8. ACT 2 B : SQ 6 : TITIK TERENDAH
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

79. EXT/INT. RUMAH DARMA/LAILA - HALAMAN RUMAH. SORE.

CAST : BAGAS, DIRGA, LAILA.

Mobil Dirga sampai dan berhenti dihalaman rumah Laila. Lalu mereka keluar dari dalam mobil menuju pintu utama rumah sambil berpegangan tangan. Mereka masuk kedalam rumah dengan menebarkan senyuman.

CUT TO :

Tidak jauh dari halaman rumah Laila, Bagas berada didalam mobil sambil mengamati pintu utama rumah Laila. Lalu dia kesal dengan memukul setir mobil, lalu dia membuka laci mobilnya dan melihat pistol didalam laci. Dia mengambil pistol dari dalam laci dan mengamati pistol dengan tatapan tajam.

CUT BACK TO :

80. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Darma memandangi Bagas yang tertunduk, lalu Bobby datang dengan buru-buru sambil membawa jeruk nipis dan kecap hitam. Lalu Bobby melirik mereka yang terdiam.

BOBBY
Sudah sampai mana pembicaraan kita tadi.

Bagas dan Darma menoleh menatap tajam Bobby.

BOBBY (CONT'D)
Kenapa kalian mendadak seperti zombie, ayo bicaralah, kenapa kalian bisu seperti ini.
(Beat)
Pas sekali, ini saya bawakan ramuan yang saya temukan di kantin, mungkin ini bisa membantu kalian.

Bobby menunjukkan dan meletakkan ramuan di meja.

DARMA
Bisa kita mulai Bobby.
BOBBY
Sangat bisa pak, silahkan pak.
DARMA
Jangan membuat saya bertindak menjerumuskanmu kedalam kasus ini, mengerti.
BOBBY
Waduh, mengerti pak, silahkan pak.
DARMA
Silahkan Bagas.
BAGAS
Sebelumnya saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak karena tidak bisa menjaga Laila seperti yang bapak inginkan.
DARMA
Lanjutkan.
BAGAS
Mungkin hari ini adalah hari yang bapak inginkan karena sudah beberapa lama ini bapak masih dihantui rasa penasaran atas kematian Laila.
DARMA
Teruskan.
BAGAS
Bapak benar, bahwa kematian Laila bukanlah kematian bunuh diri, melainkan pembunuhan.

Darma dan Bobby menatap Bagas dengan tajam.

BAGAS (CONT'D)
Tapi bapak tidak mengetahui siapa orang yang telah membunuh Laila, dipikiran bapak, hanya sang kekasihnya lah yang melakukan itu dan kekasihnya itu adalah aku, Bagaskara.
BOBBY
Lanjutkan dan teruskan.

Darma menatap Bobby sambil menepuk meja.

BAGAS
Disisi lain, bapak tidak pernah mengenali yang namanya Andrepati Bagaskara. Bahkan sebatas nama, bapak tidak mengetahuinya, apalagi yang lainnya, karena memang begitulah putri bapak, Laila telah menyembunyikan indentitas seorang bernama Bagas dari ayahnya dan dia juga menyembunyikan cintanya dariku, karena pada saat itu, cintanya telah dibaginya kepada orang lain.

Darma menatap tajam Bagas sambil mengetik di laptop.

FLASHBACK CUT TO :

81. EXT. RUMAH BUDI/DIRGA - HALAMAN RUMAH. MALAM.

CAST : BUDI, EKSTRAS (WANITA).

Budi keluar rumah dengan pakaian yang rapi, lalu dia menutup pintu rumah. Ketika dia selesai mengunci pintu dan membalikkan badan, dia terdiam terpaku memandangi seorang wanita yang begitu memanjakan mata, sedang berdiri dihadapannya.

WANITA
Selamat malam om.
(Beat)
Apakah Dirga ada dirumah.

Budi terus menatap tajam wanita tersebut dari ujung kaki sampai ujung rambut.

WANITA (CONT'D)
Permisi om.
(Beat)
Apakah Dirga nya ada di rumah.

Budi hanya terdiam sementara wanita tersebut sedikit heran. Lalu wanita tersebut melambaikan tangan dan Budi langsung tersentak.

BUDI
Ada apa ya?.
(Beat)
Kamu ngomong apa tadi.
WANITA
Dirga nya ada om.
BUDI
Oh kamu mencari Dirga.
(Beat)
Tapi sayangnya Dirga sedang tidak ada dirumah.
WANITA
Apakah om tahu kemana dia perginya.
BUDI
Kalau itu saya kurang tahu, kapan dia pergi, kemana dia pergi dan kapan dia pulang.
(Beat)
Apakah kamu pacarnya?.
WANITA
Iya om saya pacarnya.
BUDI
Apakah kamu sudah mencoba menghubunginya karena dari tadi saya juga menghubunginya tapi tidak aktif.
WANITA
Iya om, sampai sekarang masih juga belum aktif.
(Beat)
Yasudah om, kalau begitu saya pamit pergi dulu ya.

Wanita tersebut membalikkan badannya dengan beberapa langkah yang membuat Budi terpesona dengan bentuk tubuhnya dari belakang.

BUDI
Bagaimana kalau dengan ayahnya.

Wanita tersebut memberhentikan langkah kakinya.

BUDI (CONT'D)
Apakah kamu punya waktu yang tersedia untuk menemani saya malam ini.

Mendengar perkataan Budi, wanita tersebut hanya menolehkan kepalanya dengan menatap Budi yang sangat menggoda.

FLASHBACK CUT TO :

82. EXT/INT. RUMAH DARMA/LAILA. MALAM.

CAST : BAGAS.

Bagas dengan cepat keluar dari dalam mobil dan berjalan perlahan menuju pintu utama rumah Laila. Setibanya di depan pintu, Bagas berdiri tegak menatapi pintu yang tertutup. Lalu dia memegang gagang pintu dan pintu terbuka. Perlahan dia berjalan masuk kedalam rumah yang senyap. Lalu dia terus berjalan perlahan, sesampainya didepan pintu kamar tidur Laila, dia berdiri tegak dan mendengarkan suara aneh dari dalam kamar tidur Laila, sehingga dia merasa sedih, lalu dia perlahan dengan lemas keluar dari rumah.

CUT BACK TO :

83. INT. KANTOR POLISI. RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Darma menarik nafas dalam-dalam sambil mengusap wajahnya.

DARMA
Berawal dari pengkhianatan cinta.
DARMA
(Sambil mengetuk meja dengan pelan)
Saya tau mengerti rasanya dikhianati tapi kenapa tega kamu melakukan itu kepada Laila.
BAGAS
Sudah saya katakan tadi, bukan saya yang melakukannya pak.
DARMA
Terus siapa yang melakukannya.
BOBBY
(Nada berbisik)
Seru ini.

Darma dan Bagas saling menatap tajam.

FLASHBACK CUT TO :

84. INT. RUMAH DARMA/LAILA - KAMAR TIDUR LAILA. MALAM.

CAST : DIRGA.

Terlihat Dirga sedang berdiri didekat kasur tempat tidur Laila dengan tatapan terpesona.

DIRGA (V.O)
Sungguh menakjubkan, dari awal aku sudah menduga kalau aku akan mendapatkan dirimu seutuhnya dan malam hari ini aku persembahkan hadiah yang tidak pernah kamu dapatkan.

Dirga tersenyum sinis.

FLASHBACK CUT TO :

85. INT. DALAM MOBIL BAGAS - PINGGIR JALAN. MALAM.

CAST : BAGAS.

Didalam mobil, Bagas memukul setir mobil sambil mengamati pintu utama rumah Laila.

CUT BACK TO :

86. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Bagas dan Darma saling menatap tajam.

BAGAS
Seorang yang bernama Dirga yang telah melakukannya dan dia adalah orang yang berada di lingkaran hubungan kami.
DARMA
(Melotot tajam)
Dirga siapa yang kamu maksud.

Darma dan Bobby menatap tajam Bagas.

FLASHBACK CUT TO :

87. EXT/INT. RUMAH DARMA/LAILA. MALAM.

CAST : BAGAS, DIRGA, LAILA.

Suasana hening di halaman rumah Laila. Lalu Dirga keluar dari rumah Laila dengan wajah yang ketakutan, lalu dia terduduk di depan pintu rumah.

CUT TO :

Di dalam mobil, Bagas terlihat heran menatap Dirga yang terduduk ketakutan di depan pintu. Lalu Bagas keluar dari mobil dan berjalan menghampiri Dirga. Sesampainya di hadapan Dirga. Bagas dan Dirga saling menatap tajam. Dirga ketakutan menatap Bagas.

BAGAS
Kamu kenapa? Kenapa kamu seperti ini.
DIRGA
Kamu siapa.
BAGAS
Aku bukan siapa-siapa, aku hanya lewat dan melihat kamu menangis disini, apa yang telah terjadi.
DIRGA
Maafkan aku, aku tidak sengaja melakukannya.
BAGAS
Apa yang sudah kamu lakukan.
DIRGA
Laila.
BAGAS
Laila siapa, kenapa dia, bangkitlah bangkit, kita masuk kedalam, apa yang telah terjadi pada Laila.
DIRGA
Kamu saja yang melihatnya, aku tidak sanggup lagi melihatnya.
(Beat)
Tolong bawa aku pergi dari tempat ini karena sebentar lagi ayahnya seorang polisi akan pulang.

Bagas lemas.

BAGAS
Sudah kamu tenang, aku akan menyelamatkanmu, jadi ayo kita kedalam, temani aku sebentar saja, percayalah denganku.

Perlahan Dirga bangkit lalu mereka masuk kedalam rumah. Sesampainya didepan pintu kamar Laila. Mereka perlahan masuk kedalam, lalu Bagas terlihat lemas melihat Laila yang tergeletak di kasur dengan darah serta pistol didekat jantungnya.

BAGAS (CONT'D)
(Melotot tajam)
Kenapa kamu lakukan itu.
DIRGA
Aku tidak sengaja karena keadaan yang memaksaku untuk melakukannya.

Bagas menatap tajam Laila yang tergeletak di atas kasur.

BAGAS
Sudah kau tidak usah panik, agar kasus ini terhindar, kau harus menghindari semua barang bukti.
(Beat)
Dengarkan aku baik-baik, pertama kau harus memakaikan kembali pakaiannya seperti semula, kedua kau harus menggantikan pistol itu dengan pistol milik ayahnya, pistol ayahnya bisa kau temukan mungkin didalam kamarnya.
(Beat)
Dan yang ketiga, periksa kembali jangan sampai satupun barang bukti yang menyudutkan ini pembunuhan, kemas sebaik mungkin agar kasus ini menjadi kasus bunuh diri, aku akan membantumu, mengerti, lakukanlah sekarang.

Dengan rasa ketakutan, Dirga langsung bergerak menjalankan tugas, sementara Bagas bersender lemas didepan pintu kamar Laila.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

88. INT. HOTEL - KAMAR HOTEL. MALAM.

CAST : DIRGA, RIKA.

Didalam kamar hotel, Dirga dan Rika sedang duduk di kasur, mereka saling menatap tajam dan Dirga mulai mencium Rika.

RIKA
Maaf aku tidak bisa.
DIRGA
Kenapa.
Kita sudah sampai disini.
Kenapa kamu menolaknya.
RIKA
Aku bukannya menolak tapi ada sesuatu yang ingin aku ceritakan kepadamu.
DIRGA
Seharusnya kamu ceritakan sebelum kita sampai disini.
Yasudah ceritakan lah.
RIKA
sepertinya aku hamil.
DIRGA
Kamu yang serius kalau ngomong.
Jangan bercanda.
RIKA
Aku serius.
DIRGA
Apakah sudah di cek.
RIKA
Belum ada aku cek.
Tapi firasat aku sepertinya aku sudah mengandung.
Bagaimana ini jika benar.
DIRGA
Jangan senang dulu jika belum di cek.
Kamu disini saja dulu, jangan kemana-mana.
Aku akan kembali.

Dirga pergi keluar dari kamar hotel.

FLASHBACK CUT BACK TO :

89. INT/EXT. RUMAH DARMA/LAILA. MALAM.

CAST : BAGAS, DIRGA.

Bagas memandangi Dirga yang terlihat panik.

BAGAS
Sudah kau tidak usah panik, agar kasus ini terhindar, kau harus menghindari semua barang bukti.
(Beat)
Dengarkan aku baik-baik, pertama kau harus memakaikan kembali pakaiannya seperti semula.
(Beat)
Keduakau harus menggantikan pistol itu dengan pistol milik ayahnya, pistol ayahnya mungkin bisa kau temukan didalam kamarnya.
(Beat)
Dan yang ketiga, periksa kembali jangan sampai satupun barang bukti yang menyudutkan ini pembunuhan, kemas sebaik mungkin agar kasus ini menjadi kasus bunuh diri, aku akan membantumu, mengerti, lakukanlah sekarang.

Dengan rasa ketakutan, Dirga langsung bergerak menjalankan tugas, sementara Bagas bersender lemas didepan pintu kamar Laila.

CUT BACK TO : 

90. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Bagas dan Darma saling menatap tajam.

BAGAS
Mungkin bapak sudah tau Dirga mana yang saya maksud.
DARMA
Apakah Dirga anaknya pak Budi, rekan kerja saya.
BAGAS
(Tersenyum sinis)
Benar sekali pak.

Darma bingung sambil melirik sekitar.

DARMA
Dirga yang kamu maksud sudah lama menghilang, ayahnya saja seorang polisi tidak tau keberadaan anaknya sekarang.
BAGAS
Dia tidak menghilang pak, dia ada disini, didekat kita.

Darma dan Bobby menatap heran Bagas.

FLASHBACK CUT BACK TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar