FADE IN :
INT. RUMAH CLARA - NIGHT
CLARA (8) seorang gadis kurus penuh luka disekujur tubuhnya sedang dirantai di sebuah ruangan gelap penuh debu.
Tak lama kemudian pintu terbuka dan kita melihat MARLINA (40an) dan JOE (40an) masuk dan memeluk Clara dengan penuh kasih sayang.
Karena cahaya dari luar ruangan, kita dapat melihat wajah Clara yang lebam dan pipi yang basah oleh air mata.
Melihat itu, Marlina melotot kepada Joe.
MARLINA
Udah gue bilang, JANGAN PUKUL MUKANYA!
Marlina menampar keras Joe.
JOE
Aku gak bisa tahan... liat, dia jadi keliatan lebih kasihan kan'...
Marlina memandang Clara penuh rasa iba.
MARLINA
Oooooww... anak ibu... kasihan, sini sayang, (memeluk erat Clara)
JOE
(sambil menitikan air mata kasihan)
Nanti kita beli mainan yah, kita beli semua yang kamu suka! Kamu seneng kan'?
Clara diam saja tanpa ekspresi.
MARLINA
Kamu seneng kan' sayang?
Marlina mulai mencubit keras pinggang Clara. Kita melihat Clara menitikan air mata sambil berusaha tersenyum.
JOE
Dia seneng! Dia seneng! (mengelus kepala Clara)
MARLINA
Nah gitu dong... makanya,
CLOSE ON wajah Clara dengan tatapan mata kosong.
MARLINA (O.S.)
Jadi gadis yang baik, semua orang bakal sayang kamu.
CUT TO :
EXT. JALAN PERUMAHAN - JAKARTA - MORNING - 14 YEARS LATER
CLOSE ON wajah Clara (22) yang tersadar dari lamunan dan tampak kebingungan. Menggunakan baju tidur, ia mendapati dirinya sedang berdiri di tengah jalan. Dengan telanjang kaki, Clara segera berlari ke rumahnya, berusaha tak mempedulikan orang-orang yang memandang aneh dirinya.
INT. RUMAH CLARA - MORNING
Clara segera pergi ke kamar mandi dan menyalakan shower. Ia menangis di bathtub.
INT. RUANG MAKAN - RUMAH CLARA - MORNING
Clara menelepon LOKI (22) kekasihnya sambil sarapan sereal.
CLARA
Kejadian lagi.
LOKI (V.O.)
Tapi kamu gak apa-apa kan', Ra?
CLARA
Enggak Ki, cuma... aku takut, sama bingung.
LOKI (V.O.)
Denger, udah aku bilang, kamu itu punya gangguan kecemasan. Pikiran bawah sadar kamu masih belum bisa lupain peristiwa, waktu orang tua angkat kamu... tewas sama perampok di sana.
CLARA
Udah aku bilang aku gak inget apa-apa tentang orang tua angkat aku. Atau kejadian perampokan, atau apapun. Yang aku tau aku udah ada di rumah ini, dan mereka udah meninggal.
LOKI (V.O.)
Aku bilang, pikiran bawah sadar kamu yang inget. Ingatan yang gak kamu sadarin tersimpan dalam kepala kamu.
Clara menghela nafas.
CLARA
Aku gak ngerti yang kayak gituan.
LOKI (V.O.)
Atau mungkin gara-gara PTSD ya? jadi ingatan lama kamu hilang? Aku masih belajar sih tentang itu...
Clara membuka kulkas dan meminum susu.
CLARA
Gimana kuliah kamu?
LOKI (V.O.)
Baik, oh ya ngomong-ngomong kuliah... aku bisa pinjem sejuta lagi gak, Ra?
CLARA
Buat apa?
LOKI (V.O.)
Gini... kemarin uang aku abis buat penelitian sosial, mereka yang jadi objek penelitian aku, harus dibayar juga kan'? jadi sekarang... aku bener-bener gak pegang uang Ra, mana tugas lagi banyak... kossan belum dibayar...
Beat.
LOKI (V.O.)
Ra? Ayolah... kamu baik kan'? Gak ada cewek sebaik kamu.
CLARA
...Yaudah nanti aku transfer.
LOKI (V.O.)
YES! Makasih Clara, pacar aku paling baik sedunia!
Clara tersenyum.
CLARA
Iyaa...
INT. SANGGAR BALLET - MORNING
Clara sedang melatih ballet kepada anak-anak. Saat break, JASMINE temannya sesama pelatih, mendekati Clara.
JASMINE
Ra!
CLARA
Hey, Jas.
JASMINE
Ra, ehm... gue minta tolong lagi, boleh gak?
CLARA
Kenapa?
JASMINE
Gini... malam ini kan' gue ada jadwal ngajar, nah, lu bisa gantiin gue dulu gak?
CLARA
Lho? sore ini juga gue ada jadwal... lu mau kemana emangnya?
JASMINE
Itu... ehm, nyokap gue, dirawat di rumah sakit, jadi harus gue tungguin. Bisa ya Ra? Urgent banget soalnya.
CLARA
Hah? Sakit apa? Tar gue tengok.
JASMINE
Biasalah sakit orang tua. Tengoknya tar aja ya kalo udah di rumah? kayaknya gak akan lama sih dirawatnya. Tau kan' nyokap gue, udah sering bolak-balik rumah sakit.
CLARA
Oh yaudah kalo gitu, cepet sembuh deh yah.
JASMINE
Iya, makasih Clara... (memeluk Clara) temen gue paling baik sedunia.
CLARA
Iyaa...
INT. SANGGAR BALLET - NIGHT
Clara selesai melatih ballerina pemula menari. Ia tampak kelelahan.
CLARA
Oke, segitu dulu ya teman-teman. Lusa pelatihnya Jasmine lagi. Tinggal lanjut aja gerakan yang tadi.
Para murid mengucapkan terima kasih, lalu mereka berpamitan.
INT. MOBIL CLARA - NIGHT
Clara yang kelelahan menyandarkan kepalanya ke jendela saat lampu merah sambil melihat-lihat instagram di hape. Ia langsung terbangun ketika melihat foto Jasmine yang sedang party bersama teman-temannya di bar. Rupanya ia telah berbohong tentang ibunya yang sakit.
INT. KAMAR TIDUR - RUMAH CLARA - NIGHT
Clara merebahkan diri di ranjang, kecewa pada Jasmine, lalu ada telepon masuk dari INTAN (22) teman SMA nya, Clara pun mengangkatnya.
CLARA
Ya?
INTAN (V.O.)
Ra, lu ikut kan'?
CLARA
Ikut apa?
INTAN (V.O.)
Itu yang di grup, kita mau reunian.
CLARA
Oh... tapi...
INTAN (V.O.)
Iya, iya tentang amnesia lu gara-gara perampokan itu kan'? Kita udah denger ko'. Santai aja, mungkin dengan kumpul bareng kita, ingatan lu jadi balik?
CLARA
...Kapan acaranya? Gue belum baca.
INTAN (V.O.)
Sabtu depan, bisa kan'?
CLARA
Hmm... oke gue liat dulu ya.
INTAN (V.O.)
Usahain ya Ra, temen-temen udah kangen soalnya, masa dari lulus SMA lu gak pernah hadir di reunian sih?
CLARA
Kangen? masa?
INTAN (V.O.)
Iya, makanya dateng ya.
Beat.
CLARA
Oke deh, gue datang.
INTAN (V.O.)
Sip. Sampe ketemu ya sabtu depan.
CLARA
Iyaa...
Clara tersenyum ternyata ada orang yang merindukannya, lalu membuka album masa SMA, banyak moment yang tak ia ingat, lalu saat melihat foto Mona dan dirinya, tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit, dan Clara mendengar sayup suara Mona dari arah tembok kamarnya.
MONA
(merintih)
Cla... ra...
Clara merasa takut, ia pun segera masuk ke dalam selimut dan berusaha tidur. Menganggap bahwa suara itu hanya halusinanya.
INT. KAFE - AFTERNOON
Teman-teman SMA Clara sudah berkumpul di sana. Saat Clara datang mereka pun bersorak.
INTAN
Clara!
Clara bingung melihat intan.
INTAN (cont'd)
Gue Intan, yang semalem nelpon!
CLARA
Oh!
INTAN
Pangling ya?
Clara mengangguk.
INTAN (cont'd)
(ke teman-teman SMA)
Ke mereka juga pasti pangling kan'?
Clara mengangguk lagi.
CLARA
Aku gak... sorry aku bener-bener gak inget...
INTAN
Wah parah ya amnesia lu, bener-bener bikin trauma banget ya, kejadian dulu.
CLARA
Gue juga gak inget kejadian waktu perampok ke rumah gue...
INTAN
Hmm... yaudah lah, gak usah omongin itu, kita hepi-hepi aja ya?
Clara tersenyum.
INT. CAFE - NIGHT
Clara dan teman-temannya masih asyik berbincang, kini mereka sudah terlihat akrab.
TEMAN SMA #1
Clara baik juga ya orangnya, ramah, beda sama yang dulu.
CLARA
Emang dulu gue kenapa?
TEMAN SMA #1
Dulu lu judes, jarang gaul. Pilih-pilih temen.
CLARA
Masa?
INTAN
Iya, kemana-mana cuma berdua sama si Mona--
Saat mendengar nama Mona, semuanya terdiam sedih.
INTAN (cont'd)
Sorry, gue...
TEMAN SMA #1
Lu inget Mona, Ra?
Clara menggeleng pelan.
INTAN
Dulu kalian itu sahabatan. Kemana-mana bareng terus. Mona juga sama pendiemnya kaya lu, jadi kalian cepet akrab. Sebangku lagi.
CLARA
Terus kemana Mona sekarang? Ko' gak dateng?
Semua saling lihat.
TEMAN SMA #1
Dia gak tau...
INTAN
Dia hilang Ra, banyak yang bilang dia diculik, soalnya dulu lagi rame banget kasus penculikan anak SMA.
CLARA
Diculik?!
INTAN
Iya. Mungkin gara-gara itu lu terpukul banget ya Ra? Orang tua lu meninggal gara-gara perampok, ditambah sahabat lu ilang...
CLARA
Gue...
Teman-teman SMA menyentuh tangan Clara, bersimpati kepadanya, namun Clara tak mengingat apapun tentang itu.
INT. RUMAH CLARA - NIGHT
Clara sedang duduk di sofa, memikirkan sosok Mona yang tak ia ingat, dan tiba-tiba ada pesan misterius di hapenya, yang berkata,
PESAN MISTERIUS
Gue tau lu pembunuh Mona.
Clara kaget, takut, dan bingung. Ia segera menyingkirkan hapenya. Lalu bel rumah berbunyi.
EXT/INT. DEPAN RUMAH CLARA - NIGHT
Rupanya Loki, ia datang dengan wajah babak belur dan bau alkohol. Clara kaget.
CLARA
Loki? Wajah kamu kenapa? ...kamu lagi mabuk?
Loki langsung masuk ke dalam.
LOKI
Kita harus bicara Ra.
Clara melihat halaman rumah,
CLARA
Motor kamu mana?
INT. RUMAH CLARA - NIGHT
Loki duduk di sofa sambil memegang kepalanya dengan kedua tangan.
CLARA (cont'd)
Ada apa?
Beat.
LOKI
Aku butuh sepuluh juta.
CLARA
Hah?
LOKI
Aku hutang sama orang...
CLARA
Hutang? Hutang apa?
LOKI
Kasih aku sepuluh juta, aku bicarain nanti.
Clara mendengus.
CLARA
Aku gak bisa begitu aja kasih kamu uang sepuluh juta, kamu pikir itu sedikit?
Loki langsung ke kamar Clara.
CLARA (cont'd)
Loki? Mau kemana?
INT. KAMAR TIDUR - RUMAH CLARA - CONTINUOUS
Loki mengacak-acak laci dan lemari Clara, mencari uang.
CLARA (cont'd)
LOKI? KAMU NGAPAIN SIH?! LOKI?! LOKI!!
LOKI
AKU BUTUH SEPULUH JUTA BUAT BAYAR SABU! AKU HUTANG KE MEREKA, KALAU AKU GAK BAYAR, MALAM INI AKU BAKAL DIBUNUH!
CLARA
Ap--apa?! Sabu?! kamu pake sabu?!
LOKI
IYA!
Beat.
CLARA
Keluar.
Loki lanjut mencari uang, tak mendengarkan.
CLARA (cont'd)
KELUAR! KITA PUTUS!
Clara menarik baju Loki, lalu Loki langsung memukul Clara hingga pingsan.
INT. RUMAH CLARA - NIGHT
Saat terbangun, Clara mendapati tangannya penuh darah, dan di depannya, ia melihat MAYAT LOKI yang dadanya sudah tertancap PISAU DAPUR. Clara pun berteriak histeris, dan ia mendengar suara dari bayangannya di cermin,
SOSOK PSIKOPAT
Halo, Clara.