CUT TO:
57. EXT. ROOFTOP — CONTINUOUS 57
Dika dan Putra masuk.
Dika dan Putra berhenti berjalan melihat Rako dan Sephia duduk bersisian.
Putra kaget. Sementara Dika jemawa merasa kata-katanya akhirnya terbukti.
DIKA
PUTRA
DIKA
(Menunjuk Sephia dan Rako dengan dagu)
Putra menelan ludah. Ia merasa senang melihat kakaknya mampu bersosialisasi dengan orang lain.
Dika kembali lanjut berjalan. Tapi Putra buru-buru menahan.
DIKA (CONT’D)
PUTRA
DIKA
Putra buru-buru membekap mulut Dika.
Putra menarik Dika membawanya kembali masuk rusun.
58. INT. RUSUNAWA - TANGGA — CONTINUOUS 58
Rako dan Sephia berjalan bersisian menuruni tangga.
Sephia berjalan dengan satu tangan berpegangan pada dinding sementara tangannya yang lain memegang white cane.
RAKO
Sephia menggelengkan kepala.
SEPHIA
Rako menghela napas.
RAKO
Sephia tertawa kecil.
Rako berhenti melanjutkan kata-katanya. Ia bingung dengan reaksi Sephia.
SEPHIA
Rako diam. Ia semakin bingung.
SEPHIA (CONT’D)
Sephia tertawa kecil.
Rako merasa tak enak hati. Ia terus diam.
SEPHIA (CONT’D)
Rako menelan ludah sembari memilih kata.
RAKO
Sephia mencerna kata-kata Rako. Setelah paham ia tertawa.
Rako pun tertawa.
RAKO (CONT’D)
SEPHIA
Rako tertawa. Ia mengambil tangan Sephia dari dinding dan menggenggamnya.
Sephia kaget. Tapi ia menyukainya.
Mereka pun berjalan menuruni tangga sambil bergandengan tangan.
59. EXT. JALANAN/TAMAN — CONTINUOS 59
Montage. Musik romantis mulai. Hari terlihat cerah. Suasananya menyenangkan.
Rako dan Sephia terus berjalan bersisian sambil bergandengan tangan.
Tanpa suara kita akan melihat Rako dan Sephia berjalan sambil berbicara. Saat Rako berbicara, Sephia akan mendengarkan. Kemudian mereka tertawa bersama-sama.
End montage.
60. INT. RUSUNAWA - UNIT SEPHIA — EVENING 60
Sephia dan keluarganya makan malam bersama. Di meja ada tumis kangkung belacan, tempe goreng tepung, telor asin, serta sambal pete. Mereka makan sambil terus bicara.
DIKA
Semua menatap ke Dika.
Haryati merasa gusar.
HARYATI
DIKA
Putra menggeleng-gelengkan kepalanya ditatap ibu dan bapaknya.
Sedangkan Sephia hanya menyimak.
Dika menoleh ke Putra kesal.
DIKA (CONT’D)
(Menajam)
Putra menahan geli.
PUTRA
Putra tertawa kecil.
Haryati dan Ahmad melotot ke Putra.
DIKA
(Polos)
Haryati dan Ahmad bertatapan. Sedangkan Putra tertawa makin keras.
DIKA (CONT’D)
HARYATI
(Menghela napas)
Haryati melirik Sephia. Wajah Sephia yang ceria membuat ia bertanya-tanya.
61. INT. RUSUNAWA - UNIT SEPHIA — RUANG CUCI PIRING - CONTINUOUS 61
Haryati dan Sephia mencuci piring. Haryati merasa canggung.
Sephia merasakan situasi yang berbeda dari biasanya. Ia merasakan perasaan ibunya yang resah.
SEPHIA
Haryati menoleh. Sedikit gugup.
Haryati memilih kata.
HARYATI
Sephia tersenyum tipis.
SEPHIA
Haryati diam sejenak sambil menatap Sephia.
SEPHIA (CONT’D)
Haryati mengatur napas.
HARYATI
Beat.
Haryati menoleh memastikan tidak ada orang lain. Ia pun meneruskan.
HARYATI (CONT’D)
(Nyaris tidak terdengar)
Sephia diam dan mendengarkan.
HARYATI (CONT’D)
Sephia terus diam dan menyimak.
HARYATI (CONT’D)
Haryati terisak. Tapi ia berusaha keras agar tidak menangis walaupun usahanya sia-sia.
Sephia merasakan kegusaran ibunya terlebih karena kondisi fisiknya. Ia mengerti. Dan ia telah siap dengan konsekuensinya.
62. INT. RUSUNAWA - UNIT RAKO — KAMAR RAKO - NIGHT 62
Rako duduk di meja. Dia membuat sketsa komik.
WE CLOSE TO IPAD: Kita akan melihat Rako membuat sketsa sepasang laki-laki dan perempuan di satu panel.
Si Laki-laki memegang gitar, sementara si Perempuan berdiri dengan sikap skeptis. Balon teks di atas kepala si Laki-laki masih kosong. Sementara balon teks di atas kepala si Perempuan berisi tanda seru yang sangat besar.
Di panel berikutnya, Si Laki-laki mulai memainkan gitar. Balon teks di atas kepalanya mulai terisi sebaris lagu romantis berbahasa Inggris.
Panel berikut posisi sikap si Perempuan mulai melunak. Tanda seru di dalam balon teks di atas kepalanya berubah bentuk menjadi bentuk hati.
Balon teks di atas kepala si Laki-laki berisi tulisan: will you marry me?
Rako tertawa kecil.
Rako berhenti menggambar.
Rako merasa konyol dengan hasil gambarnya tersebut. Tapi ia juga merasakan perasaannya menghangat dan bahagia.