44. EXT – Lorong Depan Kantin dan Dalam Kantin – Siang
Cast. Kinan, Hema, Devan, Jeha, Zeka serta Gengnya, Timo, beberapa murid dan Ibu penjual makanan.
[Kinan mendorong pelan Devan yang tersenyum ke arahnya.]
Kinan
Devan
(Tertawa)
Kinan
Devan
Kinan
Devan
[Kinan menatap aneh. Devan mendekatkan wajahnya ke Kinan dan menatapnya.]
Devan
[Kinan mendorong jauh Devan.]
Kinan
Devan
[Kinan menggeram kesal.]
Kinan
[Devan tersenyum puas melihat tingkah Kinan yang kesal dengannya. Kinan berjalan kesal memasuki daerah kantin yang ramai, disusul oleh Devan dari belakang.]
Kinan
Devan
Kinan
Devan
Kinan
[Devan menoleh aneh.]
Kinan
Devan
Kinan
[Mereka saling menatap.]
Kinan
Devan
[Kinan berjalan duduk ditempat kosong, sambil menunggu Devan selesai memilih, tatapan Kinan lagi-lagi terhenti kearah Zeka dan Jeha yang lagi-lagi berada disana.]
Devan
[Devan berjalan kesana-kemari, dan memesan makanan. Sesekali dia menoleh kearah Kinan yang sedang menatap kearah Zeka dan Jeha.]
Ibu Penjual
Devan
[Selesai membeli makanan, Devan membawa semuanya ke meja. Devan membeli batagor, dimsum dan 2 minuman. Dia duduk tepat di depan Kinan.]
Devan
Kinan
Devan
Kinan
Devan
[Setelah mendengar kata dimsum, tatapan Kinan terpaku ke piring yang berisi dimsum kesukaannya.]
Devan
Kinan
Devan
Kinan
[Devan tersenyum dan memberikan sepiring dimsum dan minuman yang dibelinya kedepan Kinan.]
Devan
[Kinan memakan dimsum itu dengan lahap. Sedangkan Devan memakan batagor. Disisi lain, Timo orang yang dikenal emosional dari tim basket TI datang menghampiri Zeka yang dimana mereka adalah teman satu tim.]
Timo (Tim Basket TI)
Zeka
Timo
(Menunjukkan pergerakan merokok)
Zeka
Timo
[Zeka mengangguk tersenyum ketika Timo menanyakan Jeha.]
Timo
Jeha
Timo
[Jeha tidak terlalu menyukai kehadiran Timo disana. Karena sosok Timo selalu saja dianggap sebagai preman sekolah. Candaan Timo itu terhenti ketika secara tidak sengaja dia melihat Devan ketika sedang menoleh. Dia sangat membenci tim basket Groge. Sedangkan suasana Devan dan Kinan sangat tenang sambil menikmati makanan mereka.]
Siswi 1
Siswi 2
Siswi 3
[Pembicaraan siswi-siswi itu terdengar jelas ditelinga Kinan dan Devan yang membuat Devan menoleh ke belakang.]
Siswi 2
Devan
[Ucapan Devan membuat kunyahan dimsum dalam mulut Kinan terhenti.]
Siswi 1 dan 3
Kinan
Devan
[Kinan melanjutkan makannya sambil melihat kearah 3 siswi yang langsung terdiam. Lagi-lagi muncul senyuman diwajah Devan ketika sedang menatap Kinan yang sangat asik makan sampai belepotan.]
Devan
Kinan
Devan
(Menoleh kesana kemari)
Kinan
Devan
Kinan
Devan
Kinan
Devan
Kinan
Devan
Kinan
Devan
Kinan
Devan
Kinan
[Devan menahan tawanya. Dia menatapi Kinan yang juga tersenyum. Secara tiba-tiba Hema muncul, tatapannya aneh ketika melihat kebersamaan Kinan dan Devan.]
Devan
[Kinan sedikit terkejut ketika tangan Devan mengarah padanya untuk membantu membersihkan belepotan di dekat bibirnya.]
Devan
Kinan
Devan
(Menggeleng)
Kinan
[Suara tepuk tangan tiba-tiba muncul dari arah belakang Devan yang membuat perhatian Devan dan Kinan teralihkan.]
Timo
[Timo berjalan mendekati meja Kinan dan Devan. Kemudian berhenti menatap sinis Devan sambil merangkul dengan sok akrab.]
Timo
[Devan menghentikan kunyahnya, dia menyadari bahwa itu Timo. Orang yang paling dia benci karena sikap arogannya. Kinan yang bingung ikut berhenti makan.]
Timo
[Kinan menatapi ekspresi kesal Devan semenjak datangnya Timo.]
Kinan
Timo
[Timo langsung menunjuk Kinan tepat didepan mata Kinan. Devan langsung melarikan tangan Timo dari hadapan Kinan. Dia berdiri dan mendorong Timo sedikit.]
Devan
Timo
(Tertawa mengejek)
[Suara tawa Timo berhasil mendapatkan perhatian Siswa-siswi yang ada di kantin. Ada beberapa siswi yang merekam. Suara bisik-bisik siswa-siswi menanyakan keadaan terdengar jelas.]
Devan
Timo
Devan
[Timo mulai menatapi Kinan yang diam melihat pertengkaran itu. Dia berjalan mendekati Kinan dan merangkulnya. Rangkulan dan ekspresi takut Kinan disaksikan oleh Devan.]
Timo
Devan
Timo
Devan
[Timo menahan tawanya. Sambil sesekali menatapi Kinan, matanya terarah ke rambut Kinan yang menutupi nama di baju.]
Timo
Devan
Timo
[Timo secara tidak sopan menyingkirkan rambut Kinan karena ingin membaca nama. Hal itu membuat Devan menendang kursi dan mencekik Timo kemudian menyudutkannya ke dinding. Kantin langsung heboh, termasuk Zeka dan Jeha yang otomatis berdiri. Kinan juga terlihat syok dan kaget.]
Devan
Jeha
Zeka
Devan
[Zeka meninggalkan Jeha sendirian dan berjalan menghampiri pertengkaran itu.]
Devan
Timo
[Timo tercekik. Cengkraman Devan sangat kuat.]
Hema
Siswi
Kinan
Timo
[Devan semakin kuat mencengkram leher Timo sampai membuat wajah Timo memerah kesakitan.]
Devan
Kinan
[Tatapan marah Devan terlihat jelas. Zeka yang sampai langsung melerai.]
Zeka
[Zeka menahan Devan yang memberontak sedangkan Anggota geng Zeka ikut datang dan membantu Zeka melerai Devan dan Timo.]
Kinan
Devan
Timo
Devan
Kinan
[Teriakan Kinan membuat suasana kantin yang tadinya rusuh menjadi diam.]
Jeha
[Devan perlahan tenang. Dia menatapi Kinan, yang langsung menatap sinis Timo. Kinan berjalan mendekat.]
Kinan
Timo
[Suara tamparan membuat mata semua orang terbelalak. Timo yang habis ditampar terdiam menatapi Kinan. Sedangkan Devan tersenyum bangga.]
Siswa-siswi
Kinan
[Kinan melangkahkan kakinya pergi.]
Kinan
Devan
[Mata Devan terarah ke celana Timo.]
Devan
Timo
Zeka
[Mereka berdua pergi dari kantin. Timo mengamuk dan tetap ditenangkan oleh Zeka dan Gengnya.]