Warisan Keluarga
4. Bagian 3

EXT – JALAN – DAY

Danang membonceng mila di atas motor.

Mila

Sok sok-an banget bawa motor. Mana minjem lagi ahahah

Danang

Ya biar kayak orang-orang. Kalo ceweknya ngambek ajak jalan-jalan.

Mila

Jadi, gue cewek lo?

Danang

Lo mau?

Mila

Dih, gak, lo bukan tipe gue ahaha

 

EXT – RUMAH MAKAN – DAY

Danang dan Mila duduk bersebrangan, setelah memesan makanan.

Danang

Mil?! Serius?! Jauh-jauh kesini cuma pesen somay? Please di tempat kita juga ada. Coba deh yang lain, itu ada ayam geprek, ada takoyaki, ada kwetiaw, ada-

Mila

Ck ih lo gatau sih somay disini, menurut gue, yang paling enak yang pernah gue makan, kalah jauh somay tempat kita mah. Jadi harus pesen kalo udah sampe kesini.

Danang

Ya deh terserah lo.

Danang dan mila memakan makanannya masing-masing. Kemudian Danang menatap Mila.

Danang

Uhmm Mil... Sorry ya yang kemaren. Gue gak bermaksud ngomong gitu.

Mila menatap danang.

Mila

Iya, gue minta maaf juga. Gue baperan banget kemaren haha. Harusnya mah udah kebal, mulut lo pedes kalo lagi bener.

Danang tersenyum tipis dan melanjutkan makan.

Mila

Nang..

Danang kembali menatap mila.

Mila

Kalo gue gak lolos gimana? Masih bisa tes sih, tapi lo tau kan gue ga ada duit beli buku, atau les sana-sini.. gue takut ngecewain ibu sama bapak.

Danang

Tenang, Mil. Pasti gue bantu kok, selama masih bisa gue lakuin. Lagian belum pengumuman kan, siapa tau lo hoki.

Mila

Agak kurang meyakinkan sih..

Danang

Tenang aja, Mil. Gue bakal bantu lo.. dan oh iyaa sepupu gue ada tuh yang udah keterima dan dia udah terlanjur beli buku, ntar gue coba minta pinjem sama dia.

Mila

Nang... bisa apa gue tanpa lo..

Danang

Ahahaha tuh kan, apa yang gue bilang bener.

Mila

Ya tapi lo ngatain gue

Danang

Hahahah ya maaf

CUT TO

INT – RUANG KELUARGA – DAY

Mila sedang menyapu ruang keluarga, kemudian berhenti karena sambil mencari lagu yang cocok untuk diputar.

Ibu

Mila, yang bener nyapunya.

Mila

Iya bu

CUT TO

INT – KAMAR DANANG – DAY

Danang dan ibu nya gelisah didepan laptop. Adiknya Dini sibuk main hp di kasur Danang. Lalu pukul 4 sore dengan jarum panjang lebih 5 menit. Danang membuka web, dan hasilnya hijau. Danang, ibu dan Dini mengucap syukur dan berteriak bahagia.

INT – RUANG KELUARGA MILA- DAY

Mila sedang menyapu bagian bawah kursi tiba-tiba muncul notifikasi pesan dari Danang.

Danang

(teks : Mil, udah liat pengumuman belom?

Gimana?

Mila mengabaikan pesan kemudian lanjut menyapu.

CUT TO

INT – STEAM MOTOR – DAY

Adi siap-siap untuk pulang. Kemudian ia dipanggil bosnya untuk bicara.

Bos

Adi, mohon maaf hari ini hari terkahir kamu kerja ya..

Adi

(mengerutkan kening) tapi pak, apa saya ada salah?

Bos

Oh enggak, enggak. Kerja kamu bagus selama ini. Tapi, uhmm kalian tahu sendiri kan, tempat kita makin sepi sedangkan karyawan lumayan banyak, jadi pemasukan kita ga seimbang.

Adi

Oh begitu yaa pak (kecewa)

Bos

Oke jadi ini gaji terakhir kamu. Terima kasih sudah bantu saya. Saya harap kamu cepat dapet ganti yang lebih baik.

Adi

Terima kasih. Saya permisi.

Adi lalu menjabat tangan bosnya kemudian pergi.

CUT TO

INT – KAMAR MILA – NIGHT

Mila duduk bersila di kasurnya, ia memandang hpnya yang tergeletak didepannya.

Akhirnya mila membuka website pengumuman seleksi dan muncul warna merah dan tulisan “Anda tidak lulus, silakan mengikuti tes..”

Mila mengusap wajahnya dan memijit jidatnya. Lalu ia turun dari kasur dan berjalan menuju Dapur untuk memberitahu orang tuanya.

Di pintu dapur, Mila melihat Adi, ayah dan Ibu dengan raut kecewa diwajah mereka.

Ibu

Yauda gapapa bang, semoga cepet dapet pengganti ya bang

Ayah sadar kehadiran Mila dan memanggilnya untuk mendekat.

Ayah

Mila mau ngomong sesuatu?

Mila mengangguk sambil menggenggam hpnya. Kemudian Mila menatap Adi, lalu ibu, terakhir Ayahnya. Mila meletakkan hpnya di tengah meja makan agar semua bisa melihatnya.

Mila

Maaf Yah, Bu, Abang.

Mereka sedikit kaget, lalu raut wajah mereka sedikit kecewa dan sedih.

Ibu menggenggam tangan Mila dan menyuruhnya untuk duduk disebelahnya.

Ibu

Iyaa gapapa. Masih ada seleksi tes kan? Mila coba lagi ya?

Mila mengangguk. Ayah hanya mengusap punggung Mila dan tersenyum.

Adi mengusap wajahnya, kemudian pergi.

CUT TO

INT – KAMAR MILA – NIGHT

Mila berjalan masuk kamarnya dengan raut wajah kecewa. Tiba-tiba jendela kamar Mila di lempar batu. Mila segera membukanya. Terlihat Danang menaikkan alisnya.

INT – KAMAR DANANG – NIGHT

Mila menggeleng. Raut wajah danang kecewa dan berempati. Mila sedang tidak mood dan langsung menutup jendelanya.

INT – KAMAR MILA – NIGHT

Pesan danang masuk (Gapapa Mil, Gue bakal bantu lo, Gue langsung chat sepupu gue ini, besok kita ambil bukunya yaa, jangan sedih mil). Mila hanya membalas emoticon jempol lalu mematikan hpnya dan tidur.

EXT – DEPAN RUMAH SEPUPU DANANG – DAY

Sepupu danang meminjamkan buku kepada danang dan Mila.

INT – RUANG TAMU RUMAH MILA – DAY

Danang membantu mila belajar. Sesekali Mila mengeluh karena tidak bisa mengerjakan soal.

INT – TOKO ROTI – DAY

Adi berjabat tangan dengan pemilik toko roti. Terlihat Adi membuat roti, lalu mengangkat roti-roti, lalu menjadi kasir.

 

INT – KAMAR MILA – NIGHT

Mila duduk di kursi meja belajarnya dengan beberapa buku dihadapannya dan satu tangannya menyangga kepalanya. Terlihat pesan danang muncul di hpnya (Semangat tesnya besok!!! Tenang, jangan panik, besok gue tunggu jam 7 jangan kesiangan J). Mila membalas (iyaaaaaa)lalu menidurkan kepalanya di meja belajar.

EXT – HALAMAN RUMAH MILA – DAY

Mila mencium tangan ayah dan ibunya untuk berpamitan. Di samping rumahnya terlihat Danang yang sudah siap diatas motor pinjamannya dan tersenyum.

INT – RUANG TES – DAY

Mila duduk dengan laptop dihadapannya. Ia tampak gelisah dan panik saat mengerjakan soal. Tangannya sering memijat keningnya.

INT – KAMAR MILA – NIGHT

Mila sangat gelisah dengan modar-mandir, melirik jam dan menggigit kuku jarinya. Tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk.

MILA

Iyaa

IBU

Makan dulu Mil

MILA

Iyaa bu

Mila segera mengantongi hpnya dan pergi ke dapur.

INT – DAPUR – NIGHT

Di tengah-tengah mereka makan, Adi menceritakan tempat kerjanya dengan gembira.

ADI

Iyaa bu, Pak Rahmat sabar banget orangnya, baik juga, dan dikasi ini. Beliau juga kasih salam buat ibu sama bapak.

Mila berdiri di ambang pintu. Bapak, ibu dan Adi menengok ke arah Mila dengan senyum.

Mila mengambil hp dari kantongnya dan menatap keluarganya. Ibu melihat mila.

IBU

Oh udah pengumuman ya? Gimana?

Bapak dan Adi hanya menatap penuh harapan.

Mila menunduk dan tangannya bergetar memegang Hpnya. Ketika Mila mendongak menatap kelurganya. Mila menggeleng-gelengkan kepalanya dan mulai menangis.

Ibu bangkit dan segera memeluk Mila. Bapak dan Adi hanya menatapnya dengan kecewa dan kasihan.

CUT TO

INT – MALL – DAY

Danang sedang memilih-milih buku. Mila sedang memilih di bagian aksesoris.

DANANG

Ya sepupu lo sukanya apa?

MILA

Mana gue tau, ngobrol saja jarang

DANANG

Uhmm kalung? Topi??

Mila menghela nafas dan melihat keselilingnya lalu berjalan menjauhi Danang.

Setelah menemukan buku, Danang mencari Mila tetapi tidak ada. Kemudian Danang membayarnya di kasir.

 

Danang melihat kasir perempuan yang mengalungkan sebuah karton kosong. Ia tersenyum keapada kasir dan menyerahkan bukunya untuk di scan.

Setelah transaksi selesai, Danang mengisyaratkan gerakan tangan yang diputar dan menunjuk dadanya. Kasir melotot. Danang segera menggerakkan mulutnya “Karton”.

Kasir bingung dan melihat kearah dadanya dan segera membalikkan karton tersebut dan terlihat tertulis “LATIHAN”. Kasir pun malu dan berterima kasih kepada Danang. Danang tersenyum.

Danang keluar dari toko buku dan melihat Mila datang dari arah kirinya membawa plastik putih dengan mengangguk dan tersenyum.

CUT TO

INT – RUMAH MAKAN – DAY

Mila dan Danang sedang menyantap nasi geprek. Di kanan Danang terdapat plastik berisi buku dan di kiri Mila terdapat kotak yang sudah dibungkus kertas kado..

DANANG

Terus lo mau apa Mil?

MILA

Kawin ajalah ya?

DANANG

Iyain deh terserah lu. Dipikir-pikir enak juga, lu tinggal ikut suami lo.

MILA

Gapyear.

DANANG

Hah? Oooohhh

Danang mengangguk dan melirik Mila. Mila mengangguk dan mereka tertawa.

CUT TO

ACT 2

INT – RUMAH VANIA – DAY

Semua keluarga menyanyikan happy birthday dengan Vania yang berdiri di antara orang tuanya. Senyum tergambar di wajah mereka. Mila yang baru datang, langsung meletakkan kadonya di atas meja. Ibu Mila disampingnya.

Vania meniup lilin dan segera memotong kue yang terdapat lilin ‘17’ diatasnya. Vania memberikan potongan kue kepada orang tuanya.

Setelah pemotongan kue, Mila dan Ibunya berkumpul bersama keluarga besar dari pihak ayah Mila. Ayah, Ibu, Mila, Adi dan Mila duduk berdekatan. Lalu terdapat Vania dan orang tuanya di seberang mereka.

IBU VANIA

Ini loh kakung, cucumu perempuan sudah gadis!

KAKEK

Cantik, mirip Bu Asih yaa

Mila yang bingung dan asing mendengar Bu Asih, menolehkan wajahnya ke Ayah. Ayah menjawab dengan gerakan mulut “nenek buyutmu”. Mila membulatkan mulutnya dan mengangguk. Hal ini juga dilakukan oleh Vania

KAKEK

Yaa jadi anak yang pinter dan sukses kaya Bu Asih.

Vania dan kedua orangtuanya hanya tersenyum dan mengangguk. Kakung segera kembali ke kamarnya karena harus beristirahat.

SEPUPU 1

Bu Asih ini siapa sih?

SEPUPU 2

Nenek Buyut lho, dulunya terkenal juragan somay. Mbah Asih muda dulunya wanita karir sukses, punya usaha sendiri di umur 20an.

Ibu Vania melirik suaminya.

IBU VANIA

Kok ga pernah cerita sih mas?

Suaminya hanya diam dan menggaruk kepala. Keluarga Mila hanya diam mendengarkan sambil menyantap makanan.

IBU VANIA

Terus usahanya kemana sekarang?

SEPUPU 1

Yaa habis lenyap, alias bangkrut tak tersisa.

Semuanya mengerutkan kening.

SEPUPU 2

Eh tapi kata kakung, Mbah Asih ninggalin warisan loh, nah masalahnya gatau siapa yang diwarisi, kakung engga pernah jawab.

Lalu semua keluarga berbicara keheranan.

IBU VANIA

Ya siapapun itu yang pantas mendapatkan warisan ya tentunya anak saya ini. Cantik, pintar, sudah masuk kuliah akuntansi S1. Vania pasti bisa jadi wanita muda yang sukses kaya Bu Asih.

Ibu Vania melirik keluarga Mila

IBU VANIA

Memangnya mau jadi pengangguran, kerjaan ga tetap, dan anak perempuan yang siap nkah karna ga punya masa depan?

Ibu vania tertawa sinis.

Ibu Mila menahan kedua anaknya yang sudah siap melawan Ibu Vania. Ibu mila menjawab kearah Vania.

IBU MILA

Iyaa,Vania. Selamat yaa, semangat belajar dan semoga sukses, Aamiin.

Mila memutar bola matanya dan menghela nafas.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar