120. E/I. DEPAN RUMAH FAISAL/MOBIL — THE NEXT DAY (AFTERNOON) 120
Rako dan Faisal memakai batik.
Rako duduk di belakang. Ia gelisah.
Di depan Faisal cuek dan asyik chatting dengan Kinan.
Lewat kaca mobil, Rako melihat ke luar. Ke Ridwan, Yuni, dan Vera yang baru keluar rumah. Mereka mendekat ke mobil. Vera membawa hantaran.
Rako degdegan.
Ridwan masuk mobil. Ia duduk di depan.
Sedangkan Yuni dan Vera masuk ke mobil dari masing-masing pintu kanan dan kiri. Sehingga Rako diimpit mereka berdua di tengah-tengahnya.
Faisal menyudahi chat nya dengan Kinan. Ia menoleh ke Ridwan. Lalu ke belakang.
FAISAL
(Ke Rako)
RAKO
Faisal mengangguk. Ia lalu menyalakan mobil.
121. E/I. JALANAN - MOBIL — CONTINUOUS 121
Kita akan merasakan mood yang happy.
FAISAL
(Ke Rako)
Ridwan menoleh ke belakang.
Yuni dan Vera tertawa kecil.
Rako menatap Faisal di kaca mobil.
RAKO
VERA
(Menyambar)
Yuni dan Rako tertawa.
Yuni mengusap-usap pundak Vera.
VERA (CONT’D)
Rako terus tertawa.
Di kaca mobil, Ridwan dan Yuni bertatapan.
RAKO
Vera tertawa gemas.
VERA
Rako meringis.
RAKO
Yuni menghela napas.
YUNI
(Ke Rako)
Rako mengangguk paham.
RAKO
(Ke Vera)
Vera menggerakkan bibirnya.
Semua orang lalu diam.
122. INT. RUSUNAWA — UNIT SEPHIA - SAME TIME (AFTERNOON) 122
Haryati memasak makan malam dibantu Putra. Sementara Sephia duduk di dapur sambil menyimak ibu dan adiknya bercakap-cakap.
Di depan, Ahmad menonton televisi. Ada pertandingan bulu tangkis di televisi. Di sebelah Ahmad, Dika fokus bermain ponsel.
PUTRA
(Ke Haryati)
HARYATI
PUTRA
Haryati menoleh Putra. Lalu ke Sephia.
Sephia merasa diperhatikan. Dia menunggu jawaban ibunya.
HARYATI
Putra berdecak. Dia menoleh ke Sephia.
PUTRA (CONT’D)
Haryati tertawa mengejek. Sedangkan Sephia tertawa kecil.
HARYATI
Di wajan masakan sudah matang. Haryati memberi kode ke Putra untuk mengambilkan wadah.
Putra mengambil wadah lalu memberikannya ke Haryati.
HARYATI (CONT’D)
Putra malah penasaran.
PUTRA
Haryati menoleh ke Sephia.
Sephia menunggu jawaban Haryati.
Sementara itu, Haryati tak sadar jika Ahmad juga tengah menoleh padanya.
Haryati menghela napas.
HARYATI
Haryati membawa makanan ke meja. Sedangkan Putra membawa piring serta gelas.
Akhirnya Haryati tahu bahwa suaminya tengah menatapnya.
HARYATI (CONT’D)
Sephia bangkit. Dia berjalan ke ruang makan. Lalu duduk.
CUT TO:
123. EXT. HALAMAN RUSUNAWA — SAME TIME (AFTERNOON) 123
Mobil Faisal memasuki halaman. Lalu berhenti di parkiran.
Halaman rusun ramai orang. Saat keluarga Rako turun, orang-orang memandangi mereka penuh tanya.
Seorang Bapak-bapak, 50an tahun mendekat dan menyalami Ridwan sekeluarga.
BAPAK-BAPAK
RIDWAN
(Tertawa-tawa)
SAMIN
RIDWAN
SAMIN
RIDWAN
SAMIN
Yuni, Faisal, Vera, dan Rako menganggukkan kepala ke Samin sopan.
Mereka pun masuk ke rusun.
CUT BACK TO:
124. INT. UNUT SEPHIA — SAME TIME (AFTERNOON) 124
Seluruh keluarga sudah berkumpul di meja makan. Televisi sudah dimatikan. Sementara Dika masih terus bermain ponsel.
Haryati mengambilkan makanan untuk Sephia dan Ahmad.
Ahmad menoleh ke Sephia.
PUTRA
AHMAD
(Ke Putra)
DIKA
(Menyambar)
Semua menoleh ke Dika.
Sedangkan Sephia mulai makan.
AHMAD
(Ke Dika)
Haryati terus menatap ke Dika.
HARYATI
(Ke Dika)
DIKA
HARYATI
(Ke Dika)
Dika menganggukkan kepala. Tapi fokus pandangannya terus ke ponsel.
DIKA
Ahmad, Haryati, dan Putra saling bertatapan. Mereka lalu menoleh ke Sephia.
Ekspresi Sephia datar. Dia terus makan. Seolah-olah tidak memperhatikan percakapan keluarganya.
125. CONTINUED 125
Terdengar suara pintu diketuk diikuti suara salam.
RAKO (O.S)
HARYATI
Haryati menatap Putra menyuruhnya mengecek ke depan.
Putra patuh. Dia bangkit dan berjalan ke pintu.
Sementara Haryati menatap suaminya. Ia mendadak waswas.
CUT TO:
126. INT. DEPAN PINTU UNIT SEPHIA — INTERCUT - AFTERNOON 126
Putra menjawab salam sembari membuka pintu.
PUTRA
Di depan ada Rako dan keluarganya. Dia kaget melihat Vera membawa hantaran.
Rako sekeluarga menganggukkan kepala sopan ke Putra.
Putra merasa canggung.
Di meja makan Haryati dan Ahmad waswas. Mereka saling tatap. Lalu saling menoleh ke pintu. Sembari mencuri dengar percakapan Putra dan tamu yang datang.
Sementara Sephia yang terus menyimak hanya diam. Dia degdegan.
RAKO
Putra menganggukkan kepala kaku.
PUTRA
Putra mempersilakan Rako sekeluarga masuk.
Rako masuk paling depan.
Yuni dan Vera menyusul.
Sementara Ridwan dan Faisal paling belakangan.
Haryati dan Ahmad kaget. Mereka lekas berdiri dan mendekat.
Rako salim ke Haryati. Lalu ke Ahmad.
Haryati dan Ahmad lalu menyalami Yuni sekeluarga.
Yuni, Haryati, Ridwan, serta Ahmad tertawa basa-basi ketemu tetangga lama yang sekalipun tak begitu saling kenal.
Vera menyerahkan hantaran ke Haryati.
Haryati bingung tapi ia tetap menerima hantaran itu.
Haryati menoleh Ahmad. Ahmad tersenyum menenangkan.