6. ACT 2 A : SQ 4 : KEBERHASILAN PALSU/MIDPOINT
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

54. INT. KANTOR POLISI - KAMAR MANDI. PAGI.

CAST : BOBBY.

Bobby masuk kedalam kamar mandi dengan jalan mondar-mandir kebingungan. Lalu dia membuka keran air dan membasuh wajahnya, lalu dia tertunduk sambil menatap air jatuh dari wajahnya.

FLASHBACK CUT TO :

55. INT. DALAM MOBIL BAGAS - JALAN RAYA KOTA. PAGI.

CAST : BAGAS, LAILA.

Dengan santainya Bagas menyetir, lalu Laila merogoh tasnya.

LAILA
Aku punya sesuatu buat kamu.
BAGAS
Apa itu.

Laila dengan perlahan mengeluarkan pistol dari dalam tasnya dan langsung menodongkan Bagas. Melihat pistol diwajahnya, Bagas langsung memberhentikan mobil dipinggir jalan.

LAILA
Kejamnya dirimu melakukan itu kepadaku Bagas, ini balasannya karena kau telah mempermainkan hati wanita yang sangat mencintaimu.
BAGAS
Aku tidak pernah mempermainkan dirimu, coba kamu jelaskan terlebih dahulu dimana letak kesalahanku.
LAILA
Sudah cukup dengan omong kosongmu itu, aku sudah muak dengan semua ini.

Laila mendekatkan pistol ke kening Bagas.

CUT BACK TO :

56. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Bagas dan Darma saling menatap tajam, lalu Bobby datang dan duduk kembali.

DARMA
Jadi Bagaimana Bobby, apakah perasaanmu sekarang sudah tenang.
BOBBY
Sudah cukup tenang pak.
DARMA
Baguslah kalau begitu, jadi bagaimana setelah dari kamar mandi, apakah kamu mengingat sesuatu atau saat ini sedang memikirkan sesuatu yang cukup berat di kepalamu.
BAGAS
Sudah cukup pak, sudah cukup, sudah cukup semua tekanan yang bapak berikan kepada kami, apa yang sebenarnya bapak inginkan.
DARMA
Kejujuran, itulah yang sangat saya inginkan dari dua pemuda dihadapan saya.
BOBBY
Kurang jujur bagaimana lagi kami pak, dari awal sampai detik ini, kami berbicara apa adanya saja pak.
DARMA
(Sambil berdiri menatap)
Apa adanya kamu bilang, yang adanya, ada yang disembunyikan, salahnya tuhan tidak menganugerahkan saya untuk masuk kedalam jiwa seseorang, jika itu saya dapatkan, maka saya sangat muda mengetahui apa yang disembunyikan, sayangnya saya cuma memiliki foto ini.

Bagas bertepuk tangan.

BAGAS
Kau dengar Bobby, sangat bijaksana perkataan beliau, sekarang begini saja pak, tunjukkan bukti yang akurat, Jika bapak ingin memenangkannya.

Darma terdiam menatap tajam Bagas.

BAGAS(CONT'D)
Tidak ada kan pak, karena memang tidak ada bukti untuk ditunjukkan.
DARMA
Tahan emosimu, kamu tau saya siapa dan dimana kamu saat ini berada, itu harus kamu ingat.
BAGAS
Benar pak, saya akan mengingatnya selama hidup saya, sepertinya pembicaraan kita hari ini telah selesai, jadi saya pamit pergi dulu pak.

Bagas berdiri dari tempat duduknya.

DARMA
Tetaplah disini dan jangan melangkah kemana-mana.

Bagas membalikkan badannya dan tangannya menyeret buku di meja kerja darma, lalu buku terjatuh di pangkuan Bobby. Bobby terkejut ada foto yang bergambarkan wajah Laila.

BOBBY
Laila.

Mereka menatap tajam foto tersebut.

FLASHBACK CUT TO :

57. INT. DALAM MOBIL BAGAS - PINGGIR JALAN RAYA KOTA. PAGI.

CAST : BAGAS, LAILA.

Laila tertawa lepas sembari memegang pistol, sementara Bagas tertunduk lemas di setir mobil.

BAGAS
Kenapa kamu lakukan itu dipagi yang cerah ini, itu tidak baik untuk kesehatan jantung.
LAILA
Tapi bagus kan akting aku.
BAGAS
Sangat sempurna, jika tadi ada kamera, kamu akan memenangkan piala Oscar sebagai artis of the year.

Mereka tertawa bersama.

LAILA
Ini untuk kamu, ambillah, tenang saja, hilang satu, pemiliknya tidak akan merasa kehilangan.
BAGAS
Tapi untuk apa denganku.
LAILA
Untuk menjaga dirimu dari keadaan yang mendesak.
BAGAS
Lebih baik kamu kembalikan saja ke tuannya karena aku tidak bisa mengendalikannya sayang.
LAILA
Dalam keadaan darurat, hal yang kita rasa mustahil akan sangat mudah untuk dilakukan.

Bagas lemas.

LAILA (CONT'D)
(Membuka laci mobil dan meletakkan)
Aku letakkan didalam ini saja ya.
BAGAS
Yasudah terserah kamu saja.
LAILA
Tapi ingat, hanya boleh digunakan pada saat genting saja ya sayang.
BAGAS
Iya sayang.

Mereka berpelukan dengan erat.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

58. INT. DALAM MOBIL DIRGA. MALAM.

CAST : DIRGA, LAILA.

Didalam mobil, Dirga dan Laila berpelukan dengan sangat erat (Tanpa terlihat wajah Laila).

DIRGA
Aku tahu apa yang saat ini kamu rasakan tapi percayalah denganku, kalau aku akan memberikan lebih banyak yang tidak kamu duga.
(Beat)
Jadi aku harap, mulai hari ini kamu bersedia.

Dirga menatap tajam ke depan.

CUT BACK TO :

59. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Bobby memegang dan menatap foto dengan serius.

BOBBY
Inikan Laila.

Bagas langsung mengambil foto dari tangan Bobby dan menatapnya dengan serius.

DARMA
Apakah kalian mengenalinya.
BOBBY
Kalau bapak tanya foto yang ini, aku kenal pak, wanita ini adalah kekasihnya Bagas yang beritanya meninggal karena bunuh diri.
DARMA
Benar begitu Bagas, kalau kamu kekasihnya Laila.
BAGAS
Benar pak, sebelumnya dari mana bapak mendapatkan foto ini, apakah bapak menangani kasus ini.
DARMA
Sudah jelas saya menanganinya.
(Beat)
Karena dia adalah putri saya.

Bagas dan Bobby terkejut, lalu Bagas kembali duduk sambil menatap tajam Darma.

DARMA (CONT'D)
Tapi sampai saat ini, saya belum bisa memecahkan kasus ini karena saya yakin kasus ini bukanlah kasus bunuh diri, melainkan pembunuhan berencana yang dikemas tanpa meninggalkan celah.

Bagas tertunduk lemas sambil menatap serius foto.

FLASHBACK CUT TO :

60. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK. PAGI.

CAST : BUDI, DARMA, LAILA.

Darma dan Budi sedang duduk sambil mengobrol serius, lalu tiba-tiba Laila datang dengan membawa rantang.

LAILA
Ayah aku bawakan serapan untukmu.
DARMA
Aduh Laila, kan sudah ayah bilang tidak usah repot-repot.
LAILA
Ayah, Laila merasa tidak direpotkan dan ini sudah menjadi kewajiban Laila sebagai anak.

Darma tersenyum, lalu mengambil rantang dari tangan Laila.

Darma
(Mencium rantang)
Terimakasih banyak ya sayang.
LAILA
Iya ayah.
BUDI
Anak yang berbakti kepada orang tua.
DARMA
Oh iya, ini kenali teman ayah.
LAILA
(Menyalam Budi)
Laila om.
BUDI
Nama yang indah.
LAILA
Makasih om, oh iya om, tadi saya bertemu dengan cowok yang bernama Dirga, dia anak om ya.
BUDI
Iya benar, dia anak saya, momen yang tepat, setelah berkenalan dengan anaknya lalu dengan ayahnya.

Laila tersipu malu.

BUDI (CONT'D)
(Tersenyum)
Momen yang tepat kan pak Darma.
DARMA
(Tersenyum)
Iya pak.
BUDI
(Sambil bangkit dari duduknya)
Yasudah saya mau kedalam dulu.

Laila dan Darma memberikan senyuman, lalu Budi pergi dari tempat.

DARMA
Kamu dengan siapa kesini.
LAILA
Dengan sesosok.
DARMA
Ayolah Laila, kapan kamu kenali dia ke ayah, kamu sudah banyak cerita tentang dia, jadi ayah pengen sekali bertemu dengannya.
LAILA
Bukan hanya ayah tapi dia juga sangat ingin bertemu dengan ayah.
DARMA
Yasudah apalagi yang kamu tunggu, kenali ayah ke dia, apakah ayah harus keluar untuk bertemu dengannya.
LAILA
Jangan sekarang ayah, akan ada waktunya Laila mempertemukan kalian.
DARMA
Yasudah kalau memang itu yang kamu inginkan.
LAILA
Yasudah ayah, Laila mau pamit pergi dulu.
DARMA
Hati-hati dijalan ya sayang.
LAILA
Iya ayah, jangan lupa dimakan, pokoknya rantang itu harus bersih dan tidak ada yg tersisa.
DARMA
Iya sayang, kirim salam dengan kekasihmu ya.

Laila tersenyum, lalu menyalami dan mencium kening Darma, lalu dia berjalan pergi dari tempat.

CUT BACK TO :

61. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, DARMA.

Darma menatap serius Bagas yang sangat serius mengamati foto.

DARMA
Bagas, apakah ada yang kamu ketahui mengenai kematian putri saya.

Bagas melirik Darma dengan tajam.

FLASHBACK CUT TO : 

62. INT. LORONG HOTEL. MALAM.

CAST : DIRGA, RIKA.

Langkah demi langkah, Dirga dan Rika berjalan menelusuri lorong hotel dengan Dirga yang merangkul Rika. Sesampainya didepan pintu kamar hotel, mereka saling menatap dengan senyuman. Lalu Dirga membukakan pintu kamar hotel dan menginstruksikan Rika untuk masuk kedalam kamar. Rika masuk kedalam kamar hotel dan Dirga juga ikut masuk sambil mengunci pintu.

CUT BACK TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar