48. INT – Kamar Kinan – Malam
Cast. Kinan.
[Suara notifikasi pesan masuk membuat perhatian Kinan teralihkan. Dia mendapatkan pesan dari penerbit tempat dia mendaftarkan bukunya.]
Kinan
Ha!?
[Ekspresi kaget tak terkontrol muncul diwajah Kinan.]
Kinan
Buku gue! DITERIMA?
[Kinan secara spontan langsung berdiri dan lompat kegirangan. Tanpa pikir panjang dia langsung menelpon Hema.]
49. INT – Kamar Hema – Malam
Cast. Hema dan Kinan.
[Hema duduk dibawah bersandar di kasurnya dengan wajah yang penuh dengan luka lebam. Dia menatap sedih dirinya di depan kaca besar yang ada di pojok kamarnya. Sampai panggilan dari Kinan membuatnya teralihkan.]
Suara telepon.
Hema
Halo?
Kinan
HEMAA!
Hema
Buset, apaan?
Kinan
Hema, gue senang banget malam ini!
Hema
Kenapa? Habis dapat jackpot? Di notice Zeka? Zeka putus sama Kak Jeha?
Kinan
Hem, tolonglah ya? Jangan buat mood bahagia gue rusak.
Hema
Haha, gue bercanda. Kenapa? Ada apaan?
Kinan
Lo tau kan gue pernah ngirim novel terakhir gue ke penerbit?
Hema
Iya, terus?
Kinan
Novel gue diterima, Hema! Novel gue bakal terbit!!
Hema
Demi apa?
Kinan
Demi kamu.
Hema
Yang bener lo? Nggak bohong kan?
Kinan
Kayaknya emang gue salah deh nelfon lo. Emang nggak support banget, ketika sahabatnya lagi bahagia lo seharusnya ikut bahagia dong!
Hema
Lah? Ini gue bahagia kok.
Kinan
Nggak keliatan tuh? Ketemuan aja yuk? Karena gue lagi bahagia, gue traktir lo es krim. Terserah mau berapa, satu gerobak gue beliin.Ayo dong, gue jarang-jarang nih bahagia karena hal kayak gini. Masa nggak mau rayain bareng?
[Hema menatapi dirinya yang terlihat sangat menyedihkan di depan kaca.]
Kinan
Hem?
Hema
Gue nggak bisa.
Kinan
Ih!? Kok nggak bisa sih? Luangin waktu lo dikit aja buat gue.
Hema
Gue lagi ada kerjaan yang nggak bisa ditinggal.
Kinan
Kok tumben banget? Biasanya lo selalu mentingin gue.
[Hema terdiam sejenak, dia menggeram kesal tangannya.]
Hema
Berhenti bersikap seperti anak kecil. Hidup gue nggak selalu tentang lo, Nan.
Kinan
Lo lagi ada masalah? Kok bicaranya gitu sih sama gue?
[Hema menghela nafas dan melepaskan eramannya.]
Hema
Sorry, maksud gue-
Kinan
Kalau ada masalah jangan dilampiaskan ke orang yang nggak tau apa-apa. Orang-orang bisa aja tersinggung dengan omongan lo barusan. Kalau nggak mau gue ajak keluar, ya tolak aja baik-baik, nggak perlu ngatain gue bersikap seperti anak kecil. Kalau lo tolak sekali lagi dengan baik juga gue nggak akan maksa lagi. Jaga emosi, Hem. Nggak semua orang bisa betah dengan sikap emosional lo itu.
Hema
Nan, maaf-
[Kinan mematikan panggilan itu. Hema menutup matanya sedikit lama sambil menggeram kesal handphone di tangannya.]
Hema
SIALAN!