41. INT. RUSUNAWA - UNIT RAKO — KAMAR RAKO - NIGHT 41
Rako duduk di meja. Dia sibuk menggambar. Suasana kamarnya temaram. Ia tidak menyalakan lampu. Pencahayaan hanya datang dari layar ipad.
Rako terus fokus menggambar.
Di ipad ada gambar Sephia sedang mengajar gitar.
CUT TO:
Kita akan mengikuti stylus pen memoles gambar itu menjadi lebih rapi dan menajamkan warna.
Rako tersenyum menatap hasil gambarnya. Ia merasa puas.
Ada telpon dari Yuni. Rako melihat lalu mengangkat panggilan itu.
Rako menyapa. Tapi suara Yuni tidak kedengaran.
Rako lalu memakai earphone. Suara Yuni terdengar jelas.
YUNI (O.S.)
Rako menimbang-nimbang.
YUNI (O.S.) (CONT’D)
Rako menghela napas.
RAKO
YUNI (O.S.)
RAKO
YUNI (O.S.)
(Bahasa Jawa/Tegalan)
Telpon ditutup.
Rako menghela napas. Ia menoleh ke ipad. Perasaan puas telah lenyap.
Rako mendesah. Ia menyesal telah mengangkat telpon dari Yuni.
42. EXT. RUSUNAWA - HALAMAN DEPAN — THE NEXT DAY (MORNING) 42
OMITTED.
43. E/I. BUS — MORNING 43
Bus nyaris kosong. Hanya ada Rako dan dua orang penumpang lain. Seorang Ibu-ibu berhijab dengan tampang berani. Dan seorang Pria berbadan tambun yang tampaknya sangat kelelahan. Pria itu tertidur. Menyandarkan kepalanya. Mulutnya menganga sedikit.
Rako duduk di dekat pintu masuk. Ia menggigiti kuku. Ia gugup memikirkan apa yang ingin diomongkan Yuni.
44. EXT. DEPAN RUMAH FAISAL — MOMENTS LATER 44
Seorang Pembantu membuka pintu pagar.
Rako masuk.
Pembantu itu tampak tak acuh padanya.
Rako berusaha tak mempedulikan. Ia berjalan agak lamban di belakang si Pembantu yang kembali ke dalam sambil berlari-lari kecil.
Rako terus mendekat. Langkah kakinya berat. Ia merasa sumpek.
Di teras ada Yuni.
Yuni berdandan dan berpakaian rapi.
Yuni lalu melongok ke dalam memanggil Ridwan.
YUNI
RIDWAN (V.O.)
Ridwan keluar. Dia berpakaian rapi.
Rako tertegun. Kepalanya dipenuhi banyak pertanyaan.
RAKO
Yuni melirik Ridwan.
YUNI
Rako menelan ludah. Perasaannya tak enak.
RAKO
RIDWAN
Rako terkesiap. Ia menoleh Ridwan. Lalu ke Yuni. Tatapannya menuntut dijelaskan.
Yuni hendak menjawab saat Faisal keluar.
Faisal selalu rapi seperti biasa dan sangat tampan. Ia tersenyum tipis ke Rako.
Rako terus merasa tidak nyaman. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.
45. E/. JALANAN - MOBIL — CONTINUOUS 45
Faisal menyetir pelan.
Suasananya canggung.
Ridwan duduk di depan.
Sedangkan Yuni dan Rako di belakang.
Rako tak tahan. Ia merasa diperdaya.
RAKO
(Ke Yuni)
Yuni memikirkan jawaban. Ia melirik ke kaca mobil. Melihat wajah Ridwan yang datar dan terus ke depan.
Rako ikut menoleh ke Ridwan. Lalu ke Faisal.
YUNI
Rako tak yakin.
RAKO
Yuni menoleh Rako.
Lewat kaca mobil, Ridwan melihat ke belakang. Ke Yuni dan ke Rako.
YUNI
Rako tersenyum dipaksa.
RAKO
YUNI
Faisal menatap Rako lewat kaca mobil.
FAISAL
Rako menatap Faisal dari kaca mobil. Ia menyesal sudah datang memenuhi permintaan ibunya.
46. INT. RUMAH KINAN - RUANG MAKAN — CONTINUOUS 46
Sebuah ruang makan yang luas. Meja makan yang besar dan muat untuk sepuluh orang. Di meja tersedia berbagai jenis makanan sehingga acara makan siang itu terkesan lebih resmi dari sekadar makan siang biasa.
Dua keluarga bertemu. Keluarga Kinan terdiri dari AYAH, 61 tahun, IBU, 55 tahun, dan seorang adik PEREMPUAN, 18 tahun.
Keluarga Kinan duduk di satu baris. Sementara keluarga Faisal di baris yang lain di seberang meja.
Rako merasa asing.
AYAH KINAN
(Menggoda Kinan dan Faisal)
Faisal dan Kinan tersipu-sipu. Semua orang menoleh pada mereka. Kecuali Rako.
FAISAL
Ayah dan Ibu Kinan saling tatap. Mereka merasa lega.
AYAH KINAN
Faisal menoleh ke Ridwan. Lalu ke Yuni.
Yuni dan Ridwan tegang.
FAISAL
Ayah Kinan menoleh ke Kinan.
Kinan mengatur kata.
KINAN
AYAH KINAN
Semua orang saling bertatapan.
IBU KINAN
Semua orang setuju.
Ayah dan Ibu Kinan bertatapan. Raut bahagia memancar di wajah mereka.