77. EXT. ROOFTOP — NIGHT 77
OMITTED
78. RUSUNAWA - UNIT RAKO — KAMAR RAKO - THE NEXT DAY (MORNING) 78
Dengung kipas angin menyala.
Di meja kertas cetakan komik Rako ditumpuk begitu saja. Diganjal sebuah korek gas.
We slowly move to Rako’s bed. He is deeply sleeping. Telungkup dengan separo wajah terbenam di bantal.
Terdengar bunyi orang beraktivitas di luar.
Rako cepat-cepat bangun.
79. INT. RUSUNAWA — UNIT RAKO - LATER 79
Yuni dan Ridwan sibuk mengemas beberapa barang ke dalam dus. Mereka ditemani dua Pembantu Laki-laki, 22 dan 23 tahun.
Rako masuk. Ia kaget melihat orang-orang tak dikenal itu.
RAKO
(Ke Yuni)
Yuni menoleh sekilas.
Sementara Ridwan pura-pura tak dengar.
Rako menatap Yuni memelas.
Yuni pun akhirnya luluh. Sementara dua Pembantunya merasa bingung meskipun tetap melanjutkan pekerjaan mereka.
YUNI
RAKO
YUNI
(Menajam)
Rako menelan ludahnya. Ia menoleh ke bapaknya.
Ridwan pun akhirnya terpaksa menoleh. Tatapannya ke Rako datar.
YUNI (CONT’D)
Rako menghela napas. Ia lesu.
RIDWAN
(Ke Rako)
Rako tak punya pilihan. Ia terpaksa mengangguk.
80. EXT. HALAMAN RUSUNAWA — MOMENTS LATER 80
Rako dan dua Pembantu Yuni mengangkut barang-barang ke mobil.
Sephia, Putra, serta Dika muncul.
Putra dan Dika penasaran melihat Rako sibuk.
Lewat POV Putra dan Dika kita akan melihat Rako masuk ke dalam van dan membawanya pergi.
81. E/I. JALANAN/VAN — CONTINUOUS 81
OMITTED.
82. INT. RUSUNAWA - UNIT RAKO — SAME TIME 82
OMITTED
83. INT. WARTEG BARU — DAY 83
Warteg ramai pembeli. Pelayan sibuk melayani pembeli.
Rako dan ibunya duduk berhadap-hadapan di kursi dekat konter makanan.
Di meja di depan Rako ada piring bekas makannya berjejak nasi rames.
Rako merasa canggung. Tapi berusaha membuat dirinya nyaman.
Ia melihat ibunya sibuk mengawasi pegawai-pegawainya.
Faisal dan Kinan masuk.
Yuni menyambut mereka semringah.
Faisal dan Kinan salim ke Yuni.
Rako canggung menyalami Kinan. Sekalipun Kinan bersikap ramah padanya.
Faisal dan Kinan duduk.
YUNI
(Ke Faisal dan Kinan)
KINAN
Yuni tersenyum. Tatapannya ke Faisal memberi kode bahwa ia sedang membicarakan sesuatu.
Rako mulai merasa tidak nyaman melihat ekspresi Faisal.
Faisal bertatapan dengan Kinan sebentar. Rako melihat kode yang sama pada ekspresi mereka.
Kinan membuka tasnya. Dia mengeluarkan sebuah map lalu mendorongnya di meja ke Rako.
Rako menatap lurus map itu. Bahunya tegang.
Yuni memperhatikan Rako. Ia merasa cemas.
Rako menelan ludahnya. Ia menoleh ke Faisal.
RAKO
(Ke Faisal)
Faisal menatap adiknya.
FAISAL
Rako terkesiap. Senyumannya kaku.
Rako tak sanggup dan berusaha menghindari tatapan semua orang. Ia pun mulai merasa gugup.
FAISAL (CONT’D)
Rako tersenyum sarkas. Ia semakin gugup karena suasananya menekan tak boleh menggigit kuku.
FAISAL (CONT’D)
RAKO
FAISAL
(Memotong)
Yuni menelan ludah sambil menahan napas. Ia melihat ke sekeliling.
Pandangan Yuni bertemu dengan pelanggan yang sedang makan.
Yuni menganggukkan kepalanya sambil memaksa senyum ke pelanggan itu. Kemudian ia segera melengos.
FAISAL (CONT’D)
Rako menahan napas. Ia merasakan matanya yang mulai panas.
RAKO
(Nyaris tidak terdengar)
FAISAL
(Menajam)
Rako menundukkan kepalanya.
FAISAL (CONT’D)
Rako mengangkat wajahnya.
Perutnya mulai terasa mual.
FAISAL (CONT’D)