Gea dan Igo kembali ke belakang panggung. Keduanya berjalan di lorong menuju ruang tunggu mereka.
Gea
Lo keren Go.
Igo
Lo lebih keren Ge.
Gea
Ya Lo lah.
Igo
Lo tahu.
Gea
Oke gue yang keren.
Igo
Eh enggak deh, gue yang lebih keren.
Keduanya tertawa bersama, saling menyenggol masing-masing.
Keduanya masuk ke dalam ruang tunggu mereka. Di dalam sudah ada beberapa orang. Ada Meri, orang wardobe, beberapa staf tv, dan ada Hema juga disana.
Gea langsung menghampiri Hema.
Gea
Hem, ada yang mau gue omongin.
Hema
Apaan?
Gea
Di luar.
Gea dan Hema berjalan menuju pintu ruangan, sambil Gea berbicara ke arah Meri.
Gea
Mer, Igo duluan ya. Tinggal dulu sebentar.
Meri
Siap say.
Gea dan Hema masuk ke dalam toilet wanita. Gea mengecek satu per satu bilik toilet.
Hema
Ini ada apa sih Ge? Jangan bikin parno deh.
Setelah memastikan tidak ada orang sama sekali di dalam, Gea lalu mengunci pintu toilet.
Gea
Oke aman.
Beberapa orang berjalan seliweran di lorong. Salah satu staf tv berjalan melewati depan toilet. Orang tersebut berhenti karena terkejut mendengar suara tepukan kencang dan teriakan seseorang dari dalam toilet.
Gea (vo)
Ouwwww! sakittt.
Orang tersebut kembali berjalan melewati toilet.
Di dalam toilet Gea sedang mengelus-elus lengan atasnya yang memerah.
Hema
Lo gila Gea, lo gilaaa.
Gea
Iya iya gue tahu. Tapi sakit tahu tabokan tangan lo. Parah banget sih.
Hema
Itu masih mending gue cuma nabok tangan lo. Kebayang gak lo apa yang bakal Rafi hadapi setelah ini?
Gea
Ya sudah. Makanya ini gue mau minta tolong lo.
Hema
Capek gue harus beresin masalah lo mulu.
Gea
Please lah Hem. Ini gue lagi coba perbaiki semuanya.
Hema
Ya sudah apaan?
Gea
Gue perlu ngomong sama Pak Vijay, kalau bisa gue bakal mohon-mohon sama dia.
Hema
Ya sudah ngomong sana.
Gea
Ya dari tadi gue juga sudah nyariin dia. Tapi dia kabur-kaburan mulu.
Hema menghela napas panjang.
Hema
Fine! Gue cari si Vijay. Kacrut tuh orang.
Hema kembali menabok lengan Gea, lalu tapi memeluknya singkat.
INT. RUANG TUNGGU — MALAM HARI
Gea duduk di depan cermin sudah dengan kostum panggung ke 2, sedang ditambah sedikit make up oleh Meri. Sedangkan Igo sendiri sedang memakai kostum ke 2, dibantu oleh orang wardobe.
Hema muncul dari balik pintu ruang tunggu.
Hema
Gea, ayo ke depan.
Gea
Okeh.
Gea dan Hema langsung keluar ruangan.
INT. RUANGAN KOSONG — MALAM HARI
Hanya ada Gea, Pak Vijay dan Hema di ruangan itu.
Hema
Oke, saya persilahkan kalian bicara berdua. Saya permisi.
Hema kemudian keluar dari ruangan itu. Gea dan Pak Vijay kini berdiri berhadap-hadapan.
Pak Vijay
Sorry Gea tadi saya sibuk sekali. Kamu mau ngomong apa memangnya?
Gea
Ini soal rahasia Rafi Pak.
Pak Vijay
Gea, kita sudah omongin ini di awal.
Gea
Please Pak Vijay, dengerin saya dulu. Saya akan menukar apa saja asal rahasia Rafi gak bocor kemana-mana.
Pak Vijay
Gea, kamu gak perlu mikirin orang lain seperti ini. Orang lain belum tentu mikirin kamu juga.
Gea
Please Pak.
Pak Vijay
Kamu sendiri yang bilang mau memenangkan kompetisi ini. Sedikit lagi Gea. Sedikit lagi karir kamu bakal balik lagi kayak dulu.
Gea
Saya sudah gak peduli sama karir saya.
Pak Vijay
But why?
Gea
Selama ini orang-orang di sekitar saya selalu berkorban demi saya. Selama ini saya terlalu egois.
Pak Vijay
Sorry Gea, tapi saya gak bisa bantu.
Gea
Maksudnya?
Pak Vijay
Berita tentang rahasia Rafi ini sudah siap tayang. Setelah live ini, akan ada tayangan infotainment yang membahas khusus tentang kasus Rafi.
Gea
Pak Vijay saya mohon.
Pak Vijay
Kamu tenang saja. Saya bisa pastikan gak akan ada yang tahu sumber rahasia ini berasal dari mana.
Gea
Saya akan lakukan apapun Pak, apapun. Gimana kalau diganti dengan cerita saya sendiri. Saya akan bongkar rahasia saya sendiri.
Pak Vijay
Sekali lagi sorry Gea. Keputusan bukan di tangan saya. Ini keinginan dari pemilik stasiun tv ini.
Gea
Kalau gitu saya akan ngomong langsung ke dia. Please kasih saya akses.
Pak Vijay
Semua sudah terlambat Gea.
Gea
Tapi Pak saya benar-benar mohon.
Pak Vijay
The show must go on Gea. I'm really sorry.
Tanpa menunggu jawaban Gea, pak Vijay meninggalkan Gea. Gea mencoba menghentikan Pak Vijay, menarik-narik tangannya, terus memohon. Tapi Pak Vijay tetap meninggalkan ruangan itu dan Gea.
Air mata Gea menetes.