EXT. MEDAN PERANG - FAJAR
Yodha dengan kudanya memimpin pasukan Pengging berjalan menuju perbatasan Prambanan. Mereka terkejut saat mendapati Karungkala dan para prajurit Prambanan sudah siap menghadang mereka. Dengan tenang Yodha memberi isyarat kepada pasukannya untuk berhenti.
SENOPATI PENGGING
YODHA
SENOPATI PENGGING
Di sisi lain, Karungkala duduk di atas kudanya seraya menatap para musuh yang berbaris di kejauhan.
KARUNGKALA
SENOPATI PRAMBANAN
KARUNGKALA
SENOPATI PRAMBANAN
KARUNGKALA
Yodha masih menatap Karungkala dan seluruh prajuritnya.
SENOPATI PENGGING
Yodha menyentuh keris di pinggangnya lalu mengangkatnya ke udara.
YODHA
Karungkala masih mengamati para prajurit lawan yang mulai berlari seraya membawa berbagai senjata.
KARUNGKALA
SENOPATI PRAMBANAN
Seketika Yodha dan para prajurit Pengging dihujani oleh anak panah. Yodha berhasil menghindari panah-panah itu sedangkan beberapa prajurit gugur ketika anak panah menembus dada dan kepala mereka.
FADE TO BLACK
INT. KAMAR JONGGRANG - PAGI
Jonggrang sedang tidur dengan gelisah di ranjangnya. Keringat bercucuran dari dahi dan leher Jonggrang.
KAKEK PERAMAL (V.O.)
KIRANA (O.S.)
Jonggrang bangun dari tidurnya lalu menatap Kirana.
RORO JONGGRANG
KIRANA
RORO JONGGRANG
KIRANA
RORO JONGGRANG
Jonggrang mengambil jubah dan panahnya, lalu berlari menuju pintu. Saat membuka pintu, Saka sudah berada di depan pintu.
SAKA
RORO JONGGRANG
SAKA
RORO JONGGRANG
SAKA
Jonggrang terdiam.
SAKA
Jonggrang merunduk. Badannya mendadak lemas.
RORO JONGGRANG
SAKA
RORO JONGGRANG
SAKA
KIRANA
SAKA
RORO JONGGRANG
SAKA
KIRANA
Saka menatap Kirana, lalu pergi.
CUT TO:
EXT. MEDAN PERANG - PAGI
Prajurit Prambanan mulai berlari menerjang prajurit-prajurit Pengging dengan senjata di tangan mereka. Seluruh prajurit saling membunuh demi mempertahankan kerajaan masing-masing.
Karungkala berhasil membunuh beberapa prajurit musuh. Ketika dia baru saja menebas satu kepala musuh, dia terdiam dan mengamati sekitar mencari sosok Bandung.
KARUNGKALA
Agak jauh dari lokasi perang, Bandung yang duduk di atas kuda muncul, diikuti oleh Oswara. Dari kejauhan mata Bandung mengamati medan perang dengan seksama.
OSWARA
BANDUNG BONDOWOSO
OSWARA
BANDUNG BONDOWOSO
OSWARA
BANDUNG BONDOWOSO
Pandangan Bandung berhenti pada satu titik, area di mana Karungkala dan Yodha sedang berhadapan. Bandung mencabut pedangnya.
BANDUNG BONDOWOSO
Bandung memacu kudanya berlari ke arah Karungkala dan Yodha.
OSWARA
Oswara menarik pedangnya dan memacu kudanya menyusul Bandung.
OSWARA
CUT TO:
INT. KAMAR JONGGRANG - PAGI
Kirana membuka pintu kamar Jonggrang dengan membawa minum. Kirana terkejut ketika mendapati kamar dalam keadaan kosong dengan jendela terbuka lebar. Kirana segera berlari keluar kamar.
CUT TO:
EXT. KANDANG KUDA - PAGI
Kirana bertemu dengan Jonggrang yang membawa busur di tangannya dan beberapa anak panah di punggungnya sedang mempersiapkan kudanya.
KIRANA
RORO JONGGRANG
KIRANA
RORO JONGGRANG
Jonggrang melewati Kirana tetapi tiba-tiba Kirana mencengkeram tangan Jonggrang.
KIRANA
RORO JONGGRANG
Kirana memelintir tangan Jonggrang hingga membuatnya tersungkur ke lantai. Dengan cepat Kirana duduk di atas Jonggrang dan menahan tangan Jonggrang ke belakang.
KIRANA
Kirana melayangkan pukulan ke arah tengkuk Jonggrang, namun Jonggrang tiba-tiba memutar badannya dan berhasil melepaskan diri. Jonggrang mengambil belati yang ia sembunyikan di pakaiannya dan dengan gerakan cepat ia berdiri di belakang Kirana seraya menempelkan belati di leher Kirana.
RORO JONGGRANG
Kirana berusaha tenang dan tetap waspada.
RORO JONGGRANG
Jonggrang memukul kepala belakang Kirana dengan keras. Kirana terjatuh dan Jonggrang pergi dengan kudanya.
Kirana mengerang berusaha tetap sadar. Tiba-tiba saja sosok asing muncul dengan kudanya. Kirana mencoba menatap sosok yang menaiki kuda itu dengan susah payah. Sosok itu turun dari kudanya dan menghampiri Kirana.
KAKEK RAKSO
CUT TO: