EXT. ALUN-ALUN ISTANA PENGGING - PAGI
Gerbang istana Pengging dibuka. Pasukan Pengging yang dipimpin Bandung Bondowoso memasuki gerbang, berjalan menuju alun-alun. Rakyat Pengging menyambut dengan suka cita. Diujung alun-alun, Raja Pengging duduk, siap untuk menyambut.
Sesampainya di area alun-alun, Bandung yang berada di atas kudanya, melompat turun lalu menyerahkan tali kekang kudanya pada salah satu prajuritnya. Satu prajurit lain memberinya sebuah peti. Raja Pengging dan seluruh prajurit serta pekerja istana terlihat sumringah. Mereka semua berpikir Bandung datang membawa kepala Karungkala.
RAJA PENGGING
Bandung Bondowoso melihat sekitar, mencari sosok Yodha.
Yodha muncul dibalik pengawal Raja. Yodha tersenyum ke arah Bandung lalu menundukkan kepala pertanda dia telah menjalankan semua perintahnya.
Bandung menjadi lebih percaya diri. Dia meletakkan peti di hadapan Raja Pengging lalu menatap Raja dengan berani.
RAJA PENGGING
Raja Pengging membuka peti, tiba-tiba raut wajahnya berubah bingung.
RAJA PENGGING
Raja Pengging mengangkat isi dari peti. Sebuah jubah milik Karungkala.
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
Dua pengawal raja sudah bergerak maju, tetapi dua prajurit segera mengangkat tombak mereka dan menghalangi dua pengawal itu. Yodha tersenyum sedang Bandung menatap mereka semua dengan tatapan waspada seraya menilai situasi.
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
Dua pengawal itu segera menarik keris di tangannya dan menghunuskannya pada siapa saja yang menghalangi langkahnya. Seluruh prajurit di barisan depan mencoba mencegah dua pengawal itu. Sedang Bandung segera mengejar Raja Pengging yang berlari masuk ke istananya. Bandung mengikutinya masuk dengan tatapan penuh amarah, lalu ia mencabut kerisnya.
CUT TO:
INT. KAMAR RAJA PENGGING - PAGI
Raja Pengging memasuki kamarnya dengan terengah-engah. Ia segera menarik dua keris di dinding lalu bersiap menghadang Bandung. Bandung masuk ke kamar itu dan langsung menyerang raja.
Raja Pengging membalasnya dengan dua keris di tangannya. Bandung gesit menghindari serangan Raja Pengging dan terus menyerang. Beberapa kali kerisnya berhasil melukai lengan dan kaki Raja Pengging.
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
Bandung menahan serangan Raja Pengging seraya memasang wajah sinis.
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
Raja Pengging masih berusaha menangkis setiap serangan Bandung.
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
Bandung memberi serangan dan menusukkan keris ke perut Raja.
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
Raja Pengging menatap Bandung penuh penuh amarah.
BANDUNG BONDOWOSO
Bandung mengeluarkan panah milik Jonggrang lalu menusukkannya tepat ke jantung Raja.
RAJA PENGGING
Bandung Bondowoso terkejut saat mendengar nama ibunya. Raja Pengging tak lagi bernafas.
BANDUNG BONDOWOSO
CUT TO:
EXT. ALUN-ALUN ISTANA PENGGING - PAGI
Bandung keluar dari dalam istana membawa mahkota raja. Di hadapannya, seluruh rakyat Pengging dan prajurit berkumpul. Pendukung Raja Pengging yang setia sudah dibunuh dan sisanya ditawan.
MATCH CUT TO:
EXT. ALUN-ALUN PRAMBANAN - PAGI
Para rakyat serta panglima Prambanan berkumpul. Jonggrang keluar dari istana menggunakan jubah raja dengan tatapan dingin.
MATCH CUT TO:
INTERCUT BANDUNG DAN JONGGRANG
BEGIN MONTAGE
A. Bandung menatap mahkota yang ada di tangannya.
B. Jonggrang menundukkan kepalanya.
C. Bandung memasangkan mahkota ke kepalanya.
D. Sesepuh kerajaan Prambanan memasangkan mahkota ke kepala JonggrangÂ
E. Seluruh rakyat Pengging bersorak.
RAKYAT PENGGING
F. Seluruh rakyat Prambanan bersorak.
RAKYAT PRAMBANAN
G. Bandung menatap rakyatnya dengan tatapan sendu.
BANDUNG BONDOWOSO
F. Jonggrang menatap rakyatnya dengan tatapan dingin.
BANDUNG BONDOWOSO (V.O)
END OF MONTAGE
FADE TO BLACK