28. Scene 28. Int. Apartemen - malam
LILIAN
K-kak.. gimana kalo kita lapor ke kantor polisi?
ROY
Sementara waktu gak bisa. Kita bakal kerepotan ntar.
LILIAN
Tapi kak.. aku takut..
ROY
Udah gak apa – apa.. kamu gak punya musuh kan?
LILIAN
Entahlah kak.. bisa jadi memang banyak orang yang membenciku.
ROY
Tenang, tenang. Aku coba hubungi direktur buat selidiki secara tertutup.
29. Scene 29. Int. Ruangan - pagi
Di depan meja direktur sudah ada tulang belulang karena kado kemarin. Walaupun teror pertama masih belum terlihat tulang apa tapi teror kedua sudah terlihat bahwa ini adalah tengkorak kepala manusia.
ROY
Bu, tidak bisakah kita laporkan ini ke polisi dan melakukan penyelidikan diam – diam?
DIREKTUR
Jangan terlalu manja, ini hanya gertakan kecil dari haters. Sekarang kalo ada yang berusaha mengirim sesuatu ke Lilian. Tolak saja! Kamu jaga dia baik – baik.
Roy hanya mengangguk pelan kemudian meninggalkan ruangan tersebut. Saat Roy menurup pintu, ada sekretaris masuk ke ruangan direktur tersebut.
DIREKTUR
Simpan kado itu, kita bisa gunakan itu nanti.. nanti saat waktu yang tepat.
30. Scene 30. Int. Apartemen - malam
MONTAGE – PUNCAK GUNUNG
Lilian mulai bermimpi buruk lagi. Saat ini diperlihatkan Lilian jatuh ke jurang dan yang mendorong adalah Anna.
LILIAN
Aakkkkk!
CUT TO – APARTEMEN
Lilian terbangun dari mimpinya.
LILIAN
Hahh.. hah... aku harus menelpon kakak.
SFX. SUARA TELEPON DIANGKAT
LILIAN
Kak, kamu bisa ke tempatku?
CUT TO – DAPUR
ROY
Kenapa? Kamu nangis? Tadi di telepon kok gemetaran gitu?
LILIAN
Kak sepertinya ini perbuatan Anna. Dia muncul di mimpiku tadi. Ka-kak dia akan mengejarku dan benar – benar membunuhku. Sebenarnya kenapa dia sebegitu membenciku??
ROY
Elena tenang..
LILIAN
Kakak gak percaya sama aku? Aku akan pergi. Aku akan buktikan..
ROY
ELENA!
LILIAN
...
ROY
Dengar, aku sudah menemukan pelakunya. Dia cuma anak kecil yang sembrono. Tanpa mikir akibat dari perbuatannya. Anna gak ada hubungannya dengan ini semua.
LILIAN
Be-begitu ya? Hahh haha hahahaaaa.. hahh sepertinya aku sudah gila.
Raut wajah Lilian layaknya orang yang kehilangan akal.
31. Scene 31. Ext. Bukit – sore jelang malam
SFX. KERTAS NASKAH TERLEMPAR
Kertas naskah dilemparkan ke Lilian dan hampir mengenai wajahnya.
PRODUSER
Akting apa – apaan itu? Kita harus take berapa kali? Kamu tidak kasian apa sama crew di sini? Terutama lawan mainmu? aku sudah membayarmu dengan jumlah besar. Tapi ini hasilnya?
Lilian hanya berdiri terdiam. Ini merupakan jalan terbaik agar emosi sang produser semakin memuncak.
PRODUSER
Di sini kamu tokoh utamanya! Kamu harusnya berani. Ubah tanganmu yang sering gemetaran itu.
ROY
Pak tenanglah. Akhir – akhir ini dia banyak masalah..
PRODUSER
Tidak usah banyak alasan. Keberadaan kalian jadi masalah buatku. Kita istirahat 10 menit!!
Para crew meninggalkan lokasi tersebut membiarkan Lilian dan Roy berduaan.
ROY
El- maksudku Lili..
LILIAN
Aku gak apa – apa kak. Aku hanya perlu waktu sendiri.
Roy menatap Lilian yang pergi menghilang dari pandangannya itu dengan tatapan datar.
32. Scene 32. Int. Ruangan – pagi jelang siang
SFX. SUARA KETUK PINTU
DIREKTUR
Masuklah.
Roy masuk ke ruangan diikuti oleh Lilian yang berjalan takut – takut. Mereka berdua masuk dalam keadaan tegang.
ROY
Ibu memanggil kami?
DIREKTUR
Aku sudah dengar dari sutradara. Katanya dia menyesal merekrutmu?
LILIAN
M-maaf bu.
DIREKTUR
Hahhh.. yah mau gimana lagi? Kamu memang tidak ada bakat di sana. Jadi tidak bisa dipaksa juga. Sepertinya saya terlalu gegabah memasukkanmu ke dunia akting.
LILIAN
Bu, aku mohon beri satu kesempatan..
DIREKTUR
Tentu saja.
LILIAN
Ya?
Lilian dan Roy kebingungan, mereka pikir beliau akan marah besar. Kemudian ibu direktur berdiri dan mengambil sesuatu di dalam lemari. Dia mengambil 2 bungkus berbentuk kotak besar.
DIREKTUR
Manajermu juga tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Ibu direktur membalikkan badan dan membawa kado yang menjadi teror bagi Lilian waktu itu.
ROY
B-bu? Apa maksud anda?
DIREKTUR
Ini akan jadi kesempatan baik buatmu.
LILIAN
(Mata Lilian sedang bergetar) bu saya tidak bisa.. sa- saya..
DIREKTUR
Tenang saja, rasa sakitnya tidak akan bertahan lama kok (menyeringai).