The Person You Hate The Most
2. Chapter 2 [SCENE 10-19]

10.INT. KAMAR CACA - MALAM

Caca tampak serius mengerjakan sesuatu di laptopnya.

Sesekali Caca juga menggumam menyanyikan lagu korea favoritnya.

Tiba-tiba notif handphone-nya berbunyi. Caca mengambil handphone-nya.

POP UP isi pesan masuk di layar Caca.

CACA

(bingung)

Anggi?

ANGGI

Hai sayang-sayangnya gueee~

KEVIN

Piuw piuwww!

AYAS (figuran)

Yoiii!

NISA (figuran)

Halo~

CACA

Tumben nih malem-malem nongol?

ANGGI

Ada pengumuman penting nih xixixi >///<

Caca tertawa melihat emot Anggi.

EGA

Gak penting block!

ANGGI

Anjir sekali muncul maen block aja lo @Ega :)

KEVIN

Mana nih yang laen?

ANGGI

Dah langsung lo umumin aja, Vin.

ANDO

Nyimak

CACA

Nyimak (2)

KEVIN (voice note) (V.O)

Jadi gue sama Anggi ngajakin buat reunian kelas nih sekitar 2 mingguan lagi, gas kagak?

ANGGI (voice note) (V.O)

Betul sekaliiii~

ANDO (voice note) (V.O)

Ya kashdkshd

ANDO (voice note) (V.O)

Anjir kepencet~ Ya kali gak kuyyy

Caca mendengarkan voice note teman-temannya dengan mendekatkan speaker handphone-nya ke telinga.

CACA

(ketawa)

Apaan sih sumbang semua suara mereka.

Caca mendekatkan handphone-nya ke mulut lalu memencet tombol voice note.

CACA (voice note)

Yuklah agendakan.

ANGGI

Deal ya, ntar urusan tempat, konsumsi, dll itu urusan gue sama Kevin. Pokoknya lo pada tinggal bawa badan aja deh!

KEVIN

Terutama buat @Baskara @Ezra nih ayok dong dateng reuni, kalian gak pernah dateng reuni samsek btw :"

Kevin

Ezra kagak kangen sama gue apa ya

(insert stiker nangis)

Baskara

[Typing...]

Caca menatap handphone-nya tak percaya.

ANGGI

Baskara lo lagi onlineeeee?!!!

ANDO

Demi apa woy setelah sekian tauuun

BASKARA

Oke nanti diusahakan dateng ya.

EGA

Woy dah lama gak ketemu bro, kemana aja lo?

BASKARA

Ya begitulah.

BASKARA

Gue izin pergi dulu ya, see you there.

KEVIN

Oke Bas, ditunggu ya kedatengannya~

ANDO

Mungkin kalo lo ketemu sama Ezra bisa diajak sekalian Bas Ezranya hehe

ANGGI

Dah dah jangan mellow malem-malem, intinya usahain pada dateng ya yang lengkap. Ditunggu undangan online-nya guys <3 Met istirahat, semua~

Caca menatap monitor handphone-nya lalu kemudian mematikannya.

Caca bersandar di kursi dan melirik ke salah satu foto di dinding depan meja belajarnya.

Caca tersenyum tipis.

11.INT. STUDIO FALCON TV - SIANG

Ega terlihat sibuk berdiskusi dengan beberapa crew yang bertugas.

EGA

Iya ntar lo pastiin lagi ke kak Wanda kalo emang mau nanya diluar script jangan keluar jalur banget. Lo inget kan minggu kemarin pas kelar acara narsum bilang apa ke kita gara-gara pertanyaan kak Wanda?

FD tersebut mengangguk tanda mengiyakan omongan Ega.

IVAN

Padahal menurut gue gak begitu offensive lho, malah aman-aman aja.

EGA

Ya lo kan gatau yang namanya orang mah level tersinggungnya beda-beda.

IVAN

(ketawa)

Iya sih.

FD mendengar sesuatu dari HT.

FD

(mengarahkan mulutnya ke mic headset)

Oke oke gue kesana sekarang.

FD menoleh kearah Ega.

FD

Gue ke ruang make-up dulu ya, udah pada dateng semua. Ayok temenin gue Van.

IVAN

Yok!

Ega mengangguk lalu melanjutkan obrolan dengan campers (camera person) yang ada di dekatnya.

12.INT. STUDIO FALCON TV - SIANG - CONTINUOUS

Caca menatap kearah panggung dari dekat salah satu kamera.

Terlihat Caca sedang berusaha untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Tiba-tiba Ega berdiri disamping Caca.

EGA

Sendirian aja, neng?

Caca terlonjak kaget.

CACA

Anjir jangan ngagetin bisa gak?!

Ega tertawa.

Caca kembali meremas kedua tangannya yang berkeringat.

Ega melirik kearah Caca yang kembali gugup.

EGA

Tenang Ca, udah ketemu kak Wanda kan? Lo bakal asik kok ngobrol-ngobrol sama dia.

CACA

Iya gue tau, tapi di belakang sama di panggung kan beda, Ga.

EGA

Anggep aja kamera sama orang-orang disini tuh rerumputan, sedangkan lo adalah kambing yang lagi ngomong sendirian.

Caca melirik dengan tatapan kesal kearah Ega.

CACA

Kenapa harus kambing sih? Lagian gue jadi berasa ditenangin sebelum perform pas SD dulu.

Ega tertawa.

EGA

Lah bener kok. Santai aja, kalo gugup lo malah susah ngobrolnya ntar.

Caca menghela napas. Tiba-tiba Caca memegang perutnya.

Ega kaget ketika Caca memegang lengannya erat.

EGA

Kenapa?

CACA

(berbisik)

P-Pengen boker...

Ega menggeleng dengan cepat.

EGA

Gak gak gak, bentar lagi-

Caca berlari menjauh namun dengan sigap Ega menahan.

EGA

Heh mau kemana lo?! Gak boleh, gak!

CACA

Kebeleeeeet!!!

EGA

(menepuk-nepuk punggung Caca)

Sugesti Ca, cuma sugesti!

CACA

(menepis tangan Ega)

Sugesti pala lo, sumpah bentar doang!

EGA

Gak ya!

Ivan yang sejak tadi memperhatikan keduanya dari panggung, dengan tergopoh-gopoh mendatangi keduanya.

IVAN

Iya Ca itu cuma sugesti.

Caca menoleh kearah Ivan.

CACA

Enggak sumpah ini mah beneran, kak...

EGA

Sugestiiii!

Ivan mengangguk.

IVAN

Sugesti Caaaa...

Dan beberapa crew yang lain akhirnya ikut mengatakan jika yang Caca rasakan itu hanya sugesti saja.

Tentunya dengan Caca yang masih meronta hendak berlari ke toilet.

13.INT. STUDIO FALCON TV - SIANG - CONTINUOUS

FD yang ada disamping kamera sentral mengangkat tangan untuk menghitung mundur.

FD

Lima...empat...tiga...dua...

FD mengarahkan tangan untuk mempersilahkan host bicara.

WANDA (HOST)

Kembali lagi di Youthpreneur, kali ini udah muncul nih kak Caca setelah tadi di segmen pertama masih berhalangan karena ada keperluan penting ya kayaknya?

Wanda tertawa kecil sembari menatap ramah kearah Caca. Caca membalas dengan tawa malu-malu.

14.INT. CONTROL ROOM - SIANG - CONTINUOUS

Ega mencoba menahan tawa.

Ivan yang berdiri di belakangnya hanya mampu menggaruk belakang kepalanya.

EGA

Cut to C1!

15.INT. STUDIO FALCON TV - SIANG - CONTINUOUS

Wanda menoleh sekilas kearah prompter.

WANDA

Oiya kan tadi katanya toko "Ca Bakery" ini udah berdiri belasan tahun ya?

Caca mengangguk.

CACA

Iya. Sebenernya "Ca Bakery" tuh punya orang tua saya kan, terus karena memang dari kecil saya suka dan tertarik buat merhatiin dan belajar bikin kue, akhirnya orang tua saya mempercayakan toko ini ke saya.

WANDA

Berarti emang udah cita-cita dari kecil dong ya jadi baker?

CACA

(mengangguk dengan semangat)

Bener banget!

Caca dan Wanda tertawa.

WANDA

Tapi sebenernya apa sih yang bikin kamu awalnya bener-bener yakin buat menggeluti bidang ini? Jujur buat saya sendiri bikin kue-kue gini tuh kalo gak telaten susah banget deh.

Caca menerawang.

CACA

Umm, kalo diinget-inget lagi, alasan sebenernya saya akhirnya pengen ngikutin jejak orang tua saya itu ya ketika ngeliat mereka bikin adonan sih.

WANDA

(penasaran)

Bikin adonan?

Caca mengangguk.

CACA

Papa sama mama keliatan happy banget waktu berdiri sebelahan buat bikin kue. Dan ketika kue hasil bikinan mereka itu bikin orang lain ikut seneng juga ketika ngerasain, dari situ saya juga pengen ngelakuin hal yang sama.

Caca tersenyum kearah Wanda.

CACA

Ngelakuin sesuatu yang bisa bikin diri sendiri dan orang lain bahagia pasti menyenangkan kan?

16.INT. CONTROL ROOM - SIANG - CONTINUOUS

Ega menatap serius kearah monitor, termenung mendengar ucapan Caca.

17.INT. CA BAKERY - MALAM

Tiga hari kemudian.

Caca terlihat tengah mengelap kaca display yang sudah kosong.

Beberapa karyawannya ikut bersih-bersih toko.

Tiba-tiba suara lonceng tanda pintu dibuka terdengar.

Caca menoleh kearah pengunjung yang masuk tersebut.

Terlihat sosok berjaket dan wajahnya ditutupi oleh topi.

CACA

(tersenyum ramah)

Mohon maaf sebelumnya kak, tapi toko kami sudah tu-

Pengunjung tersebut melepas topi dan menatap Caca.

Caca merubah ekspresinya dengan cepat begitu tahu siapa pengunjung itu.

CACA

(datar)

-tup.

Pengunjung yang ternyata Ega mendekat dengan santai kearah Caca.

Ega sedikit membungkuk memperhatikan display kue.

EGA

(mendongak kearah Caca)

Kok kosong? Gue laper nih.

Caca menghela napas mencoba menahan emosinya.

CACA

Kuenya udah abis, Ega.

EGA

Lah tapi gue laper?

CACA

Ya gimana orang udah abis?

EGA

Oh.

Ega kembali berdiri tegak lalu memperhatikan tangan Caca yang memegang lap.

EGA

Lo ngapain?

CACA

Bersih-bersih.

Ega melihat Caca dengan ekspresi bingung.

EGA

Kenapa?

Caca menatap aneh kearah Ega.

CACA

Tolong ya Ga, sumpah ini percakapan yang nurunin IQ banget alias gak berbobot. Toko gue udah tutup dan gue sama yang lain mau beres-beres biar besok bisa fokus bikin kue aja. Lo bisa gak gausah bikin naik darah malem-malem gini?

Ega mengangkat bahu lalu berjalan menuju meja yang ada di ujung ruangan.

Dengan santainya Ega duduk dan memainkan handphone.

Sembari menghentak-hentak kakinya, Caca berjalan menyusul Ega.

CACA

Lo ngapain duduk?

EGA

Capek.

CACA

Kalo capek ya pulang.

Tidur.

Ega terlihat masa bodoh lalu memainkan handphone-nya lagi.

Caca menarik belakang jaket Ega.

EGA

Apaan dah?

CACA

Apaan lo bilang?

Caca menunjuk kearah jam.

CACA

Lo gak liat ini jam berapa? Toko gue udah tutup ngerti gak?

EGA

(polos)

Yaudah kalo tutup mah tutup aja, urusan sama gue apa sih, Caca?

Caca dan salah satu karyawannya yang tengah mengepel saling pandang.

Caca speechless dengan ucapan Ega sedangkan karyawannya dengan polos menatap bingung.

Caca kembali menghela napas.

CACA

Serah lo deh, gue mau lanjut beres-beres. Awas ya lo kalo macem-macem!

Caca berjalan pergi sembari mengajak karyawannya untuk lanjut bersih-bersih.

Ega melanjutkan memainkan handphone-nya.

Diam-diam Ega tersenyum.

18.INT. CA BAKERY - MALAM - CONTINUOUS

Seluruh karyawan diizinkan untuk pulang.

Caca melambai dari pintu toko.

Setelah merasa karyawannya sudah cukup jauh, Caca kembali masuk ke dalam toko.

Caca mendekat kearah Ega. Ternyata Ega tertidur.

Terlihat raut wajahnya begitu capek.

Awalnya Caca berniat membangunkan, namun Ega terlihat nyenyak sekali tidurnya.

Caca menatap Ega cukup lama lalu kemudian memutuskan untuk pergi setelah menaikkan suhu AC agar Ega tak kedinginan.

19.INT. CA BAKERY - MALAM - CONTINUOUS

Ega mulai mengernyit ketika badannya terasa digoncang pelan.

Merasa tidurnya terganggu, Ega menepis asal agar sesuatu tersebut berhenti menggoncang badannya.

Merasa goncangan tersebut akhirnya berhenti, Ega tersenyum lalu kembali melanjutkan tidur.

Tiba-tiba kepalanya dipukul dengan cukup keras.

EGA

(teriak)

Aww!

Ega langsung sadar karena badannya sontak duduk dengan tegak.

Ega mengelus kepalanya dan menoleh kearah Caca yang berkacak pinggang di sampingnya.

Ega menatap kesal kearah Caca.

EGA

Apa sih tiba-tiba mukul?

CACA

Apa sih apa sih, ya lo pikir ini rumah lo seenaknya tidur?

Ega cemberut.

EGA

Ya enggak usah mukul juga kali!

Masih mengelus kepalanya Ega menoleh kearah meja.

Ega terkejut melihat sepiring nasi goreng dan segelas minum di hadapannya.

EGA

Ini apa?

CACA

(datar)

Galon.

Hening. Caca dan Ega saling bertatapan.

CACA

Ya lo gak liat itu nasi goreng?

EGA

(bingung)

I-iya tau, maksud gue-

Caca menunduk sembari mengusap pipinya yang memerah samar karena malu.

CACA

Lo laper kan? Kalo iya yaudah makan aja, gak usah banyak komen.

Caca berjalan kearah kursi di seberang Ega lalu duduk.

Caca meminum teh anget dari cangkir yang ada di depannya.

Ega masih menatap nasi goreng di hadapannya.

EGA

Ini lo yang masak?

CACA

Ya menurut lo siapa lagi? Ketua RT gue?

Ega menyengir lalu dengan cepat mulai makan.

Caca terlihat sedikit melebarkan mata melihat tingkah Ega namun kemudian tersenyum tipis.

Caca menaruh cangkirnya lalu melipat kedua tangannya dan menaruhnya di meja.

Ega masih fokus mengunyah nasi gorengnya.

Caca tanpa sadar memperhatikan Ega.

EGA

(lirih)

Lo apa kabar?

Caca tersadar dari lamunannya lalu menatap kaget kearah Ega.

CACA

Hah?

Ega mengangkat kepalanya dan menatap lurus kearah Caca.

EGA

(serius)

Lo apa kabar?

Caca kaget namun akhirnya tersenyum lembut.

CACA

Gue baik. Lo gimana?

Ega masih diam menatap Caca namun akhirnya kembali melihat ke piringnya.

Ega mengangguk pelan lalu melanjutkan makannya.

Suasana terlihat agak canggung.

Caca memainkan pinggiran cangkirnya.

Caca berdehem mencoba mencairkan suasana.

CACA

(nada bercanda)

Lagian kita juga udah ketemu dari kapan, kenapa baru nanyain kabar sekarang coba?

Ega tak membalas justru setelahnya terdengar suara kecapan yang keras.

Ega mengganggu Caca lagi dengan suara kecapannya saat makan.

Caca menghela napas.

CACA

Diem gak? Bisa diem gak?

Ega akhirnya berani melihat kearah Caca lagi.

EGA

Btw minggu depan ikut reunian kan lo?

Ega mengalihkan pembicaraan.

CACA

Ya ikutlah, sejak kapan gue gak dateng acara reuni coba?

Caca menyenderkan badannya ke kursi.

CACA

Kangen anak-anak sumpah.

CACA

Terakhir gue ketemu anak kelas selain lo tuh si Vania karena dia ngendorse kue gue kan, ketemu Anggi kadang-kadang kalo senggang, sisanya ya biasalah susah karena sibuk masing-masing.

Ega ngangguk-ngangguk mengiyakan sambil mengunyah makanannya.

Caca menatap Ega penasaran.

CACA

Kalo lo?

EGA

Si Ando.

CACA

(penasaran)

Ketemu dimana?

EGA

Tempat kerjaan gue megang hak siar pertandingan dia, makanya gue bisa ketemu. Itu juga ngobrol bentaran doang sih.

CACA

Oiya iya gue nonton tau, gila Ando maennya ngeri cuy! Papa sama Andi tuh yang demen banget.

Ega menaruh sendok setelah nasi gorengnya habis, lalu bersandar di kursi sambil minum.

EGA

Ya wajarlah kalo sekarang pada susah ketemu, namanya jugaaa...

Ega dengan sengaja tak melanjutkan kalimatnya.

Caca tertawa.

CACA

...real life ya?

EGA

Sok dalem lo!

CACA

Anjir gak gitu ya!

Keduanya tertawa lepas.

EGA

Oh iya Ca, episode program gue yang ada lo lusa bakal tayang, Ivan dah ngasih tau kan?

CACA

(mengangguk)

Udah kok, gak sabar masuk tipi euy!

EGA

Dih, asal pas nonton jangan kebelet lagi lo.

CACA

Jangan diingetin lagi, Egaaa!

Caca menutup mukanya menahan malu sembari menggeleng-gelengkan kepala mengusir ingatannya saat syuting kemarin.

Tak lama kemudian Caca kembali bersemangat.

CACA

(menghitung dengan jari)

Pokoknya gue bakal promosi di grup kelas, akun-akun medsos gue, kasih tau tetangga juga biar semuanya pada nonton.

Ega diam-diam ngikutin gaya dan ucapan Caca tanpa suara bermaksud mengejek.

Caca melotot kearah Ega begitu sadar.

Caca mengangkat tangan pura-pura mau memukul.

CACA

(tanpa suara)

Sialan lo ya!

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar