40. EXT.DI DEPAN KELAS PSIKOLOGI, ASRAMA NIKI — PAGI
Danica sedang menunggu di bangku depan kelas, pintu kelasnya masih tertutup dan belum ada yang datang selain Danica.
INTERCUT
Danica Aindrila
(Ponsel Danica berdering dan dia segera mengangkatnya)
Halo, siapa ya?
Niki
(Di asrama)
Halo kak Nica, ini Niki.
Danica Aindrila
Eh Niki. Ada apa? Kamu gak sekolah?
Niki
Ini sambil siap-siap mau ke sekolah.
Malam ini kita ada makan malam bareng kan? Aku senang banget mau ketemu kak Nica.
Danica Aindrila
Makan malam?
(Bingung)
Niki
Iya kak makan malam bareng kak Chriss, aku sama kakak. Emang kak Chriss belum bilang.
Danica Aindrila
Be-lum sih, tapi mungkin nanti.
Niki
Oke kak Nica, see you yah.
Danica Aindrila
Oke Niki, see you. Hati-hati ya ke sekolahnya.
Niki
Siap kak.
(Panggilan dihentikan)
(Seorang petugas datang membuka kelas, Danica dan beberapa mahasiswa lainnya masuk ke dalam kelas)
41. INT. RUMAH CARLA — SORE
Darian dan Narendra berkunjung ke rumah Carla untuk menemui Danica. Mereka akan menyelesaikan penyusunan lirik dan musik untuk projek ulang tahun kota Arlando.
Danica Aindrila
Duduk guys.
Aku ambil snack dulu ya.
Narendra
Yang banyak ya.
(Sambil mengeluarkan laptopnya)
Darian Raphael
Sekalian air putih ya Nic...
(Sedikit teriak)
Danica Aindrila
Okey
(Agak teriak)
(Danica kembali dengan membawa beberapa snack, 3 gelas dengan 1 botol besar air putih)
By the way guys, ada diantara kalian yang ngajak kak Chriss?
Narendra
Aku enggak sih. Kenapa?
Darian Raphael
Emang kita tadinya mau ngajak dia?
Danica Aindrila
Enggak sih. Cuma aku heran aja. Tadi pagi Niki nelfon aku. Terus dia mention makan malam bareng gitu. Tapi kak Chriss ga ada ngomong apa-apa sih.
Darian Raphael
Makan bareng? Chriss juga ga ngomong apa-apa sih. Tapi ini kan udah malam ya, gak mungkin dia lupa kasih tau.
Danica Aindrila
Makanya aneh juga.
Narendra
Kalau penasaran, tanya aja adeknya tuh Niki. Kan infonya juga dari dia.
Darian Raphael
Bener juga tuh. Coba chat.
Danica Aindrila
Wait ya.
(Mengetik pesan pada Niki)
"Niki, gimana makan malamnya? Kok kak Chriss ga ada ngomong apa-apa ya?"
(Sent)
Narendra
Kalau lirik sama musiknya udah oke sih ini. Tapi koreonya gimana?
Darian Raphael
Bener, siapa nih yang bisa buat gerakan dance.
Narendra
Jangan dance juga, aku gak bisa. Apa kita minta tolong anak dance aja?
Danica Aindrila
Sebisa mungkin kita buat sendiri aja deh.
Aku ada ide.
Gimana kalau awalnya, semuanya membelakangi penonton dan freeze.
Narendra
Terus?
Darian Raphael
Pemeran utama cowok berbalik menghadap penonton sambil nyanyi setelah musik dinyalakan pastinya.
Danica Aindrila
Nice.
Dan begitu seterusnya ke pemeran orangtua, teman dan lainnya, dengan menggunakan gerakan yang mendukung dialognya.
Narendra
Oke,
Berarti tinggal koreo untuk beberapa part lagi yang belum. Yang tokoh HRD dan jajarannya sama part ending.
Danica Aindrila
Yup, itu PR kita.
(Sampai diskusi mereka hari itu selesai, tidak ada balasan dari Niki. Danica berkali-kali cek ponselnya tapi tidak juga ada kabar baik dari Niki maupun Chriss)
42. INT. KAMAR DANICA — MALAM
Danica bersiap tidur, tapi bunyi pesan masuk membuatnya mengambil kembali ponselnya dan ternyata ada balasan dari Niki.
Danica Aindrila
(Mengambil ponselnya dan membuka chat dari Niki)
Niki
"Besok aku cerita ya kak. Besok aku ke taman kampus kakak, boleh? Ada banyak yang mau aku ceritain."
Danica Aindrila
"Kak Chriss baik-baik aja kan? Boleh, besok di taman Fakultas Psikologi? Kamu tahu?"
Niki
"Kak Chriss gapapa kok. Oke kak besok di taman ya, agak sorean soalnya aku pulang sore. See you besok kak, good night".
Danica Aindrila
(Merenung jauh dan bertanya-tanya dalam hati, sebenarnya ada apa)
(Meletakkan ponselnya di meja, naik ke tempat tidur dan menutupi dirinya pakai selimut)
43. EXT.TAMAN PSIKOLOGI — SORE
Danica berjalan menuju tempat yang sudah dia janjikan bersama Niki. Tampak Niki sudah duduk di bangku taman.
Danica Aindrila
Niki, sorry ya kakak terlambat. Baru keluar kelas soalnya.
Niki
Gapapa kak.
(Tersenyum)
Niki juga baru aja nyampe.
Danica Aindrila
Kamu kelihatan sedih. Kenapa?
Niki
Maafin aku kak. Aku salah sama kak Nica.
Danica Aindrila
Hey, ada apa Niki? Kakak masih bingung.
Niki
Kak Chriss akhir-akhir ini berubah. Aku pikir dia cuma sibuk sama tugas. Tapi ternyata enggak.
Aku senang banget waktu kak Chriss ajak aku makan malam bareng sama seseorang yang spesial. Aku pikir orang itu kak Nica.
Danica Aindrila
(Menarik nafas panjang)
INSERT
Narendra
(Mendengar percakapan tersebut dari belakang pohon tidak jauh dari Danica dan Niki
Niki
Aku excited banget sampai nelpon kak Nica. Ternyata orang itu namanya Amanda, pacarnya kakak aku sekarang.
Danica Aindrila
(Berusaha menyembunyikan sedihnya)
Bagus dong Niki. Apa yang kamu khawatirin?
Niki
Aku punya feeling kalau Amanda bakal buat aku jauh dari kak Chriss.
Aku takut.
Danica Aindrila
Gak kok. Kak Chriss ga mungkin lupa sama adeknya sendiri.
Niki
(Menarik nafas panjang)
Seandainya pacar kak Chriss itu kak Nica, aku pasti lebih tenang. Aku tau, kakak sayang kan sama kak Chriss? Dan kayanya gak mungkin kak Chiss gak sayang sama kak Nica.
Danica Aindrila
Ga gitu dong.
Aku mungkin bukan orang yang tepat untuk kak Chriss tapi kak Amanda.
Niki, kakak tetap bisa kok jadi kakak kamu. Kapan pun kamu butuh, I will be there.
Niki
Makasih kak Nica
(Memeluk Nica)
Ya udah kak,aku balik yah. Nanti teman-teman asrama nyariin.
Danica Aindrila
Oke Niki. Hati-hati.
(Niki pergi meninggalkan Danica sendirian)
(Narendra datang menghampiri Danica dan duduk di sebelahnya)
Danica Aindrila
(Menangis)
Sejak kapan kakak disana?
Narendra
Aku dengar semua Ain.
Danica Aindrila
Aku...
Aku harus apa?
(Masih menangis)
Aku salah sangka. Aku pikir aku gak sendirian ngerasain ini semua. Dia baik, dia perhatian, dia selalu ada buat aku.
Narendra
Kamu punya dua pilihan. Mau membenci atau tetap mencintai dengan cara berbeda.
Danica Aindrila
Mencintai dengan cara berbeda?
Narendra
Iya.
Bukan berharap untuk dia pisah sama orang yang saat ini bersama dia tapi berharap dia selalu bahagia bersama siapapun.
Atau...
Menjauh dan menghilang dari kehidupannya.
Danica Aindrila
Sulit kak...
Ga ada yang lebih mudah? Kalau kakak pilih mana?
Narendra
Kalau aku...
Aku pernah secara tidak sengaja mencintai seseorang. Dia membuat aku perlahan mencintai apa yang sebelumnya aku benci banget. Tapi disaat yang bersamaan aku tahu dia mencintai orang lain.
Danica Aindrila
Terus kakak jauhin orang itu?
Narendra
Enggak.
Aku memilih untuk mencintainya. Itu keputusanku. Menjadi sahabatnya, bahkan menjadi sahabat orang yang dia cinta.
Danica Aindrila
CLOSE SHOT
(Air mata Danica jatuh)
(Memeluk Narendra)
Thanks ya kak.
Semoga aku bisa sebaik dan setulus kakak.
Narendra
Pasti Ain. Take your time.
44. INT/EXT. SEKRE UKM SENI, TAMAN DEPAN SEKRE — MALAM
Latihan drama untuk ulang tahun kota Arlando. Latihan dipimpin oleh Danica dan Darian, Mita sebagai wakil hadir untuk mengawasi.
Darian Raphael
Oke guys, kita istirahat selama satu jam. Yang mau ibadah silahkan ibadah dulu, yang mau makan boleh makan dulu. Satu jam kedepan kita kumpul lagi ya.
(Semuanya bergerak meninggalkan ruangan sekre)
Danica Aindrila
Lelah juga ya.
Narendra
Bener nih. Efek malam minggu tapi dipakai kegiatan produktif.
Darian Raphael
Ini si Chriss kemana sih. Ketua apaan gak ada kabar sama sekali. Mita juga bisa-bisanya gak tau dimana dia.
Danica Aindrila
Sibuk kali kak.
Darian Raphael
Sibuk apa di hari weekend? Kalau tugas kita juga punya sih.
Narendra
Tau tuh. Sibuk pacaran kali.
Darian Raphael
Sibuk pacaran? Make sense sih. Semenjak dia deket sama si Amanda, dia emang udah ga jelas.
Adiknya aja dilupain, apalagi kita.
Narendra
Maksudnya?
Darian Raphael
Iya kemarin adiknya ada les tambahan, biasanya sih dia jemput dan dianterin ke asrama. Tapi kemarin sampai malam gak dijemput dan gak ngomong apa-apa.
Danica Aindrila
Apa? Terus Niki gimana kak?
Darian Raphael
MONTAGE
Aku gak sengaja lewat dari tempat lesnya Niki pas nyari makan karena kelaperan. Jadi aku anterin Niki pulang. Aku kesel banget sama Chriss sampai lupa juga beli makannya.
Danica Aindrila
Duh kasihan banget.
Narendra
Kasihan sama si Niki dan yang paling kasihan lagi sama Darian hahahaha.
Danica Aindrila
Iya bener. Tadi pagi kakak udah makan kan?
Darian Raphael
Makan wafer sih.
Danica Aindrila
FIKS! Kita harus cari makan sekarang.
(Menarik Darian dan Narendra kluar dari sekre)
CUT TO
Darian membonceng Danica, diikuti Narendra.
FADE IN
Sekre UKM kembali ramai. Anak-anak drama sudah berkumpul dan siap untuk berlatih. Darian kembali memimpin latihan.
Darian Raphael
Kita balik lagi guys.
Semua langsung ke posisi ya, langsung kita mulai.
(Mereka semua berlatih gerakan koreo, dipimpin oleh Danica)
Danica Aindrila
Oke
Bagus banget progress hari ini.
Kayanya sampai disini aja ya guys, udah pada capek semua kan. Kita lanjut besok, mulainya siang aja ya.
Narendra
Siap!
(Satu per satu pulang, tinggal Danica, Darian dan Narendra)
(Tiba-tiba Chriss dan Amanda muncul)
Chriss
Loh, udah pada bubar?
(Danica, Darian dan Narendra menoleh kearah pemilik suara)
Darian Raphael
Kamu kemana aja bro dari kemarin?
Chriss
Yan, aku baru dateng terus udah langsung di songongin kaya gini?
Darian Raphael
Ya gak gitu sih. Cuma kamu udah keterlaluan bro. Kemana aja? Sibuk?
Chriss
Aku punya banyak kesibukan. Sibuk tugas, sibuk sama pacar. Makanya punya pacar dong, biar tahu.
Darian Raphael
Wah, kok jadi kamu bro yang songong!
Danica Aindrila
(Bergegas menarik Amanda keluar sekre)
Kak Manda, yuk kita keluar aja.
(Darian dan Chriss masih adu mulut)
Kak Ren urus ni orang berdua!
(Berlalu meninggalkan sekre)
CUT TO
Danica dan Amanda di taman dekat sekre UKM Seni.
Danica Aindrila
Duduk dulu kak. Pasti capek ya? Ini minum dulu.
(memberikan sebotol air mineral pada Amanda)
Amanda
Makasih.
Kamu...?
Danica Aindrila
Aku Danica Aindrila, juniornya kak Chriss di UKM Seni.
Amanda
Oh, aku Amanda.
Pacarnya Chriss.
(Senyum)
Danica Aindrila
(Membalas senyuman Amanda)
Maaf, tadi kakak harus menyaksikan kejadian gak enak.
Amanda
Gapapa Danica. Wajar kok antar teman ada masalah dikit.
Ngomong-ngomong, aku udah pernah lihat kamu di UKM Seni sebelumnya. Kamu keren loh, jarang mahasiswa baru bisa seaktif dan sekreatif kamu.
Danica Aindrila
Kakak bisa aja. Aku juga karena dukungan dari kakak aku, kak Carla. Ditambah ada banyak senior yang supportif kaya kak Darian, kak Narendra, kak Chriss.
Meskipun aku baru, mereka percaya saya aku (senyum).
CUT BACK TO
Darian dan Chriss yang masih berdebat.
Darian Raphael
Oke, kita lupakan dulu soal keketuaan kamu di projek ultah Arlando. Tapi ini soal adik kamu Chriss. Kamu tahu gak kemarin Niki nunggu kamu di tempat les sampai jam berapa? Ada ngabarin gak?
Chriss
Niki? Kemarin?
(Memeriksa ponselnya dan terdapat banyak pesan dari adiknya kemarin)
Ya ampun, kok aku bisa lupa sih...
(Sambil memukul jidatnya)
Terus kamu tahu darimana Darian?
Darian Raphael
Gak perlu ngalihin pembicaraan. Kenapa bisa lupa sama adik sendiri? Ngapain?
Chriss
Aku pergi sama Amanda sih. Nemenin dia nyari bunga buat dikirim ke ibunya.
Darian Raphael
Ini...
Ini...
Ini yang udah buat pikiran kamu udah gak jalan, Amanda.
Chriss
Loh, kok nyalahin Amanda sih!!!
Narendra
Diam!
Diam!, Diam dulu 7 detik.
(Menarik nafas panjang)
Kalau kalian lanjut, bisa-bisa kalian baku hantam.
Kita semua lagi capek, mending semuanya pulang sekarang!
(Darian dan Chriss terdiam mendengarkan Narendra berbicara dengan nada yang tinggi untuk pertama kalinya. Darian lalu pergi meninggalkan sekre tanpa mengatakan apapun).
CUT TO
Darian pergi ke taman tempat Danica dan Amanda duduk. Masih dengan wajah kesal, dia mengajak Danica pulang.
Darian Raphael
Nic, ayo kita pulang!
(Danica dan Amanda kaget karena Darian tiba-tiba muncul)
Danica Aindrila
Oh o-okey.
Kak Manda, kita duluan ya.
Amanda
Iya, iya.
Hati-hati kalian.
(Danica dan Darian pergi meninggalkan Amanda sendirian)
45. EXT. DALAM PERJALANAN DIATAS MOTOR — MALAM
(Darian dan Danica diatas motor, diam, tidak ada perbincangan seperti biasanya)
Danica Aindrila
Kak. Kita gak usah pulang dulu ya.
Darian Raphael
Hah? Kamu mau kemana?
Danica Aindrila
Jalan aja dulu, nanti aku arahin jalannya.
Darian Raphael
Okey.
46. INT.WARUNG YAMMIE YUKS — MALAM
Mereka berhenti di sebuah warung mie ayam Yammie Yuks.
Darian Raphael
(Turun dari motor)
Kamu masih laper?
Danica Aindrila
Gak sih. Tapi aku masih mau makan. Yuk ikutin aku aja.
Darian Raphael
Well, okay.
(Keduanya masuk)
Danica Aindrila
Mas, biasa dua yak.
(Danica memesan dan disambut anggukan pemilik warung)
(Danica langsung memilih tempat duduk, diikuti oleh Darian)
Darian Raphael
Nica, kamu pesenin buat aku juga?
Danica Aindrila
Iya kak. Kita berdua butuh makan lagi. Kalau lagi stress berat aku pasti kesini.
Darian Raphael
(Geleng-geleng)
Healing versi kamu emang beda ya.
Danica Aindrila
Kakak kesel banget ya sama kak Chriss? Aku juga sih. Maaf ya, tadi aku malah melarikan diri dan biarin kakak ngadepin kak Chriss sendirian.
Darian Raphael
Gapapa kok. Untung tadi ada Rendra.
Danica Aindrila
Keselnya jangan lama-lama yah. Nanti cepet tua hahaha.
(Makanan mereka datang)
Yuk makan.
(Keduanya mulai makan)
Darian Raphael
Penasaran nih rasa makanan yang bisa buat stress Danica hilang.
Danica Aindrila
(Menuangkan banyak sekali sambal ke mangkuknya)
Cobain deh, pasti abis ini ketagihan juga. Maaf yak, aku paksa kakak makan malam untuk kedua kalinya untuk hari ini aja. Besok mungkin aku paksa lagi.
Darian Raphael
(Tersenyum)
Cuma kamu Nic yang berani maksa aku tanpa beban kaya gini.
Danica Aindrila
Berarti, aku rivalnya mama kakak dong.
(Sambil makan mie ayam)
Mama kakak berani maksa kakak tanpa beban untuk diet ketat, sedangkan aku berani maksa kakak tanpa beban untuk makan.
Perbedaan yang sangat harmonis bukan?
Darian Raphael
Iya.
Kayak malaikat dan iblis.
Danica Aindrila
Lah, aku iblisnya dong.
Darian Raphael
(Tersenyum menatap Danica dan berbicara dalam hati)
"Bagi aku, kamu malaikatnya Nic"
(Keduanya kembali lanjut makan)
Danica Aindrila
Oiya, kalau kita tahu kak Chriss lagi sibuk sekarang sama kak Manda, gimana kalau segala urusan project kita ngomongnya ke kak Mita aja. Biar kak Mita yang sampain ke kak Chriss. Menghindari emosi terjadi, untuk sementara.
Darian Raphael
Setuju sih.
47. INT.KANTIN FAKULTAS PSIKOLOGI — SIANG
Setelah selesai kelas, Danica makan di kantin ditemani oleh buku psikologi.
Darian Raphael
(Pelan-pelan mendekati Danica dari belakang)
Duarrrrr!!!
Danica Aindrila
(Kaget)
Ya ampun kak, jantung aku loh hampir copot.
Darian Raphael
(Tertawa penuh kemenangan)
Lagian kamu makannya serius banget. Eh serius makan atau serius baca deh?
Danica Aindrila
Dua-duanya.
Btw, sebelum ketemu sama panitia ultah Arlando, temenin aku nugas dulu ya kak.
Darian Raphael
Oke. Tugasnya apa? Butuh bantuan gak?
Danica Aindrila
Nih, studi kasus. Tentang orang kesepian gitu. Kakak mau jadi narasumber?
Darian Raphael
(Tertawa)
Dulu aku pernah jadi orang yang paling kesepian di dunia. Sekarang banget enggak sih, kan ada temennya.
Danica Aindrila
Dulu kesepian karena apa?
Darian Raphael
Ga ada yang mau jadi temen aku. Bahkan di rumah pun, aku tetap ngerasa kesepian. Sampai-sampai aku punya kebiasaan bicara sama ikan, sangkin ga adanya orang yang bisa aku ajak ngobrol.
Danica Aindrila
Menyedihkan sih kak
(memasang muka serius)
Tapi kita sama, dulu aku juga kesepian, ga punya temen. Aku punya papa sih yang sefrekuensi sama aku, tapi dia sibuk.
Darian Raphael
Cup cup cup, don't be sad.
Masa itu udah berlalu kan. If you need a friend, remember I always here.
Danica Aindrila
Me too. If you need someone to talk to, I am here.
Setidaknya, dua orang kesepian saling menemani jadi ga sepi lagi kan.
Darian Raphael
Yeah. Right.
Danica Aindrila
Kalau aku jadi presiden, aku bakal buat Menteri Urusan Kesepian kayak negara Jepang dan Inggris.
Darian Raphael
Serius mereka punya?
Danica Aindrila
Yap, katanya untuk menekan angka bunuh diri juga. Kan disana lumayan tinggi.
Darian Raphael
Wow, speechless.
Nic, kalau kamu stress jangan sampai kepikiran bunuh diri yak, aku bersedia deh nemenin kamu makan mie ayam pedas itu kapan pun dan sesibuk apapun aku.
Danica Aindrila
(Tertawa)
Ya enggak juga lah kak.
Aku pengen jadi pengobat luka sih buat orang-orang kayak gitu suatu saat. Misalnya, kaya mimpi aku yang pernah aku share ke kakak mau buat tempat les untuk pelajaran yang tidak ada di sekolah, aku juga pengen punya sesuatu yang bisa menjadi tempat orang kesepian menemukan teman.
Darian Raphael
Heuumm, mungkin dengan game bisa kali yak menemukan teman yang sefrekuensi, jadi gak kesepian deh.
Danica Aindrila
Ahli IT berbicara memang berbeda ya.
Darian Raphael
(tertawa kecil)
Udah ah, cepet kerjain tugasnya. Takutnya kita buat panitia nunggu.
48. EXT. DALAM PERJALANAN DIATAS MOTOR DARIAN — SIANG
Danica dan Darian menuju kantor walikota Arlando menggunakan motor.
Darian Raphael
Nica, abis ketemu dari rapat bareng panitia ini, kamu mau kemana?
(Darian berbicara sedikit teriak)
Danica Aindrila
Gak ada sih kak, tugas aku juga udah selesai.
Darian Raphael
Kita jalan-jalan yuk.
Danica Aindrila
Gaya banget jalan-jalan.
Ya udah hayukk, kita keliling Arlando ya.
Darian Raphael
Boleh.
49. INT. RUANG RAPAT — MONTAGE — SIANG
Danica dan Darian sudah berada di sebuah ruang rapat, dengan meja persegi panjang. Para anggota rapat duduk berhadapan dipisahkan oleh meja. Pimpinan rapat, berdiri di ujung meja sambil mempresentasikan sesuatu yang ada di layar infocus. Tampak Darian dan Danica juga secara bergantian memberi pendapat dalam rapat itu.
50. EXT. MOTOR DARIAN — SORE
Darian dan Danica di atas motor.
Darian Raphael
Jadi, tempat pertama mau kemana dulu Nica?
Danica Aindrila
Tempatnya bebas kak, tapi sambil cari bakso tusuk ya. Enak kayanya nih, sore-sore abis hujan makan bakso tusuk.
Darian Raphael
Siap, kita meluncur kesana.
51. EXT. DI PINGGIR JALAN TEMPAT PENJUAL BAKSO TUSUK — SORE
Darian dan Danica berhenti di depan seorang bapak penjual bakso tujuk yang berjualan dengan sepeda dan sedang berhenti dibawah pohon.
Darian Raphael
Yuk, langsung beli aja.
Danica Aindrila
Pak, dua ya.
Penjual
Baik mbak, duduk dulu ya.
(Darian dan Danica menggeser kursi. lalu duduk)
Darian Raphael
Eh, jangan lupa kasih tahu Mita ya hasil rapat tadi.
Danica Aindrila
Oke, aku kasih tahu kak Mita, kakak kasih tahu kak Chriss.
Darian Raphael
Aku aja yang kasih tahu Mita.
Danica Aindrila
Masih marah ya sama kak Chriss. Udahan dong ngambekannya.
Darian Raphael
Ga, cuma masih jaga jarak aja sama Chriss. Susah sama orang bucin. Takut emosi.
Penjual
Silahkan mbak
(memberikan dua bungkus bakso tusuk pada Danica dan Darian)
(Danica dan Darian menerimanya dan mengucapkan terima kasih)
Danica Aindrila
Seorang kak Darian Raphael, bisa emosi juga?
Darian Raphael
Bisalah. Dulu aku sering berantem di sekolah. Aku kan sering dibully, ya masalah fisik atau nilai gitu. Terus aku bisa langsung ngamuk.
Danica Aindrila
Oh ya? It's surprising.
(Masih sambil makan bakso tusuk)
Darian Raphael
Aku bener-bener udah jarang marah-marah ya semenjak kuliah. Di kuliahan orangnya beda, bahan bullyannya juga udah beda.
Danica Aindrila
Tapi people change sih kak. Dalam fase hidup aku, setelah lulus SMA baru punya teman sebanyak sekarang. Dulu aku introvert parah.
Darian Raphael
Bener banget
Bersambung...