32. INT. RUSUNAWA — UNIT RAKO - DAY 32
Rako duduk di sofa. Televisi menyala. Tapi ia tidak menonton.
Di meja ada teflon berisi mi instan.
Rako menggigiti kuku. Ia bingung.
Ia lalu mengambil handphone di kantung celana. Rako menelpon Yuni.
CUT TO:
33. INT. RUMAH FAISAL - RUANG MAKAN — SAME TIME (DAY) 33
Yuni sibuk makan sambil mengobrol. Suasana di meja makan hangat. Keluarganya kumpul minus Rako. Ada juga KINAN, 27 tahun, calon istri Faisal.
Faisal dan Kinan duduk bersisian. Menampakkan sepasang kekasih yang saling mencintai.
Yuni dan Vera di kursi seberang.
Ridwan duduk di kursi kepala.
Handphone berbunyi.
Yuni dan Vera sontak melirik handphone Yuni di meja.
Nama Rako berkedip-kedip di layar.
Ridwan menatap Yuni. Tatapannya bertanya siapa yang menelpon.
Yuni menggelengkan kepala. Ia menolak panggilan.
YUNI
Semua orang tertawa mahfum.
FAISAL
Faisal menatap Vera. Vera menganggukkan kepalanya setuju.
FAISAL (CONT’D)
Yuni tersenyum haru.
KINAN
Semua tertawa.
YUNI
KINAN
Yuni mengangguk paham.
RIDWAN
Semua menoleh ke Ridwan.
VERA
RIDWAN
Vera menoleh Faisal.
FAISAL
RIDWAN
FAISAL
CUT BACK TO:
34. INT. RUSUNAWA — UNIT RAKO - SAME TIME (DAY) 34
Rako terus menelpon Yuni.
Tapi telponnya tak pernah diangkat.
35. EXT. RUSUNAWA — ROOFTOP - AFTERNOON 35
Almost sunset. Suasananya tenang. Terasa damai.
Rako duduk menyandar pada dinding pagar pembatas rooftop. Ia menggambar di ipad.
We notice to ipad: kita akan mengikuti stylus pen bergerak membentuk siluet seorang gadis.
Kedua tangannya terentang.
Di atas kepalanya ada balon teks. Tapi kosong.
Rako bingung. Kepalanya mendadak buntu. Dia lalu mematikan ipad.
Rako menghela napas. Dia mengambil rokok. Menjepitnya di bibir tapi tidak membakarnya. Lalu tiduran telentang.
Rako memandang langit. Menikmati suasana damai.
36. E/I. BUS — EVENING 36
OMITTED
37. INT. RUMAH FAISAL — RUANG MAKAN - MOMENTS LATER 37
Ruang makan sepi. Hanya ada Rako dan Yuni yang duduk berseberangan.
Meja makannya yang besar nyaris kosong. Hanya ada dua cangkir teh di depan Rako dan Yuni dan sepiring kue lapis cokelat pandan.
Rako merasa canggung. Sedangkan Yuni terlihat jengah.
RAKO
(Sambil memaksa senyum)
Yuni malas menjawab. Tapi dia memaksa diri.
YUNI
RAKO
YUNI
Rako merasa disalahkan.
Yuni terus menatap Rako. Ia menyadari perubahan wajah anaknya. Menyadari kesedihan di mata anaknya.
RAKO
Yuni menggelengkan kepala. Ia terus menatap Rako. Rako mulai merasa dicermati.
YUNI
RAKO
Bahu Yuni melorot. Ia merasa tak tega.
Rako cemas menunggu jawaban Yuni.
YUNI
Rako tertawa sarkas. Ia tahu persis Yuni berbohong.
RAKO
Rako menatap Yuni penuh harap.
Yuni menelan ludah. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Rako.