INT STUDIO UTAMA TV — MALAM HARI
Panggung utama sudah siap untuk melakukan live. Beberapa staf check sound sudah merapikan alat-alat musik yang ada di panggung. Staf yang lain juga sedang mengatur para penonton di depan panggung, memberikan breafing kepada mereka.
Gea sudah memakai kostum panggung nya, mini dress yang dipadukan dengan jaket kulit. Di belakang panggung Gea sedang mencari Pak Vijay di semua tempat. Gea menanyakan keberadaan Pak Vijay ke beberapa staf disana. Gea mendekati salah satu staf check sound.
Staf tersebut menunjuk ke arah Pak Vijay berada.
Gea langsung berlari cepat ke arah Pak Vijay.
Tapi belum sempat Gea mendekati, Pak Vijay sudah bergerak duluan ke atas panggung.
Gea tidak mungkin mengikuti ke atas panggung, karena di depan sana sudah ada banyak penonton. Gea pun menunggu di dekat panggung, pas di sebelah tangga panggung.
Pak Vijay turun dari panggung sambil menelpon menggunakan hp nya. Gea langsung menghadangnya.
Pak Vijay mem-pause sambungan teleponnya, menjauhkan hp dari telinganya.
Pak Vijay langsung meninggalkan Gea begitu saja. Dan Gea hanya bisa nelangsa melihat kepergian pak Vijay.
Gea berjalan malas di tengah lorong menuju ruang tunggunya. Beberapa langkah lagi sebelum sampai di ruang tunggunya Gea berhenti. Gea mendengar suara Seila dari dalam ruang tunggunya. Gea mendengarkan diam-diam.
Gea mengintip sedikit ke dalam ruangan. Seila memegang lengan Igo.
Igo langsung melepaskan tangan Seila darinya.
Seila mengeluarkan hp dari sakunya dan mulai melakukan selfie bareng Igo. Setiap Seila mendekatkan badannya ke arah Igo, Igo langsung mundur pelan-pelan.
Gea rolling eyes melihat pemandangan itu.
Dia bersiap masuk ke dalam ruangan itu, tapi lalu dia melihat Billy keluar dari toilet yang ada di lorong itu juga.
Gea langsung mengurungkan niatnya masuk ke ruangan dan beralih mendekati Billy.
Gea menarik Billy masuk ke dalam toilet wanita yang bersebelahan dengan toilet pria dan menguncinya dari dalam.
Gea terdiam, hanya mengangguk pelan.
Gea mulai berkaca-kaca.
Billy memegang pundak Gea mencoba menenangkannya.
Gea mengangguk berkali-kali. Gea dan Billy saling menghela napas. Keduanya berpelukan singkat, lalu Billy membuka kunci dan pintu toilet terbuka.