1. ACT 1 : SQ 1 : PENGENALAN TOKOH/KEJADIAN/KONFLIK PEMICU
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

FADE IN :

TEASER :

1. INT. RUMAH DARMA/LAILA - KAMAR TIDUR LAILA. MALAM.

CAST : DARMA, LAILA.

Didalam kamar tidur yang tertata rapi, LAILA HAFIKA (P/25) terbaring di kasur dengan seluruh tubuhnya yang tertutup selimut, hanya tangan kanannya yang terlihat sedang menggenggam pistol yang terletak di jantung dengan percikan darah.

CUT TO :

Suara tangisan terdengar dari PRAMUDYA DARMASASTRA (L/50) yang berdiri sedih dipinggir kasur sambil memegang kue ulang tahun serta buket bunga dengan megenakan pakaian dinas polisi. Satu persatu barang yang dipegangnya terlepas dari genggamannya dan terjatuh dilantai. Lalu dia perlahan terduduk dipinggir kasur dengan tangisan tersedu-sedu meratapi kematian anaknya.

FADE OUT :

CREDIT TITLE : "WELCOME HOME"

FADE IN :

2. INT. DALAM MOBIL BAGAS. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Terlihat ANDREPATI BAGASKARA (L/25) berada didalam mobil dengan keadaan melamun. Lalu tiba-tiba Bobby datang membuka pintu mobil dan melihatnya heran serta mencium bauk hamis.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

3. EXT. HALAMAN RUMAH BAGAS/BOBBY. MALAM.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Terlihat Bobby berdiam diri di jendela depan rumah dengan hanya mengenakan sarung. Dia dengan sangat serius mengamati lingkungan sekitar luar rumah.

BOBBY
Kemana lah anak ini, sudah jam segini belum juga pulang.

Bobby terus mengamati lingkungan luar rumah dari jendela. Lalu tiba-tiba dengan cepat mobil Bagas sampai dihalaman rumahnya. Lalu dia bergegas keluar dari dalam mobil dan langsung mengambil selang air untuk mencuci wajahnya serta menyirami mobilnya.

Dari dalam rumah, Bobby mengintip dengan mengamati serius Bagas yang terlihat aneh.

CUT BACK TO :

4. INT. DALAM MOBIL BAGAS - JALAN PEGUNUNGAN. SIANG.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Didalam mobil terlihat Bagas dan Bobby sedang santai dengan mengenakan pakaian hangat. Bobby yang sedang menyetir sedang asik menikmati musik yang diputar sambil memandangi keindahan alam sembari berjoget santai. Sementara Bagas yang duduk disebelahnya sangat serius memandangi lingkungan sekitar. Lalu tidak lama kemudian, mobil mereka melintasi suatu tempat (Tempat dimana Bagas melakukan pembunuhan) dan Bagas langsung tersenyum sinis.

CUT TO :

5. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. SIANG.

CAST : BUDI, DARMA.

Dimeja kerjanya, dengan pakaian dinasnya, terlihat PRAMUDYA DARMASASTRA (L/50) sedang duduk sambil memikirkan sesuatu dengan ditemani secangkir kopi. Lalu tidak lama kemudian, tiba-tiba PRAMBUDI CHANDRAKUMARA (L/50) datang menghampiri Darma.

BUDI
Selamat siang pak.
DARMA
Siang pak, silahkan duduk pak.

Budi duduk di bangku yang tersedia didepan meja kerja Darma.

BUDI

Sudah makan siang pak?.

DARMA
Sudah pak, bapak sudah?.
BUDI
Saya juga sudah pak.
DARMA
Kalau begitu, ada yang bisa saya bantu pak.

BUDI

Begini pak, saya kesini hanya ingin menanyakan kabar mengenai kasus kematian putri bapak.
(Beat)
Bagaimana perkembangannya pak.
DARMA
Belum ada perkembangannya pak.
(Beat)
Segala cara telah saya lakukan untuk mengungkap kasus ini tapi hasilnya belum terlihat.
(Beat)
Jadi sekarang saya pasrahkan semuanya kepada Tuhan saja pak.
(Beat)
Tapi saya sangat yakin bahwa Tuhan akan memberikan petunjuknya, saya sangat yakin itu pak.
BUDI
Saya mendoakan yang terbaik pak, semoga dibalik kasus ini dapat terungkap.
DARMA
Terimakasih banyak pak.
(Beat)
Bapak sendiri, sekarang sudah tahu dimana keberadaan putra bapak.
(Beat)
Apakah sudah ada tanda-tandanya kalau dia akan pulang.
BUDI
Sampai saat ini saya belum mengetahui keberadaannya pak.
(Beat)
Sama seperti bapak, saya serahkan semuanya kepada Tuhan dan semoga Tuhan memberikan petunjuk yang terbaik buat saya, karena saya yakin dia akan pulang.
DARMA
Saya mendoakan yang terbaik untuk bapak, semoga anak bapak pulang kerumah secepatnya.

Mereka saling menatap dengan sedikit senyuman.

CUT TO :

6. EXT. HUTAN. SORE.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Ditengah hutan yang indah, sejuk, nyaman, Bagas sangat asiknya memotret pemandangan alam disekitar. Sementara Bobby dengan sibuknya memasang tendah kemah.

BOBBY
Memang tidak ada pikiran kau ya.
BAGAS
(Menoleh)
Kenapa lagi.
BOBBY
Tidak kau lihat matahari akan tenggelam, seharusnya kau berpikir untuk membantu aku membangun rumah ini.
BAGAS
Kerjakan saja jika kau ikhlas mengerjakannya.
BOBBY
Aku ikhlas tapi setidaknya kau bantulah sedikit, setidaknya kau carikan kayu api unggun untuk nanti malam.
BAGAS
Tenang saja, kayu sudah aku sediakan, kau bisa mengambilnya didalam bagasi mobil.

Bobby menggeleng-gelengkan kepalanya sambil membangun tendah. Sementara Bagas melanjutkan memotret keindahan alam sekitar.

CUT TO :

7. INT. RUMAH DARMA/LAILA. SORE.

CAST : DARMA.

Didalam rumah yang senyap, Darma berjalan perlahan menuju pintu kamar tidur Laila. Setibanya didepan pintu, dia berdiri tegak menatap serius pintu. Lalu dia membuka pintu dengan perlahan. Ketika pintu terbuka, dia menatapi dengan serius kamar tidur Laila yang sangat rapi. Lalu dia meneteskan air mata sambil memandangi baju dinas polisi yang dikenakannya.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

8. INT. RUMAH DARMA/LAILA. MALAM.

CAST : DARMA, LAILA.

Darma dengan pakaian tidurnya sedang santai menonton acara televisi, lalu dia tiba-tiba kepikiran dan langsung mengambil remote untuk mematikan televisi.

DARMA
Kemana kamu nak, sudah jam segini kenapa belum pulang juga.

Tidak beberapa lama kemudian, Darma mendengar suara ketukan yang berasal dari pintu utama rumah. Lalu dia bergegas bangkit dan menuju pintu utama. Ketika sampai didepan pintu, dia langsung membukanya dan terlihat lega memandangi Laila yang berdiri tegak didepan pintu sambil senyum-senyum sendiri.

DARMA (CONT'D)
Kemana saja kamu, apakah kamu tidak lihat jam.

Laila hanya tersenyum bahagia memandang Darma.

DARMA (CONT'D)
(Heran)
Kamu kenapa?.
(Beat)
Apa yang telah terjadi padamu nak.

Dengan cepat Laila langsung memeluk erat Darma dan Darma semakin heran.

LAILA
Laila tidak kenapa-kenapa ayah.
DARMA
Jadi kenapa ayah tanyain kamu malah senyum-senyum tidak jelas.

Laila melepaskan pelukannya.

LAILA
Ini jelas ayah.
(Beat)
Ayah bisa lihat sendiri.
DARMA
Iya ayah tau, tapi apanya yang jelas sayang.
(Beat)
Tolonglah kamu jelaskan biar ayah bisa sepertimu yang terlihat senyum bahagia.
LAILA
Ayah, tidak perlu dijelaskan lebih detail lagi, yang jelas Laila sedang kasmaran.
DARMA
Oalah ayah kira apaan.
(Beat)
Rupanya itu yang membuat anak ayah ini menjadi senyum-senyum sendiri.
LAILA
Ya begitulah ayah.
DARMA
Bagaimana orangnya.
LAILA
Mengenai orangnya, Laila akan jelaskan gambarannya ketika Laila dipersilahkan masuk terlebih dahulu.

Darma tersenyum sambil mempersilahkan Laila masuk dan mereka masuk kedalam rumah sambil berpegangan tangan.

CUT TO :

9. INT. RUMAH BUDI/DIRGA. SORE.

CAST : BUDI.

Terlihat mobil Budi sampai dan berhenti dihalaman rumahnya, lalu dia keluar dari dalam mobil dengan keadaan tergesa-gesa menuju pintu utama rumahnya. Lalu dia dengan cepat membuka pintu dan masuk kedalam rumah menuju kamar tidur anaknya dan membukanya. Dia berhenti sejenak melihat kamar tidur anaknya yang kosong lalu dia bergegas cepat menuju dapur dan kamar mandi yang juga kosong. Lalu dia bergerak cepat menuju halaman rumah. Di halaman rumah, dia terlihat kecapean sambil meneteskan air mata.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

10. EXT. HALAMAN RUMAH BUDI/DIRGA. MALAM.

CAST : BUDI, DIRGA, RIKA.

Terlihat Budi dengan pakaian santai sedang berdiri dihalaman rumahnya sambil menikmati ketenangan dimalam hari. Lalu tiba-tiba mobil anaknya sampai dihalaman rumah. Terlihat MAHADIRGA MAHENDRA (L/25) keluar dari dalam mobil dan langsung menuju pintu yang lainnya untuk membukakannya. Darma terlihat heran ketika memandangi RIKA AMALIA (P/25) keluar dari dalam mobil. Lalu Dirga dan Rika berjalan sambil berpegangan tangan menuju Darma.

BUDI
(Heran berbisik)
Kenapa lain lagi?.

Dirga dan Rika berdiri dihadapan Darma.

DIRGA
Ayah bolehkah Dirga memperkenalkan diri dari seorang wanita yang sangat Dirga cintai.
BUDI
Kenapa tidak nak.

Dirga menginstruksikan Rika untuk menyalami Budi.

RIKA
Rika om.
BUDI
Selamat datang dirumah kami.
RIKA
Terimakasih banyak om.
BUDI
Yasudah kalau begitu kita lanjut ngobrolnya didalam saja.

Mereka berjalan masuk kedalam rumah.

CUT BACK TO :

11. EXT. HUTAN - DI LUAR TENDA KEMAH. MALAM.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Terlihat Bagas dan Bobby yang mengenakan pakaian hangat sedang duduk santai dengan ditemani dua cangkir kopi dan makanan ringan serta api unggun.

BOBBY
Sekarang aku mengerti kalau akhir-akhir ini kau sering kesini dan mengapa baru ini mengajak aku kesini.
BAGAS
Apa yang telah kau dapatkan ditempat ini.
BOBBY
Ketenangan jiwa.
BAGAS
Itulah sebabnya mengapa akhir-akhir ini aku sering ketempat ini.
(Beat)
Selain jiwa tenang, aku dapat mengabadikan setiap momen perjalanan hidupku.
BOBBY
Aku mengerti apa yang sedang jiwamu rasakan.

(Beat)

Dan aku rasa memang tempat inilah yang terbaik untukmu.
(Beat)
Tapi ingat kawan, kau punya kehidupan yang harus tetap dijalani, jadi melangkahlah.
BAGAS
Aku berjanji, setelah dari tempat ini, aku akan melangkah untuk pulang.

Bagas dan Bobby saling menatap serius.

DISSOLVE CUT TO :

12. EXT. JALAN PEGUNUNGAN. PAGI.

ESTABLISHED (FX) : Memperlihatkan suasana jalan pegunungan yang tenang dengan dilalui beberapa kendaraan.

CUT TO :

13. EXT. HUTAN - AREA LUAR TENDA KEMAH. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Terlihat Bagas dan Bobby masih dengan pakaian hangat, mereka sibuk memasukkan barang-barang kedalam mobil.

BOBBY
Akhirnya selesai juga liburan kita kali ini.
(Beat)
Liburan selanjutnya kita akan kemana.
BAGAS
Jangan memikirkan liburan selanjutnya karena liburan kali ini belum ada yang selesai.

Bagas berjalan sedikit jauh dari Bobby. Lalu dia mulai memotret pemandangan alam sekitar.

BOBBY
Apanya yang belum selesai?.
(Beat)
Apakah ada lagi yang ketinggalan, sepertinya tidak ada.
BAGAS
Kita belum sampai dirumah, jadi liburan kita belum selesai.
BOBBY
Alah kira selesai lah itu.
(Beat)
Jadi sekarang sesuai perjanjian kita dari awal, giliran kau yang nyetir mobil sampai rumah.

Bagas berhenti memotret lalu mendekati Bobby.

BAGAS
Begini Bobby, bukannya aku tidak mau nyetir, tapi kau tau sendiri kalau aku semalaman tidak bisa tidur, jadi tolonglah untuk memahaminya.
BOBBY
Sudah kuduga kalau akhir cerita bakalan seperti ini.
(Beat)
Kenak lagi aku ah, ntah sudah berapa ratus kali kau buat aku seperti ini.
BAGAS
Yasudah kalau kau tidak mau biar aku saja yang nyetir, tapi ingat kalau kita sampai masuk jurang, jangan pernah kau salahkan aku pada saat di pengadilan tuhan ya.
BOBBY
Seram, bawa-bawa pengadilan Tuhan.
(Beat)
Yasudahlah kalau gitu aku saja yang nyetir.
BAGAS
Aku cuma mau ingetin, sebelum kita berangkat, kita harus sampai rumah tepat waktu, jadi tolong jangan pernah berhenti sebelum sampai dirumah.
(Beat)
Ingat sebelum sampai di rumah.
BOBBY
Kenapa harus gitu.
BAGAS
Nanti aku beri tau setelah kita sampai di rumah.
BOBBY
Yasudah cepat, nanti kelamaan kita sampai rumah.

Mereka bergegas masuk kedalam mobil.

CUT TO :

14. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA BUDI. PAGI.

CAST : BUDI.

Terlihat Budi dengan pakaian dinas polisi sedang duduk lemas di meja kerjanya, lalu dia tertunduk memegang kepalanya sembari menggelengkannya.

CUT TO :

15. INT/EXT. DALAM MOBIL BAGAS - JALAN PEGUNUNGAN - PINGGIR PARIT. SIANG.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Terlihat Bobby dengan santai menyetir mobil sambil memandangi lingkungan luar. Lalu tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah dengan tangan kirinya meremas selangkangannya. Lalu dia memberhentikan mobil di pinggir jalan. Lalu dia menoleh kesamping dengan memandangi Bagas yang sedang tidur pulas.

BOBBY
Nyenyak betul anak ini tidur.

Bobby menahan rasa sesak buang air kecil dengan menggenggam selangkangannya sembari melirik Bagas.

BOBBY (CONT'D)
(Gelisah)
Bagas, aku mau buang air kecil dulu, jadi kau jangan kemana-mana ya.
(Beat)
Sebentar saja.

Dengan cepat, Bobby langsung keluar dari dalam mobil dan berjalan kearah pinggir parit sambil memegang selangkangannya dan melirik lingkungan sekitar yang sepi.

CUT TO :

16. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. SIANG.

CAST : DARMA.

Darma dengan pakaian dinas kerjanya, sedang duduk serius menatapi sebuah foto (Bergambarkan wajah Laila) yang dipegangnya. Lalu dia menyelipkan foto tersebut dibalik buku yang terletak dimeja kerjanya.

CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar