65. INT. RUMAH SAKIT - KAMAR DIANA - NIGHT
Terlihat TONO yang sedang menyuapi DIANA. DIANA tampak lemas dan tak bersemangat.
DIANA
Ton, udahan ya makannya. Aku lagi gak selera.
TONO
Ndak boleh gitu toh na. Tadi kan dokter bilang kamu harus dapat asupan makanan yang cukup. soalnya tubuh kamu banyak kehilangan energi akibat kecelakaan kemarin.
DIANA tampak cemberut. Dengan terpaksa Ia menerima suapan lainnya dari TONO sambil menonton TV di kamarnya. Lalu tiba-tiba perhatian DIANA teralihkan dengan sebuah acara di televisi.
PRESENTER WANITA 1
Wah berita ini Masih hangat dan lagi Viral banget loh. Ternyata, selama ini ANGGA dan ANYA tidak benar-benar berpacaran. Itu semua sepertinya hanya untuk keperluan gimmick semata.
PRESENTER WANITA 2
Waduh berarti selama ini kita dibohongin dong? Kok bisa ya?
DIANA tampak terkejut, begitu pula dengan TONO. Tidak lama kemudian ROSI dan SUGENG masuk ke kamar DIANA. SUGENG yang duduk di kursi roda tersenyum melihat DIANA.
SUGENG
Gimana kabarmu nak? Udah lebih baikan sekarang?
DIANA
Pak, tolong jawab jujur. Berita ini dari bapak? (menunjuk ke arah TV) Apa Bapak yang bocorkan ini semua ke media? (nadanya mulai meninggi).
SUGENG tampak terkejut dan bingung di saat yang bersamaan.
CUT TO:
66. INT. LOBBY HOTEL - NIGHT
ANGGA berjalan dengan lemas. Terlihat beberapa orang melihat ANGGA dengan pandangan sinis sambil memegang handphone mereka. ANGGA terlihat bingung.
CUT TO:
67. INT. RUMAH SAKIT - KAMAR DIANA - NIGHT
DIANA
Bapak tolong jawab jujur!
SUGENG
(tampak bingung) Bapak berani sumpah, bapak ga tau apa-apa nak.
DIANA
ANA masih inget banget, tadi Siang Bapak sendiri yang bilang ke ANGGA kalau bapak akan bocorkan ini semua ke media. Iya kan pak?
SUGENG
Tapi setelah ANGGA pulang dan kamu minta tolong ke bapak untuk tutup ini semua rapat-rapat, bapak berubah pikiran nak. Bapak bersumpah, bukan bapak yang bocorkan ini semua.
DIANA
Kalau bukan bapak, lantas siapa?
CUT TO:
68. INT. APARTEMEN RINI - NIGHT
RINI tampak bingung dan kalut. Ia menjambak rambutnya. JONO lalu memberikan segelas minuman untuknya.
JONO
Rin, diminum dulu. Elu jangan gini dong. Gue jadi sedih liatnya.
RINI
Malam ini semuanya bakal hancur jon. Untuk kedua kalinya, gue bakal kehilangan pekerjaan gue. Ibu RENATA pasti bakal ngamuk banget.
JONO
Hey (memegang tangan RINI) Lu itu cewek paling kuat yang pernah gue kenal. Justru mereka yang bakal rugi kalo sampe berani ngeluarin elu gara-gara masalah ini. Lagian kan ini diluar kendali elu rin.
RINI
Makasih Jon. (menahan air mata) Tapi tetap gue ngerasa bertanggung jawab sama kasus mereka ini. Kalo aja waktu itu gue gak cegah ANYA ke atas, ini gak bakal kejadian.
JONO
(mengerutkan dahi) Maksud lu apa rin?
RINI
(menunjukkan video dari telepon selularnya) Lihat ini. Rekaman percakapan ANYA dan ANGGA di lorong hotel ini gak akan pernah ada kalo waktu itu gue jelasin semuanya ke ANYA dan minta dia untuk berhenti cari tahu.
JONO
Ya tapi walaupun waktu itu lu kasih tau masalah DIANA ini ke si ANYA, tetap aja gak menutup kemungkinan kalo ANYA bakal tetap naik ke atas untuk nyamperin si ANGGA kan?
RINI
Setidaknya harusnya gue cegah ANYA untuk deket-deket sama ANGGA waktu itu.
JONO
Udahlah rin. Cepat atau lambat rahasia ini pasti akan terbongkar juga. Tinggal masalah waktu aja sebenernya.
RINI
Jujur gue jadi gak enak banget sama DIANA. Dia bakal jadi sasaran empuk media sekarang.
CUT TO:
69. INT. RUMAH SAKIT - KAMAR diana - NIGHT
SUGENG
Berapa kali bapak harus bilang? Ini bukan ulah bapak nak.
DIANA memegang kepala dengan kedua tangannya. Ia tampak sangat frustasi.
PRESENTER WANITA 1
Yuk mari kita saksikan sebuah video viral ANGGA dan ANYA yang diambil sekitar beberapa hari yang lalu di sebuah hotel di Bandung.
Lalu tiba-tiba tampak sebuah video amatir yang ditayangkan di Televisi. Disitu tampak ANYA dan ANGGA sedang beradu argumen. DIANA mendongakkan kepalanya ke arah TV. Ia tampak terkejut.
CUT TO:
70. INT. LORONG HOTEL - NIGHT - BEBERAPA HARI YANG LALU
Tampak seseorang dari dalam kamar hotel dengan pintu sedikit terbuka merekam percakapan ANGGA dan ANYA di depan kamarnya.
ANGGA
I don't deserved all these thing nya.
ANYA
No. You deserved every single thing that you have right now.
ANGGA
No I'm not. Gue udah egois. Gue udah ngorbanin perasaan orang yang gue sayang demi mimpi gue sendiri.
ANYA
ANGGA, Since the beginning you already know the consequences of your decision right? Gue dari awal juga gak setuju sama semua gimmick ini. Tapi di sisi lain keluarga lu butuh ini semua. It's not only about your dream. It's about your life. Your family. They need this.
ANGGA
And what about her?
ANYA langsung terdiam.
ANGGA (CONT'D)
She does not need all these thing. And yet, she always be there for me. Tapi apa balasan gue ke dia? Gue cuman bisa sakiti dia. Sekarang semuanya berantakan. Dia udah gak sanggup jalani hubungan ini lagi. It's all my fault! (berteriak sambil menangis)
ANYA
It's not your fault.
ANGGA
YES IT IS!! (pause) Gue udah bikin kepercayaan dia hancur nya.
ANYA
Maksud kamu apa?
ANGGA terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan ANYA.
ANGGA
Bokapnya DIANA dateng ke Jakarta. Dia mau jodohin DIANA sama cowok lain. DIANA minta gue dateng kesana untuk yakinin bapaknya kalo DIANA udah punya gue sebagai calon suaminya. Tapi gue dengan pengecutnya malah tolak kesempatan itu. Yang gue pikirin hanya karier gue. I'm such a selfish human being! (menangis)
ANYA
No you are not. I know you, ANGGA.
ANGGA
And one more thing. She thought that I'm cheating on her and that this gimmick is only to cover my true feeling for you.
ANYA tampak sangat terkejut. Ia terdiam sejenak. Tanpa terasa Matanya mulai berkaca-kaca.
ANYA
(gemetar) But, But you know that she's wrong right?
Kini giliran ANGGA yang terdiam kembali. Ia tampak bingung akan apa yang harus dijawab.
ANGGA
Of, of course she's wrong. (terbata-bata) She's the only person that I love.
Bibir ANYA gemetaran berusaha menahan air matanya.
ANYA
I know right? (gemetar) So there is nothing to be worry about. She's the love of your life.
Tiba-tiba handphone yang digunakan untuk merekam mati karena kehabisan daya.
CUT BACK TO :
71. INT. RUMAH SAKIT -KAMAR DIANA - NIGHT
DIANA masih tampak terpaku melihat tayangan televisi yang menayangkan rekaman percakapan antara ANGGA dan ANYA. Perlahan air matanya menetes.
SUGENG juga tampak sangat terkejut. Tak lama kemudian Ia menunduk.
DIANA
Ton, bisa tolong tinggalin aku sekarang? Aku lagi butuh sendiri. Tolong ajak bapak dan tante Rosi juga.
TONO tidak banyak berkata-kata. Ia memberi isyarat kepada ROSI untuk pergi membawa SUGENG. SUGENG masih mematung dan ROSI bergegas membawa SUGENG keluar.
TONO beranjak pergi dan berjalan ke arah pintu. Sebelum Ia menutup pintu, TONO menoleh sejenak ke arah DIANA.
TONO
Kalau kamu butuh apa-apa, tinggal tekan tombol di sebelah tempat tidur kamu ya na.
DIANA tidak menjawab. Ia memejamkan matanya sambil menangis. Dengan berat hati TONO menutup pintu kamarnya.