13. EXT – Gudang Sekolah - Pagi
Cast. Kinan dan Hema.
[Hema membawa Kinan ke gudang belakang sekolah.]
Kinan
Aduh! Hema sakit! Lepasin tangan gue. Hema, lepasin!
Hema
Lo gila ya? Ngapain coba narik-narik rambut Kak Grace!? Nggak ada pikiran lagi?!
[Kinan menatap kesal dan mengambil paksa tas nya dipundak Hema.]
Kinan
HEH! Kok lo jadi marah-marah ke gue sih? Yang salah itu dia ya! Dia duluan yang cari masalah sama gue. Gue nggak ngapa-ngapain. Gue cuma ngebalas apa yang dilakukannya ke gue, itu aja. Kalau lo terima aja apapun yang dia lakuin ke lo, ya itu terserah lo. Tapi gue nggak, Hem. Gue nggak terima ketika harga diri gue direndahin sama orang yang mulut dan otaknya nggak dididik kayak mereka!
Hema
Kinan-
Kinan
Kalau nggak tau masalahnya dari awal, jangan asal nuduh orang. Dasar brengsek!
Hema
Kinan! KINAN!
[Kinan pergi meninggalkan Hema sendirian. Panggilannya itu tidak digubris sama sekali.]
14. EXT – Lapangan Sekolah - Pagi
Cast. Kinan, Zeka, dan teman Zeka
[Setelah bertengkar dengan Hema, Kinan memutuskan untuk pergi ke pinggir lapangan sekolah untuk menenangkan pikiran. Bertepatan disana ada beberapa siswa sedang bermain basket, dan Zeka juga ada disana. Hal itu membuat senyum kecil muncul diwajah Kinan.]
Frans (Teman Zeka)
Ayo! Zek! Oper.
Zeka
Go! Frans! Nice!
Kinan
Memperbaiki mood dengan melihat Kak Zeka berkeringat di pagi hari.
[Bola yang dilemparkan tidak sengaja mengenai Kinan yang dari tadi melamun.]
Zeka
Hei! Awas! Astaga.
[Zeka dan beberapa temannya menghampiri Kinan yang sudah terjatuh pingsan.]
Frans (Teman Zeka)
Gila, Zek. Tadi lemparan lo kencang juga loh.
Zeka
Makanya itu. Lihat jidatnya sampai biru.
Gerald (Teman Zeka)
Bawa ke UKS aja.
[Zeka langsung menggendong Kinan dengan jidat membiru.]
15. INT – Ruang UKS – Pagi
Cast. Kinan, Zeka, Guru UKS.
[Sesampainya di UKS, Kinan langsung diperiksa.]
Guru UKS
Kenapa ini?
Zeka
Kena bola basket, Bu.
Guru UKS
Karena kamu lagi kan, Zeka?
[Zeka terkekeh malu.]
FX : Bunyi bel masuk.
Guru UKS
Ya udah, kamu masuk kelas dulu aja. Udah bunyi bel.
Zeka
Tapi Bu, Saya nggak bisa ninggalin dia sendirian.
Guru UKS
Zeka, Ibu tau kamu itu orangnya tanggung jawab banget. Tapi untuk siswi ini biar Ibu dulu yang bantu. Kamu masuk ke kelas dulu aja. Nanti kalau dia udah sadar, Ibu akan panggil kamu.
[Zeka menatapi Kinan.]
Zeka
Kalau begitu, Zeka permisi Bu. Terima kasih atas bantuannya. Tolong rawat dia dengan benar ya, Bu.
[Guru UKS menanggapi permintaan Zeka dengan anggukkan kepala. Kemudian Zeka pergi dari UKS.]