46. INT. TOKO TANAH BAMBANG — SIANG
Tiba-tiba terdengar suara motor menepi di depan toko.
Tampak dua mahasiswi berhijab memakai jas almamater berjalan mendekati toko. Mahasiswa A terlihat pintar dan berkacamata. Mahasiswi B terlihat cantik dengan polesan foundation, blush on, dan contour yang on point.
BIMA yang pertama kali melihat langsung kegirangan dan memanggil BONO.
BIMA
Tuh ‘kan. Baru aja aku selese ngomong. Ada yang dateng tuh, Bon. Ukhty kampus. Target market kita banget tuh.
(Mengintip dari sela-sela baju yang digantung)
BONO
Bentar, bentar. Kayanya bukan mau belanja deh.
(Ikut mengintip di samping BIMA)
Itu bukan style-nya mahasiswi mau belanja.
BIMA
(Melihat kembali dengan lebih detail)
BONO
Lo yang pernah jadi anak kuliahan masa gak paham begituan sih?
(Menunjuk map merah yang sedang dipegang salah satu mahasiswi)
Minta sumbangan cuy.
BIMA
Iya ya? Tapi kalo bukan gimana?
BONO
Ngga mungkin bukan sih.
(Menarik BIMA untuk sembunyi)
Udah, sini aja ! Kalo mereka salam, pura-pura ngga denger sampe mereka balik.
Kedua mahasiswi masuk ke dalam toko dan celingukan mencari si empunya toko.
BIMA
Kalo mau beli? Masa rejeki ditolak.
(Berdiri dari persembunyian dan mendekati dua mahasiswi)
BONO
Ahhh ! Mbuh Bim !
(Garuk-garuk kepala karna jengkel dan gemas)
Mahasiswi A
(Berkata kepada Bima)
Permisi kak, boleh minta waktunya sebentar?
BONO
(Keluar dari persembunyian)
Ada perlu apa ya mba?
BIMA
Duduk dulu mba.
BIMA Mengambil 2 kursi dan meletakkannya di depan meja kasir. Kedua mahasiswi duduk di kursi tersebut, sedangkan BIMA dan BONO duduk di balik meja kasir.
Seketika suasana tegang. Tampaknya kedua mahasiswi tersebut takut melihat ekspresi horor BONO.
Mahasiswi A
Jadi tujuan kami mendatangi toko ini adalah untuk ..
BONO
(berbisik di telinga BIMA)
Minta sumbangan..
BIMA menjauhkan telinganya dari mulut Bono.
MAHASISWI A
(Melihat Bono canggung)
Silaturahmi kepada kakak-kakak pemilik toko ini, dan melihat apa saja yang dijual di toko ini, lalu bagaimana penataan ruangannya.
(Beat)
Yang kedua yaitu ...
BONO
(menyenggol lengan BIMA dan memberi kode)
Sumbangan..
MAHASISWI A
(Tampak bingung melihat perilaku BONO)
Kk-ami mau menawarkan ...
BONO
(Menanti kata-kata sumbangan keluar dari mulut Mahasiswa A.)
Sum..
MAHASISWI A
Bukan Sumbangan kok kak..
(Beat)
Kampus kami melarang untuk minta-minta kecuali untuk penggalangan donasi sosial.
(Tersenyum ke arah Bono)
Kami mau menawarkan Kelas Mentoring Bisnis kak..
BONO
(Merah padam, malu untuk kedua kalinya)
Tapi berbayar dan di mark-up kan? Iya dong?
MAHASISWI A
Untuk tiket yang regular harga 300k sudah include biaya penginapan 2 malam di hotel Villain, 4x makan, 4x coffee break kaka.
BONO
(Nyolot)
Widihhhh mana ada hotel+makan harga segitu di Jogja.
MAHASISWI A
Ada kak. Villain adalah hotel kampus yang disediakan untuk menunjang kegiatan mahasiswa. Meskipun tidak seperti hotel pada umumnya, tempatnya cukup nyaman kok. Satu kamar isi maksimal 7 orang.
BONO
Ooh... Pantes.. terus makannya? Paket ayam geprek?
MAHASISWI A
Hehe.. Ngga digeprek kak, tapi paket sayap Kentucky yang 8.000 sudah sama es teh.
BONO
Lebih banyak untungnya dong
BIMA
Boleh deh, daftar.
BONO
(Kaget)
Bim? Jangan asal daftar-daftar aja!
BIMA
(Menunjukkan brosur kegiatan)
Ini loh, aku dah baca. Materinya daging semua. Kayanya kita perlu belajar dari ilmu yang berbayar gini deh, biar lebih ada effortnya.
BONO
(Terdiam sejenak)
Lu effortnya yang pake duit mulu Bim.
BIMA
Ya ngga gitu juga, Bon.
(Beat)
Kayanya kesalahan kita juga karena kita ngga punya tutor yang bener-bener ngasih tau, arah toko ini kemana, dan harusnya gimana biar bisa kaya orang-orang sukses lainnya.
BONO
Tutor apa siih... Ngga ngerti deh.
BIMA
Yaudah kalo ngga ngerti, serahin aja sama yang ngerti.
MAHASISWI A dan B melongo melihat BONO dan BIMA berunding pake otot.
BIMA
Daftar mba, atas nama Muhammad Abimana Rizaldi.
BONO
Pake uang Lo Bim. Kalo beneran naikin omset, nanti diganti pake uang toko.
BIMA
Istilahnya di reimburse. Ngga ngerti kan?
BONO
Iyaaa... Emang gue gak kuliah, sekolah juga cuma nyampe kantin.
BIMA
(Terkekeh puas)
Bayarnya OTS bisa kan mba?
MAHASISWI A
Bisa, Mas. Yang penting jangan cancel ya..
BONO
Iyaa.. tenang aja. Ntar kalo dia cancel, dan udah terlanjur kebeli paketan ayamnya, gue yang beli.
MAHASISWI A
(Tersenyum ragu-ragu)
Kalo begitu terimakasih, kak. Kami permisi dulu.
MAHASISWI A dan B bersiap-siap pergi.
BONO
Eh bentar, bentar.
(Menunjuk MAHASISWI B)
Lah terus fungsinya dia ikut buat apa nih? Perasaan ngga ngomong apa-apa dari tadi. Diem aja kaya kutil.
MAHASISWI B
(Menatap sinis BONO)
Ba-cot.
(Dengan aksen khas cewe tengil).