2. ACT 1 : SQ 2 : KERAGUAN
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

17. EXT. JALAN PEGUNUNGAN - PINGGIR PARIT. SIANG.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Terlihat Bobby berdiri tegak dipinggir parit dengan mata melotot. Dia memandangi mayat tengkorak manusia didalam parit yang hanya menyisakan sepatu boots. Dengan wajah penuh ketakutan, dia buang air kecil di celana dan langsung mengambil handphone didalam sakunya.

CUT TO :

Dari dalam mobil, Bagas terbangun kebingungan. Lalu dia memandangi Bobby yang berada di pinggir parit.

BAGAS
Astaga sedang apa dia disana?.

Dengan sedikit bingung, Bagas mengambil kameranya dan mulai memotret Bobby. Lalu dia keluar dari dalam mobil berjalan menghampiri Bobby.

BAGAS (CONT'D)
Sedang apa kau disini?.

Bagas heran memandangi wajah Bobby yang pucat, lalu Bagas menoleh ke arah parit, dengan spontan dia kaget melihat mayat tengkorak.

BOBBY
Kau lihat itu, apa yang sedang dilakukan tengkorak itu disini.

Bagas terdiam melototi mayat tengkorak.

BAGAS
Jadi apa yang sudah kau perbuat.
BOBBY
Aku tidak berbuat apa-apa. Kau lihatlah celanaku sudah basah gara-gara tengkorak itu.

Bagas melirik celana Bobby yang basah. Lalu Bagas heran ketika mobil polisi beserta mobil ambulance datang. Lalu Darma keluar dari dalam mobil dan menghampiri tempat. Darma memandangi serius mayat tengkorak sembari menggelengkan kepalanya. Lalu Bagas memegang tangan Bobby dan perlahan jalan mundur. Lalu beberapa orang turun dari kendaraan dan menghampiri tempat. Lalu Darma turun kedalam parit dan Bagas langsung membawa Bobby menuju mobil.

Dari dalam parit, Darma melirik heran mereka yang pergi dari tempat. Lalu Darma membuka sepatu boots yang dikenakan mayat dan dia mendapatkan sebuah foto (Bergambarkan wajah Bagas) yang telah suram. Dia memandangi foto sembari melirik mobil mereka yang pergi.

CUT TO :

18. INT. DALAM MOBIL BAGAS - JALAN RAYA KOTA. SIANG.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Didalam mobil, Bobby terdiam sembari menyetir, sementara Bagas keheranan memandangi Bobby.

BAGAS
Kenapa kau menghubungi polisi!.
BOBBY
Jadi siapa lagi yang aku hubungi kalau bukan polisi, menghubungi keluarganya, aku tidak kenal dengan keluarganya!.
BAGAS
Seharusnya kau bertanya terlebih dahulu denganku.
BOBBY
Maaf kawan, kali ini aku tidak bertanya terlebih dahulu denganmu karena aku yakin kita tidak akan sanggup mengurus tengkorak itu, biarkan saja pihak polisi yang bekerja.
BAGAS
(Menghempaskan tubuhnya)
Pekerjaan yang berbahaya.
BOBBY
Bahaya?.
(Beat)
Bagi polisi tidak, tapi bagi kita itu akan sangat berbahaya.
BAGAS
Kenapa kau melanggar perjanjian kita sebelum berangkat pulang.
Sudah aku katakan, jangan pernah berhenti sebelum kita sampai dirumah. Kenapa kau melakukan itu.
BOBBY
Aku mengerti dan mencoba memahami perkataan kau itu, tapi rasa sesak ini tidak tertahankan lagi kawan.

Bagas melirik serius Bobby sambil menggigit kuku tangannya. Lalu Bobby memberhentikan mobil di pinggir jalan.

BOBBY (CONT'D)
Sepertinya kau ngotot sekali ingin mengurus tengkorak itu, kalau memang begitu, kita akan balik lagi kesana dan membawa pulang tengkorak itu.
Lumayan untuk nakut-nakutin maling di kampung kita.

Mereka saling memandang serius.

CUT TO :

19. EXT. JALAN PEGUNUNGAN. SORE.

CAST : DARMA, EXTRAS.

Terlihat Darma berdiam diri didekat mobil polisi yang terparkir di pinggir jalan sambil memandangi foto yang ditemukannya di sepatu mayat tengkorak. Sementara polisi lainnya sedang sibuk mengurus mayat tengkorak untuk dimasukkan kedalam mobil ambulance. Lalu Darma masuk kedalam mobil polisi dan bergerak pergi.

CUT TO :

20. INT. RUMAH BAGAS/BOBBY. SORE.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Pintu utama rumah Bagas dan Bobby terbuka, lalu mereka masuk kedalam dengan keadaan Bobby yang lega dan Bagas yang lemas. Sambil jalan, Bobby memandangi Bagas yang tertunduk lemas.

BOBBY
Kau kenapa, kau ada masalah apa.
Semenjak melihat tengkorak itu, kau berubah.
Apa jangan-jangan kau kemasukkan arwahnya.

Bobby merasa merinding.

BOBBY (CONT'D)
Bahaya kau ini, berobat lah kau sana.

Mereka tiba didepan pintu kamar tidur dan mereka saling melirik.

BAGAS
Aku tidak kenapa-kenapa, jadi kau tidak usah khawatir.

Bagas membuka pintu kamar tidur dan masuk kedalam. Bobby melirik heran sambil masuk kedalam kamar tidur.

CUT TO :

21. INT. RUMAH LAILA/DARMA - KAMAR TIDUR DARMA. MALAM.

CAST : DARMA.

Didalam kamar tidur yang tenang, Darma dengan pakaian tidurnya sedang berdiam diri di jendela kamar tidur sambil menikmati secangkir kopi. Lalu dia berpikir sejenak dan meletakkan gelas kopi ke meja kerjanya. Lalu dia berjalan ke arah baju kerjanya yang tersangkut dibalik pintu. Lalu dia merogoh saku baju kerjanya. Dia mengeluarkan foto yang ditemukannya pada sepatu mayat tengkorak. Lalu dia memandangi serius foto sambil berjalan perlahan.

CUT TO :

22. INT. RUMAH BUDI/DIRGA - RUANG TAMU. MALAM.

CAST : BUDI, DIRGA.

Suasana malam yang hening, Budi dengan pakaian tidur, sedang duduk termenung dibangku ruang tamu.

DIRGA (O.S)
Ayah aku disini.

Budi tersentak sambil menoleh ke pintu utama rumah.

BUDI
Itu dia.

Budi bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju pintu dan membuka pintu, dia melirik serius lingkungan sekitar luar rumah yang sepi.

BUDI (CONT'D)
Dimana kamu.

Budi jalan keluar dari pintu rumah dengan keadaan lemas dan bersedih.

CUT TO :

23. INT. RUMAH BAGAS/BOBBY - RUANG MAKAN. MALAM.

CAST : BAGAS, BOBBY.

Di meja makan yang tersedia menu apa adanya, Bobby dan Bagas dengan pakaian tidur sedang melahap makanan. Bobby melirik heran Bagas yang melamun memegang sendok makan.

BOBBY
Aku tau kau itu seperti apa, ceritakan saja kepadaku apa masalah yang membuatmu seperti ini.

Bagas melirik Bobby dengan serius.

BAGAS
Tidak ada masalah apa-apa, jadi tidak ada yg perlu dibahas.
BOBBY
Ayolah kawan, jangan seperti ini, tidak baik memendamnya sendirian, berbagilah denganku.
BAGAS
Aku cuma kepikiran, kenapa tega sekali orang membunuh dengan cara seperti itu.
BOBBY
Jadi itu yang membuatmu tidak nyaman, kalau masalah itu, akupun tidak tau cara menjelaskannya seperti apa, yang jelas, semoga kita dijauhkan dari hal-hal seperti itu.
(Beat)
Sudah lupakan saja, makan dulu biar nyenyak kau tidur dan tidak mimpi buruk.

Mereka saling melirik serius.

FADE OUT :

24. EXT. KANTOR POLISI - LAPANGAN. PAGI.

CAST : BUDI, DARMA, EKSTRAS (POLISI).

Beberapa polisi sedang melaksanakan apel pagi yang dipimpin oleh Darma. Tidak lama kemudian, Darma membubarkan barisan. Lalu dia memanggil salah satu anggota polisi dan terlihat dia menginstruksikan sesuatu (Untuk pergi ke rumah Bagas dan Bobby). Sementara Budi berjalan cepat menuju ruangan otopsi.

CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar