TAKDIR CINTA
Daftar Bagian
1. Prolog - Scene 1 - 4
Cinta (mengusap depan rambutnya, lalu kedua tanganya menyilang di dada) "Helo! Sejak kapan gu
2. Scene 5 - 9
Anisa "Cinta, kita tidak harus menjadi ustadzah saat kita mengingatkan orang lain yang jatuh k
3. Scene 10 - 15
Keduanya bekerja sama membuat formula Benci jadi rindu. Dari tidak suka menjadi cinta" dan m
4. Scene 16 - 21
Siti Sarboah "Wuaah... Rumah ka Berlina besar dan indah sekali! Beruntung sekali yah, mba Berl
5. Scene 22 - 28
Bunda Shinta "Terus ada lagi anak siswi SMP bunuh diri karena diputusin sama pacarnya." B
6. Scene 29 - 34
Mereka itu bisa karena terbiasa, karena suka dan cinta. Mungkin saja, Bosy membuat puisi itu untuk
7. Scene 35 - 41
Cinta Puisi lagi, puisi lagi. (membaca puisi) Cinta, jadilah cintaku yang pertama dan terakhir I
8. Scene 42 - 47
Malam itu, Alek mengundang Berlina sebagai hiburan bagi Bosy. Selama menunggu kedatangan Berlina, An
9. Scene 48 - 53
Anisa (terpaku, sekujur tubuh seakan-akan ada gletser menimpa raganya hingga dingin, membeku. Tata
10. Scene 54 - 59
Cinta "You know, Nisa ! Our lovely Faiz is coming. He is on the way. Nisa! this is good tiding
11. Scene 60 - 65
Bosy "Justru gue bawa kalian kesini tuh. Supaya paru-paru kita sehat."
12. Sene 66 - 71
SUPRISE ! SELAMAT ULTAH CINTA SALSABILA! ANAK BUNDA YANG TERCINTA !!! Cinta (terkejut, membuk
13. Scene 72 - 77
Parlin (mengamati lingkungan sekitar. Sepi. Melihat target sedang shalat di saung sendirian. Ia mem
14. Scene 78 - 83
Baiz "pertama, nama yang bagus bisa menjadi doa, harapan dan jati diri kita. Dari belajar baha
15. Scene 84 - 89
Cinta (O.S) (termenung dalam kesendiriannya di taman. Ia mematikan alat komunikasinya.) Ya Tuhan,
16. Scene 90 - 95
Bunda Shinta "Cinta, kamu dimana nak?" (Pertanyaan yang belum terjawab beberapa kali te
17. Scene 96 - 101
"Cinta, cintaaa.. sekarang loe lihat, kan siapa yang menang diatas angin? Asal loe tahu yah. Pe
18. Scene 102 - 107
Anisa "Ini alas kaki Cinta, Faiz. Dugaanku tidak salah. Cinta ada disini."
19. Scene 108 =113
Anisa "Ya Allah! Selamatkanlah Cinta... cinta kamu pasti bisa, kamu harus kuat... kumohon Cint
20. Scene 114 - 121
Kami berdua berterima kasih juga kepada Bunda yang telah memberitahukan perasaan cinta, sahabat kami
1. Prolog - Scene 1 - 4
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

Prolog

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para pembaca dan para dewan juri ScriptHuntFilm yang saya hormati.

 

         Skenario ini diangkat dari novel pribadi yang belum jadi-jadi. Bingung mau dibawa kemana alur novelnya. Mandek di tengah jalan. Ketika saya memberanikan diri langsung membuat skenario film untuk kompetisi. Ide itu datang bagaikan jelangkung yang datang tanpa diundang. Selama 14 hari menuju deadline, saya mengerjakan proyek ini. Ups sorry curhat.

         Apabila ada pihak tertentu tertarik dengan skenario saya, maka (1) produser dan sutradara boleh menentukan tempat dan lokasi kejadian shooting (2) teks percakapan di dalam naskah ini boleh dirubah apabila kata-katanya dirasa kurang wow.

         Berikut ini, saya mempersembahkan karya saya.

 

****

1.   INT : Di SMA – kelulusan tahun 2013 – Siang

Cast : Cinta Salsabila, Anisa Najmunisa, Baiz Buitenzorg, Bosy Bonaparte, Aleks Leksmana, Anton Orton dan Berlina berlian

 

Baiz

“Nggak kerasa yah kita lulus bersama”

 

Anisa

“iya, yah Alhamdulillah!”

 

Cinta

“Iya Iz, loe bener banget. Gak kerasa kita lulus bersama. Gak kerasa kita sudah menempuh pendidikan SMA selama tiga tahun kurang beberapa bulan.”

 

Baiz

“Loh kok pake kurang berbulan-bulan sih, Cin?”

 

Cinta

“Ya kan dikurangi momen liburan lah.”

 

Baiz dan Anisa tertawa

 

Baiz

“Hahaha Loe bener, Cinta! Nggak mungkin dong kita belajar terus selama tiga tahun tanpa henti”

 

Cinta

“Ya iyalah my lovely Baiz! Yang ada loe mampus, stress belajar terus apalagi belajar Biologi, Kimia, Fisika dan Matematika. Loe tahu sendiri kan kemampuan loe bagaimana? Gue aja yang sang juara pertama mau pecah nih kepala. hehehe” (Batinnya)

 Ups sorry my honey, kata-kata gue terlalu tajam setajam ujung pedang.

 

 

Anisa

 (geleng-geleng kepala) “Cinta, loe tuh terlalu lebay, gitu banget sama sobat kita, and pacar gue.”

 

Baiz

(menutup wajahnya dengan kedua tangannya setelah mendengar perkataan Cinta)

 

Cinta

(Melihat respon Baiz demikian, Cinta merangkul Baiz secara tidak ketat) “Maafin gue yah, my lovely firend.”

 

Anisa

“ish,” (melepaskan pelukan Cinta kepada Baiz) “Cintaaa! lepasin tangan loe... Baiz tuh bukan muhrim loe, nggak usah peluk-peluk gitu kalee. Gue aja sebagai pacarnya nggak pernah peluk, apalagi ciuman. Itu perbuatan dosa tau.”

 

Baiz

“Iyah nih, Cinta!”(melepaskan pelukan Cinta) “untung Anisa bukan tipe cewek gue, sobat kita yang cemburuan.”

 

 

Ditengah obrolan mereka bertiga, Bosy datang menghampiri diikuti oleh Anton, Aleks dan Berlina.

 

Bosy

“Halo, Cinta! Selamat ya kita bisa lulus bareng!”

 

Cinta

“kita? Loe aja kale sama temen-temen loe.”

 

Bosy

 “loe gitu banget sih, my love!”

 

 

Cinta

(mengusap depan rambutnya, lalu kedua tanganya menyilang di dada) “Helo! Sejak kapan gue jadi your love, Bosy! Until this earth ending. I will not be your darling. Bunting![1]”

 

 

Anisa

 (menyikut Cinta) “Astagfirullah, Cinta! Tuh mulut kayak nggak disekolahin.”

 

Baiz

“Maafin sobat gue, Bosy!”

 

Mata Bosy membulat, ia ingin marah. Akantetapi sebuah minuman dingin diletakan di dada Bosy oleh Berlina sambil berkata 

“stop, darling!”

 

Bosy

“Uh, Dingin tau!”

 

Berlina

“Biar nggak darting, darah tinggi. Bagus obati gerah hati loe dengan ini.” (kemudian menjauhkan kembali minuman dingin tersebut dari dada Bosy. cara itu ampuh untuk meredam luapan api di hati Bosy.)

 

 

Aleks

“kita cabut, Bosy! Nggak penting menghadapi orang sinting”

 

Bosy

(menghembuskan napasnya) “asal loe tahu Cinta. I love you forever. I will be ghost to you! I will make you love me. Gue kutuk loe. Nggak bakalan ada cowok yang bakal mencintai loe selain gue.

 

Cinta

“Ieyuuh! Siapa loe? Bunda gue juga bukan.”

 

 

Berlina (O.S)

 Bosy ngapain sih loe mencintai cewek macam ini. Cewek aneh ga tahu diri. Sudah tahu Bosy anak orang kaya, em lumayan ganteng, kerreen. Segalanya ia punya. Dasar cewek norak.

 

 

Anton, Aleks dan Berlina membawa pergi Bosy dari hadapan Cinta dan kedua sahabatnya.

 

 

Anisa dan Baiz yang baru saja melihat tingkah Cinta, geleng-geleng kepala. Setelah geng Bosy pergi.

 

Anisa dan Baiz

Naudzubillahi min dzaalik!

(kami berlindung kepada Allah dari hal tersebut)

 

Cinta

 (tertawa) “Huh dasar! hmm.. Maaf, gaes! Because Bosy.. our conversation is pending. Oke, by the way! kita jadikan kuliah di PTN yang sama?”

 

 

Anisa

“tentu, cinta.”

 

 

 Cinta

(melihat ke arah Baiz) kalau loe, Iz?

 

Baiz

“Emmm... Sebenarnya” (Baiz berkata) “gue...”

 

Cinta

(merekam apa yang diucapkan Baiz)

 

*****

2.   INT : Caffee – Bahas masa depan – siang

Cast : Berlina, Bosy, Aleks dan Anton.

 

Anton

“Bosy, jadi loe bakal kuliah dimana?”

 

 

Bosy

“Bokap gue sih minta gue kuliah di luar negeri, tapi saat ini gue bakal kuliah dimana cinta berada. Kalian harus sekampus sama gue yah. ”

 

Anton dan Aleks

“oke siap Bos!”

 

 

Berlina

“Jadi loe tuh kuliah hanya demi orang itu doang?”

 

Bosy

(melihat ke arah Berlina) “Ya, Begitu lah. Itung-itung gue menyelam sambil minum air. Emangnya loe mau jadi apa di masa depan?”

 

Berlina

( O.S = Menjadi separuh hatimu, Bosy)

“emm.. Pengusaha”

 

Aleks

“Pengusaha apa?”

 

Berlina

“Nanti, loe semua akan tahu.”

 

 

*****

(LIMA TAHUN KEMUDIAN)

 

3.   INT : Kamar – Menulis Diary – Malam

Cast : Cinta

Cinta (O.S)

(menulis)

Malam ini, gue hancur lagi. Untuk kesekian kalinya. Gue diputusin cowok gue. Padahal gue nggak pernah membuat onar. Gegara mereka, gue berkesimpulan semua cowok brengsek kecuali hanya Almarhum bapak gue dan Baiz cowoknya sobat gue yang jauh di sana.

 

 

4.   INT : Caffe – Cowok bayaran – Malam

Cast : Anton dan Aleks

 

Aleks

(menyerahkan amplop berisi uang)

Oke, ini bayaran dari Bos gue setelah loe pacarin dan putusin Cinta Salsabila.

 

Cowok bayaran

(menerima uang tersebut)

Oke, terima kasih. (melihat isi amplop. tersenyum puas dan pergi)

 

Anton

Hahaha... gila yah ide Bos kita.

Sampai segitunya untuk menyempurnakan kutukan cinta

Dan takdir cinta.

 

Aleks

Ya,ya, yaa.. oke selanjutnya kita laporan ke Bos kita

Yang lagi sibuk di luar negeri.

 

 

 

[1] Bunting = Perut buncit.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar