EXT. HUTAN PERBATASAN KERAJAAN PRAMBANAN/PENGGING — MALAM
Suasana hutan yang sepi, tiba-tiba terpecah oleh suara derap kaki kuda dari kejauhan. Seorang prajurit berkuda dari arah Prambanan menuju Pengging. Dari balik pepohonan, tiba-tiba sebuah anak panah melesat ke arah prajurit. Prajurit berhasil menghindar, tapi ia terjatuh dari kudanya. Dengan sigap prajurit langsung bangkit, mengeluarkan busur dan anak panahnya dalam posisi siaga. Prajurit diam sejenak, mengamati ke arah datangnya anak panah. Seorang pria berjalan dari arah tersebut.
YODHA
PRAJURIT PRAMBANAN
YODHA
PRAJURIT PRAMBANAN
Yodha menunjukkan lencana Kerajaan Pengging kepada prajurit.
PRAJURIT PRAMBANAN
Prajurit mengeluarkan sebuah gulungan surat dari balik pakaiannya.
PRAJURIT PRAMBANAN
Yodha menerima surat tersebut, kemudian membuka dan membacanya dengan seksama. Seketika wajahnya berubah pucat.
YODHA
PRAJURIT PRAMBANAN
YODHA
Yodha menghampiri Prajurit, kemudian langsung menusuk bagian vital prajurit menggunakan keris.
YODHA
Prajurit terkapar di tanah. Darahnya mengalir deras. Tak lama kemudian, nafas prajurit terhenti.
Yodha menggenggam erat gulungan surat. Perlahan muncul asap dari surat tersebut, kemudian surat itu terbakar habis di tangan Yodha.
Yodha mengambil keris milik prajurit dan mengarahkannya ke perutnya sendiri.
YODHA
Yodha menusukkan keris ke perutnya.
FADE TO BLACK