Tell Me What Your Wish?
Daftar Bagian
1. Hai.
Kinan (VO Prolog) : Menulis adalah hobiku sejak ke
2. Perkenalan yang tidak ramah.
1.INT - Kamar Kinan dan Rumah Kinan-PagiCast. Kina
3. Ini namanya Keluarga?
2.INT - RUMAH KINAN DAN MEJA MAKAN MALAMCast.
4. Kakak kelas ganteng.
4. EXT - Lapangan Basket Sekolah - PagiCast. Kinan
5. Cemburu sebagai siapa?
5. EXT - Kantin Sekolah - Siang Cast. Kinan, Hema,
6. Perempuan teledor.
6. INT - Ruang Kelas - Siang Cast. Kinan, Hema dan
7. Keluarga bahagia?
7. EXT - Diatas motor vespa - SoreCast. Kinan dan
8. Terungkap kebenaran.
9. INT Meja Makan - MalamCast. Kinan, Jeha, Te
9. Keluarga atau musuh?
10. EXT Taman - MalamCast. Kinan dan Devan.[Ki
10. Sisi kehidupan Hema.
11. INT Rumah Hema MalamCast. Hema, Papa d
11. Pertengkaran antar wanita.
12. EXT Lapangan Sekolah - PagiCast. Kinan, Gr
12. Bola cinta?
13. EXT Gudang Sekolah - PagiCast. Kinan dan H
13. Kucing hilang.
16. EXT Koridor Sekolah SiangCast. Hema, S
14. Pertengkaran 2 kelinci.
17. INT Ruang UKS SiangCast. Kinan, Hema,
15. Mantan tak tau malu.
18. EXT Parkiran Motor SoreCast. Kinan, He
16. Untuk apa kebenaran disembunyikan?
20. EXT Cafe Terserah SoreCast. Kina
17. Kebenaran yang benar?
21. EXT Depan Supermarket & Depan Rumah Ki
18. Alasan kebenaran harus disembunyikan.
22. INT Kamar Kinan MalamCast. Kinan dan J
19. Jalan-jalan.
24. EXT Parkiran Motor - PagiCast. Kinan, dan
20. Seaworld.
25. INT Seaworld - PagiCast. Kinan, dan Hema[S
21. Apa semua cerita hidup orang sama?
27. EXT Taman dekat Seaworld - SiangCast. Kina
22. Pertemuan kedua.
28. EXT Pagar Depan Sekolah SiangCast. Kin
23. Devan.
29. EXT Dinding Samping Sekolah SiangCast.
24. Cepat juga.
30. EXT Kantin Sekolah SiangCast. Hema dan
25. Izin itu penting.
32. EXT Teras rumah Kinan dan Kamar Kinan S
26. Turnamen basket atau kegantengan?
33. INT Gedung Olahraga SoreCast. Kinan, H
27. Luka tangan.
34. EXT Lorong Ruang Tunggu Tim Dazel Mala
28. Hari patah hati Kinan.
35. INT Ruang Tunggu Tim Dazel MalamCast.
29. Mencintai tapi terluka.
36. EXT Parkiran MalamCast. Kinan, Hema, d
30. Perkataan yang menyakiti perasaan.
37. INT Ruang Tamu MalamCast. Kinan, Tesa,
31. Perbaikkan mood.
38. EXT Belakang Sekolah Pagi (Ini hanya a
32. Rasa cemburu seorang sahabat.
40. INT Kantin Sekolah SiangCast. Kinan, H
33. Grace.
42. EXT Belakang Sekolah SiangCast. Grace
34. Si pengganggu dari sekolah sebelah.
43. EXT Sekitar Sekolah SiangCast. Kinan,
35. Makan bersama orang asing.
44. EXT Lorong Depan Kantin dan Dalam Kantin
36. Ksatria baja hitam?
45. EXT Koridor Depan Kelas Kinan SiangCas
37. Memangnya pantas cemburu?
46. INT Parkiran Sekolah SoreCast. Kinan d
38. Cinta buat bodoh.
47. INT Depan Rumah SoreCast. Kinan, Tesa
39. Harimau kecil yang terluka.
48. INT Kamar Kinan MalamCast. Kinan.[Suar
40. Tell me what your wish?
50. EXT Taman MalamCast. Kinan dan Devan.[
41. Siapa yang lebih dekat?
51. EXT Depan Rumah Kinan MalamCast. Kinan
42. Pesta perayaan sekolah.
53. EXT Depan Papan Mading Sekolah PagiCas
43. Rahasia sahabat?
54. EXT Kantin SiangCast. Kinan dan Hema.[
44. Tidak bisa bersembunyi.
55. EXT Depan Kelas SiangCast. Kinan dan H
45. Terlalu cantik.
57. INT Hotel MalamCast. Kinan, Hema, Grac
46. Sikap aneh.
58. INT Hotel MalamCast. Kinan, Hema, Jeha
47. Berita pengganggu.
59. INT Hotel MalamCast. Devan, dan Kinan
48. Pertengkaran antar Tim.
60. EXT Depan Hotel MalamCast. Anggota Ti
49. Mabuk.
61. INT Hotel MalamCast. Kinan dan Helena
50. Berita simpang siur.
62. INT Hotel MalamCast. Devan dan bebera
51. Rumor tentang Kinan.
64. EXT Depan Teras Rumah Kinan PagiCast.
52. Hilang tanpa kabar.
65. EXT Pagar Sekolah PagiCast. Jeha, Tes
53. Membangunkan Harimau yang tertidur pulas.
66. EXT Belakang Sekolah PagiCast. Hema d
54. Siapa dia?
67. INT Kamar Hotel PagiCast. Kinan dan s
55. Mimpi buruk.
68. EXT Parkiran Sekolah TI SiangCast. Hem
56. Harimau yang mengaum.
69. EXT Halte Sekolah SiangCast. Hema dan
57. Berusaha meluluhkan.
71. INT Kamar Kinan SiangCast. Kinan, Deva
58. Menjadi detektif swasta.
72. INT Kamar Hotel SiangCast. Hema dan Pe
59. Perubahan sikap.
74. EXT Sekolah PagiCast. Kinan dan Devan.
60. Pahlawan siang bolong.
76. INT Sekolah SiangCast. Kinan dan Hema.
61. Cie kapan nih resmi?
78. EXT Belakang Sekolah SiangCast. Kinan
62. Wanita menyebalkan.
79. EXT Halte SiangCast. Kinan, Devan dan
63. Mulai berencana menyerah.
81. INT Ruang Tamu SoreCast. Kinan, Ayah,
64. Pelukan malam yang hangat.
84. EXT Taman MalamCast. Kinan dan Devan.[
65. Kebenaran apa yang disembunyikan?
85. INT Kafe Sore (Flashback kejadian terj
66. Terbongkar.
87. INT Ruang Tamu SiangCast. Kinan dan Ay
67. Hampir saja.
88. EXT Gedung Terbengkalai Belakang Sekolah
68. Berlari tanpa lelah.
89. INT Ruang Tamu Rumah SoreCast. Ayah, B
69. Panik bercampur khawatir.
90. INT Gedung Terbengkalai Belakang Sekolah
70. Kelinci yang terluka Harimau dan Serigala mulai takut.
92. INT Rumah Sakit SoreCast. Kinan, Devan
71. Serigala menyerang Harimau
93. EXT Tangga Darurat Rumah Sakit SoreCas
72. Kepercayaan penuh.
94. INT Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Malam
73. Memuncaknya amarah.
95. INT Ruang Kelas Jeha PagiCast. Jeha, T
74. Sedikit kata ucapan.
[Beberapa bulan berlalu, Kinan masih belum sadar.
75. Salam perpisahan.
Sahabat dengan banyak kenanganDear, Hema.Der
40. Tell me what your wish?

50. EXT – Taman – Malam

Cast. Kinan dan Devan.

[Kinan duduk diam di taman sambil menatapi langit yang gelap di depannya. Devan yang habis membeli makanan, melihat keberadaan Kinan dan menghampirinya.]

Devan

Kinan?

Kinan

(Menoleh)

Eh? Loh, ngapain disini?

Devan

(Menunjuk kantong belanjaan)

Habis menguras uang.

Kinan

Ikan hiu lagi berantem, hmmm.

[Devan duduk disebelah Kinan dan meletakkan kantong belanjaannya dibawah.]

Devan

Lagi ngapain disini?

Kinan

Mencari udara segar.

Devan

Ada masalah dirumah?

[Kinan menoleh sebentar.]

Kinan

Kok bisa nebak gitu!?

Devan

Asal aja. Berarti tebakan gue benar? Ada masalah?

Kinan

Nggak kok. Sebenarnya malam ini gue lagi bahagia.

Devan

Bahagia? Ada hal membahagiakan apa?

Kinan

Buku gue, diterima dan akan diterbitkan.

Devan

(Berdiri kaget)

HA? YANG BENAR?

[Reaksi Devan membuat Kinan kaget sekaligus bingung. Reaksi itu adalah reaksi yang diinginkan Kinan saat memberi tahu Hema mengenai penerbitan buku ini. Tetapi malah Devan yang bereaksi heboh dan berhasil membuat Kinan tersenyum bahagia, karena mengetahui ada orang lain selain Hema yang ikut senang dan mendukungnya.]

Kinan

Heh? Apaan sih? Heboh banget, malu gue.

Devan

Nggak bisa! Ini harus dirayain! Sebentar tadi gue ada beli roti, tapi nggak beli lilin.

[Kinan tersenyum bahagia menatapi Devan yang habis heboh memeriksa kantong belanjaannya langsung diam kebingungan mencari alternatif lilin. Dia membuka ponselnya dan mendownload aplikasi lilin. Kemudian dia membuka roti yang dibelinya dan mengarahkan ponselnya beserta roti kearah Kinan.]

Kinan

Ngapain?

Devan

Tiup. Eh, tapi sebelum tiup lilinnya, Tell what your wish

[Ucapan Devan itu membuat Kinan menatapinya dengan mata sedikit berair.]

Devan

Wish nya dalam hati aja. Tapi, kalau bisa selipin nama gue.

Kinan

Kenapa harus nyebut nama lo?

Devan

Supaya cepat terkabul.

Kinan

Emang ngaruh?

Devan

Nggak sih. Ya, supaya nama gue ada di doa lo aja.

[Suasana mendadak menjadi canggung. Devan memutar otak, sambil sesekali menatapi Kinan yang tersenyum ke arahnya.]

Devan

Hm, buruan nanti lilinnya cair.

Kinan

Mana bisa cair, lilinnya aja dari handphone.

Devan

Eh? Jangan diremehin. Coba tiup, nanti dia mati.

[Kinan tersenyum lagi. Kemudian dia menutup matanya dan mulai berdoa. Devan menatapinya dengan senyuman kecil. Kinan membuka matanya dan meniup lilin yang ada di ponsel Devan. Lilin itu mati membuat Kinan kaget.]

Kinan

Loh? Kok lilinnya mati?

Devan

Itulah magic. Ini rotinya, lo makan aja.

[Devan memberikan roti yang ada di tangannya ke Kinan.]

Devan

Kenapa diliatin gitu banget? Tenang aja, nggak beracun kok. Kadaluarsanya juga masih lama.

Kinan

Gue nggak bilang apa-apa ya.

Devan

Ya udah, dimakan. Enak loh itu.

Kinan

Makasih.

[Sambil merapikan belanjaannya, devan melihat bunga kecil yang tertanam didekat pohon. Dia berjalan dan mengambil bunga itu.]

Devan

Nih

[Dia memberikan bunga kecil yang indah itu ke Kinan sambil tersenyum gemas.]

Kinan

Apa.

Devan

Nggak bisa lihat ini apa?

Kinan

Maksud gue, kenapa tiba-tiba kasih bunga?

Devan

Nggak ada apa-apa. Karena bunganya cantik aja, jadi keinget lo.

[Kinan tersenyum melihat tingkah Devan dan mengambil bunga kecil itu dari tangan Devan.]

Devan

Terus, kalau ini hari bahagia lo, kenapa diam sendirian disini? Mana wajah ditekuk banget?

Kinan

Lagi ada masalah sama sahabat aja.

Devan

Sama Hema?

Kinan

Lo kenal dekat dengan Hema?

Devan

(Menggeleng)

Nggak dekat banget. Cuma kenal doang perkara basket.

Kinan

Oh…

[Suasana mendadak hening. Devan sesekali menatapi Kinan yang mulai diam kembali.]

Devan

Kalau lo sendiri, sudah lama sahabatan sama Hema?

Kinan

Awal masuk sekolah. Dekat dan nyaman di sebelah dia, kalau ada dia merasa aman aja.

Devan

Kalau nanti seandainya kalian pisah jalan setelah lulus, gimana? Apa lo akan terbiasa tanpa kehadiran dia?

Kinan

(Menggeleng)

Gue nggak tau. Gue udah anggap dia sahabat terbaik gue. Mungkin sulit buat melepas dia pergi.

Devan

Lo suka sama dia?

Kinan

Suka.

Devan

Sebagai cowok?

Kinan

Sahabat.

Devan

Gue mau nanya lagi.

Kinan

Apa? Nggak perlu izin. Dari tadi juga lo nanya nggak ada izin.

Devan

(Terkekeh malu)

Hehe, gimana kalau seandainya, ada orang yang suka salah satu di antara kalian. Maksud gue misal ada cewek yang tertarik sama Hema dan sebaliknya ke lo. Kalian akan saling dukung atau melarang?

Kinan

Haha? Melarang? Buat apa?

Devan

Ya, misalnya aja.

Kinan

Hmm, gue bakal ngelepas Hema kalau dia udah nemuin kebahagiaannya. Hema itu udah jadi sosok yang berharga dalam hidup gue. Sangat berharga. 

Devan

Kalau lo yang suka sama orang lain? Apa Hema bakal ngelepas lo juga?

Kinan

Hema itu pribadi yang keras kepala. Dia sangat-sangat agresif saat gue suka sama orang lain atau ada orang yang suka sama gue. Dia biasanya akan memastikan apakah cowok itu cukup baik dan cocok buat gue.

Devan

Ternyata persahabatan kalian lebih erat dari yang gue kira ya.

Kinan

Iya, erat banget. Gue suka lihat Hema bahagia.

Devan

Lo sendiri? Apa pernah merasa bahagia?

[Kinan tersentak mendengar pertanyaan yang dilontarkan Devan.]

Devan

Eh? Kalau pertanyaan gue menyinggung, nggak perlu dijaw-

Kinan

Kebahagiaan rasanya nggak pernah berpihak ke gue.

[Jawaban Kinan membuat ucapan Devan terhenti. Dia menatap Kinan yang perlahan tersenyum kecil ke arahnya.]

Devan

Kok bicara gitu sih?

Kinan

Karena nyatanya emang gitu. Ya, kali gue harus bohong?

Devan

Tapi, kalau gue mau buat lo bahagia, boleh?

[Kinan menoleh bingung.]

Kinan

Ha? Apa sih? 

Devan

Iya, gue mau di hari-hari bahagia lo selalu ada gue dan sebaliknya disaat gue bahagia lo ada di sebelah gue.

Kinan

Haha, iya. Ayo jadi sahabat gu-

Devan

Sebagai cowok. Bukan sahabat.

[Kinan tersentak kaget.]

Kinan

Van? bercanda?

Devan

Nggak. Gue akan berusaha buat dapetin lo, walaupun sahabat lo rintangannya.

Kinan

Sebentar, maksud lo apaan sih?

[Mereka berdua saling menatap satu sama lain.]

Devan

Lupain aja. Eh, ini udah malam. Ayo pulang, gue anter.

Kinan

Nggak perlu, gue bisa pulang sendiri kok.

Devan

Maaf, seorang Devan nggak menerima penolakan.

Kinan

Cih, dasar.

[Kinan menatapi bunga kecil ditangannya.]

Kinan

Lain kali, kasih bunga yang besar dong. Ya kali, bunga liar lo kasih ke gue.

Devan

Walaupun itu bunga liar, tapi cantik seperti orang yang nerima bunganya.

Kinan

Tolong. Ada buaya berkeliaran.

Devan

Heh.

[Sambil tertawa, mereka berjalan pulang menuju ke rumah Kinan.]

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar