61 INT. KAMAR DIO - SORE HARI
Dio menutup dan meletakkan hapenya di meja. Dia termenung melihat kedepan. Dio menghela napas dengan tegas, seakan dia sedang memikirkan sesuatu yang sangat mengganggunya
CUT TO:
62 INT. KAMAR DINDA - PAGI HARI
Dinda mengambil kalender yang ada di meja. Dia menyilang tanggal 6.Terlihat di Kalendar tersebut, TANGGAL 15 SUDAH DILINGKARI dan ditulis "Engagement Day". Dinda tersenyum melihatnya.
CUT TO:
63 EXT. TAMAN - SIANG HARI
Dari kejauhan nampak Dio yang sudah mendekat ke DINDA. Saat ingin memasukkan HP kedalam tasnya, Dio menjatuhkan surat yang ada di dalam tasnya. Ia segera kembali memasukkan surat itu kedalam tasnya. Dio hendak menjahili DINDA dengan mengejutkannya dari belakang
DIO
(menutup mata yang ia kira itu Dinda)
STRANGER #1
Ih, ini siapa sih?
Dio yang kemudian melihat Dinda di sebelah perempuan tersebut langsung terkejut dan segera melepaskan tutupan mata tersebut
DIO
Eh, maaf-maaf mba. Saya kira pacar saya
Wanita tersebut langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi menjauh. Ternyata Dinda sedang beranjak dari duduknya untuk membeli es krim. Dinda yang melihat kejadiannya tidak jauh dari situ tertawa dan Dio kesal melihat tawaan Dinda
DIO
Aku kira itu kamu
Mereka berdua duduk dan Dinda langsung memberikan eskrim yang dibelinya untuk Dio.
DINDA
Nih, makan dulu es krimnya, keburu leleh nanti
Dio mengambilnya dan tersenyum ke Dinda
TIME JUMP:
DINDA
Aku kayaknya mau nulis naskah lagi deh
Oh ya?
DIO
DINDA
(mengangguk)
Iya, jadi biar nanti aku tetep ada kerjaan setelah nikah
DIO
(tersenyum kecil) Kamu udah ada ide belum?
DINDA
Nah, itu dia. Aku dari minggu lalu cari ide cerita gak dapet-dapet (beat). Bantuin dong
DIO
(tersenyum pede)
Coba kamu bikin cerita tentang aku aja
DINDA
Ah, emangnya kamu punya apa?
Dio tertawa melihat reaksi Dinda
DIO
Eh, gini-gini aku dulu dari SMP jadi MVP Basket.Udah gak keitung berapa banyak cewek ngejar aku
DINDA
(menggelitik perut Dio)
Oh gitu, jadi kamu suka genit ya sama cewek-cewek yang ngejar kamu, gitu?
DIO
(menahan geli)
Eh, enggak, enggak, bukan gitu. Gini-gini, cuman kamu yang aku kejar dari dulu
DINDA
Gombal!
DIO
Gini, gini. Aku dulu pernah baca cerita pas masih SMP
DINDA
(penasaran)
Oh ya? gimana-gimana?
DIO
Jadi, ada suami istri, mereka itu cinta banget satu sama lain- bahagia ; padahal mereka belum punya anak {beat} Tapi tiba-tiba istrinya itu meninggal karena sakit.
Mereka berdua itu suka banget sama musik. Istrinya itu punya kotak musik yang udah ada dari dia kecil. Dia suka banget sama kotak musik itu. Jadi kotak itu disimpen dengan baik sama suaminya. Kalo dia kangen, dia bakal dengerin kotak musiknya itu
DINDA
(terkesima)
Waw
Dio tersenyum melihat Dinda
DINDA
Bagus ceritanya {beat} Tapi harus aku ubah pastinya, biar gak ngikutin banget
Dinda terdiam memikirkan sesuatu
DINDA
Apa ya pengganti kotak musiknya kira-kira?
Dinda melihat ke Dio seakan bertanya pendapat Dio. Dio nampak berpikir
DIO
Bunga bougenville, kayaknya bagus bunga bougenville
DINDA
(bingung)
Kenapa harus bunga bunga bougenville?
DIO
Kamu tau gak...
DINDA
Enggak
DIO
Yee...ini mau aku ceritain
DINDA
(tertawa kecil) Iya iya hehe
DIO
Pas jaman kekaisaran dulu, kaisar pas menyatakan cinta sama permaisurinya itu dia bakal ngasih sekuntum bunga bougenville.
Jaman dulu, bunga bougenville dianggap sebagai bunga abadi yang konon sih katanya bisa bikin langgeng hubungan. Dan rata-rata hubungan mereka emang langgeng terus sampai gitu katanya.
Selain itu, menurutku juga, bunga bougenville itu bunga yang indah
DINDA
Hmm gitu...Tapi bougenville boleh juga sih. Nanti aku mulai tulis deh
Dio tersenyum kearah Dinda. Dinda membalas senyumnya Dio dengan sedikit gugup. Dio kemudian membuang pandangannya ke arah depan ; dan terdiam sembari tersenyum kecil
DIO
Oiya kalau suatu saat nanti aku mati. Kamu mau gak nanam pohon bunga bougenville buat aku?
DINDA
(heran)
Ih, maksud kamu apa sih?
DIO
Gapapa
CUT TO: