20. INT. WARTEG — DAY 20
Hari begitu panas. Warteg penuh pengunjung di jam makan siang. Ada pekerja kantoran. Ada karyawan pabrik. Ada sopir. Ada juga driver ojek online.
Rako membantu Yuni melayani pembeli. Ia mengambilkan makanan.
RAKO
(Ke Pembeli)
PEMBELI #1
(Medok Jawa)
Rako menyendok sayur asam. Lalu menunjuk ikan goreng ke Pembeli. Ada beragam jenis ikan goreng di etalase. Ada ikan kembung, ikan mas, ikan lele. Ada juga ikan gurame.
Pembeli menunjuk ikan mas.
Rako menjumput ikan mas dengan jepitan.
RAKO
(Ke Pembeli)
Pembeli mengangkat dua jari ke Rako.
21. EXT. HALAMAN BELAKANG WARTEG — DAY 21
Rako duduk di kursi panjang sembari merokok. Dia baru saja selesai makan. Di kolong kursi ada piring kotor bekas makannya.
Yuni mendekat. Wajahnya suntuk. Dia malas bicara dengan Rako.
RAKO
YUNI
Rako mengangguk paham.
Yuni menatap Rako penuh selidik.
YUNI (CONT’D)
Rako tersenyum kaku. Sementara Yuni memungkut piring kotor bekas Rako makan. Sembari mengatur kata.
YUNI (CONT’D)
(Nyaris tanpa suara)
Rako kaget. Ia menelan ludah. Lalu mematikan rokok.
RAKO
Tatapan Yuni tajam ke Rako.
YUNI
Rako merasa disudutkan.
RAKO
Yuni menghela napas.
YUNI (CONT’D)
Rako menatap ibunya. Ia menelan kembali kata-katanya yang ingin ia ucapkan.
22. INT. RUSUNAWA — UNIT RAKO - EVENING 22
Faisal dan Yuni sibuk mengepak barang-barang. Sementara Ridwan menonton televisi.
Rako masuk. Dia baru selesai mandi dan berganti pakaian. Pandangannya kaget dan heran melihat begitu banyak barang yang di-pak ke dalam kardus. Di sofa, di sisi Ridwan duduk menonton televisi ada satu koper.
Faisal dan Yuni terus mengepak. Ekspresi mereka bahagia.
Rako mendekat. Ia mengatur kata.
RAKO
Yuni menjawab tanpa menoleh ke Rako. Sementara Faisal bersikap cuek padanya.
YUNI
Faisal tersenyum senang.
Dalam tatapan Yuni, ia merasa kata-kata itu tidak sepenuhnya benar. Melainkan bahwa Ibu dan Bapak tak perlu menunggu kerasan atau tidak, Ibu dan Bapak mau tinggal bersamanya.
FAISAL
Yuni membalas senyuman Faisal.
RAKO
(Ke Faisal)
Yuni akhirnya menoleh Rako.
Sementara Faisal berhenti mengepak barang. Ia menoleh adiknya. Mulai merasa kesal.
FAISAL
(Menekan)
Rako tersenyum kaku. Ia berusaha membalas tatapan Yuni.
RAKO
FAISAL
Rako menelan ludahnya.
Sementara Ridwan menoleh ke anak-anak dan istrinya. Ia mengecilkan suara televisi.
FAISAL (CONT’D)
Ridwan dan Yuni terus menatap Rako.
Suasananya menjadi tegang. Rako merasa terus disudutkan.
We close to Rako’s face. Matanya berkaca-kaca. Tapi Rako menahan diri agar tidak menangis.
FAISAL (CONT’D) (V.O.)
RAKO
Rako menoleh ke Yuni. Lalu ke Ridwan.
Pandangan Ridwan dan Yuni ke Rako menunggunya meng-counter omongan Faisal.
FAISAL
Rako tertawa sarkas.
RAKO
Faisal menahan geram. Sementara Yuni dan Ridwan terus menatap Rako dengan tatapan menyudutkan.
RAKO (CONT’D)
FAISAL
(Menajam)
Faisal kembali mengepak barang-barang.
Rako terkesiap. Ia menelan ludahnya.
FAISAL (CONT’D)
Rako menahan napas. Menahan diri agar tidak menangis. Sekalipun matanya sudah berkaca-kaca.
Sementara terlihat Yuni mengusap-usap pundak Faisal. Sikap Yuni terhadap Faisal membuat Rako merasa terluka.