium lembut bibirnya.

DIMAS

(membelai lembut pipi Anisa)

Klita saling menjaga selamanya, seperti janji kita.

Dimas dan Anisa saling berpelukan.


CUT TO



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar