CUT TO
47. INT. DI MOBIL MILKA – MALAM
CAST: Milka
Milka mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi seperti ketika naik motor sambil mendengarkan musik menggunakan earphone. Dia asyik manggut-manggut. Milka mulai menguap dan mengerjapkan mata beberapa kali.
MILKA
(berusaha menahan mata yang ingin terpejam)
Ini kenapa gue ngantuk banget rasanya? Ini kan baru jam delapan. Biasanya gue betah begadang. Mana kosan Ve masih agak jauh lagi.
Milka menguap beberapa kali. Matanya semakin terasa lengket, tetapi Milka berusaha membelalakkan matanya. Namun, perlahan rasa kantuknya semakin berat. Milka pun memejamkan mata.
CUT TO
48. EXT. DI JALAN – MALAM
CAST: Milka
Mobil Milka mulai oleng tak terkendali, melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak beberapa kendaraan yang ada di depannya. Beberapa mobil dan motor berusaha menghindari mobil Milka. Sementara Milka yang tertidur berusaha membuka mata dan mengendalikan mobilnya, tetapi matanya susah untuk terbuka karena merasa ngantuk berat. Mobil Milka menabrak truk yang ada di depannya dan menyebabkan kecelakaan beruntun. Mobil Milka terguling beberapa kali. Saat berhenti terguling, Milka sudah dalam kondisi bersimbah darah dan tak sadarkan diri. Beberapa orang menghentikan kendaraannya saat melihat banyak mobil rusak akibat kecelakaan beruntun itu. Mereka mulai menyelamatkan beberapa korban kecelakaan, termasuk Milka. Orang-orang berusaha mengeluarkan Milka dari mobilnya yang sudah dalam kondisi terbalik. Kepala Milka berlumuran darah dan beberapa pecahan kaca mobil menancap di wajah Milka.
CUT TO
49. INT. KAMAR INDEKOS VE – MALAM
CAST: Ve dan Shakira
Ve mematung duduk di depan meja belajarnya sambil terus meneteskan air mata, memikirkan Brilian. Tiba-tiba Ve terkejut mendengar pintu kamarnya diketuk dengan keras beberapa kali.
SUARA KETUKAN PINTU
Ve bergegas membuka pintu. Ve tertegun melihat Shakira berdiri di depan pintu kamarnya dengan wajah panik. Shakira melangkah masuk ke kamar Ve.
VE
(menatap Shakira dengan heran)
Shakira, kamu kenapa? Dari cara kamu ngetuk pintu, sepertinya kamu lagi panik.
SHAKIRA
(menatap Ve dengan wajah panik dan khawatir)
Ve, kita harus ke rumah sakit sekarang. Sahabat kamu kecelakaan!
VE
(mengernyit bingung)
Sahabat? Siapa? Kamu tau dari mana?
SHAKIRA
Kamu udah tau kan kalau aku punya kemampuan seperti itu. Jadi aku tau. Dia mau ke rumah kamu, tapi malah kecelakaan.
VE
Mau ke rumahku?
Ve diam dan berpikir sejenak. Lalu matanya terbelalak.
VE
Milka? Apa dia yang kamu maksud? Tadi dia bilang mau ke sini.
Shakira mengangguk.
VE
Di mana dia? Aku harus lihat keadaan dia. Ayo, Shakira!
SHAKIRA
Aku udah pesen taksi online. Kita tunggu di depan, ya.
Ve dan Shakira bergegas keluar.
CUT TO
50. INT. DI RUMAH SAKIT – MALAM
CAST: Ve, Shakira, orang tua Milka, dokter
Ve dan Shakira berlari masuk ke rumah sakit dengan wajah panik dan khawatir. Mereka berulang kali menanyakan ke perawat tentang ruangan Milka. Langkah mereka terhenti di depan ruangan IGD. Terlihat sepasang suami istri menangis dan dokter berdiri di depan mereka. Shakira melangkah mendekati mereka. Sementara Ve mematung dan air matanya mulai menetes.
SHAKIRA
(menatap ayah dan ibu Milka)
Om, Tante, kalian orang tuanya Milka? Gimana keadaan Milka?
Orang tua Milka menatap Shakira sekilas, lalu kembali menangis tanpa menjawab pertanyaan Shakira. Shakira mengalihkan pandangannya pada dokter yang berdiri di sampingnya.
SHAKIRA
Dok, gimana keadaan Milka?
DOKTER
Pasien tidak dapat diselamatkan. Bahkan saat dibawa ke sini dia sudah meninggal. Kecelakaan itu cukup parah. Jadi sepertinya dia meninggal di tempat.
Shakira terbelalak mendengar pernyataan dokter. Sementara Ve langsung terkulai lemas dan menangis. Shakira berlari menghampiri Ve dan mendekapnya.
VE
(berteriak)
Kenapa semua orang yang aku sayang pergi? Kenapa harus orang-orang baik yang pergi? Aku udah kehilangan Brilian, kenapa aku juga harus kehilangan Milka?
SHAKIRA
(mempererat dekapannya dan mulai meneteskan air mata)
Ve, kamu yang kuat, ya. Milka pasti nggak mau lihat kamu kaya gini. Kamu harus bisa menerima kenyataan ini.
Shakira terus mengusap bahu Ve, berusaha menenangkan Ve.
CUT TO
51. INT. RUANG KELAS – SIANG
CAST: Ve dan Rafka
Suasana kelas sepi karena sedang jam istirahat. Ve duduk seorang diri di kelas. Dia menidurkan kepalanya di meja. Matanya menatap dengan tatapan kosong. Tiba-tiba Rafka masuk dan duduk di samping Ve. Rafka ikut menidurkan kepalanya di meja dan menatap Ve. Ve menatap Rafka dengan kesal, lalu mengangkat kepalanya dan menegakkan duduknya. Ve mengarahkan pandangannya ke depan, enggan menatap Rafka.
RAFKA
(menatap Ve)
Sampai kapan mau sedih terus? Yang pergi nggak akan kembali. Jarum jam juga nggak akan bisa berputar ke kiri. Jadi untuk apa menangisi yang sudah terjadi? Bukannya semua yang hidup memang akan mati?
VE
Harusnya aku yang mati duluan. Kalau Brilian nggak mencegah aku untuk bunuh diri waktu itu, aku nggak akan mengalami ini.
RAFKA
Dia cuma pengin kamu tumbuh jadi cewek yang kuat. Kalau kamu kaya gini, berarti usahanya dia sia-sia dong? Udah lah jangan sedih terus. Aku nggak tau cara menghibur cewek. Pacaran aja nggak pernah. Jadi jangan nangis lagi di depan aku.
VE
(menatap Rafka dengan tatapan dingin)
Nggak ada yang nyuruh kamu buat ke sini.
RAFKA
Aku nggak tega lihat cewek sedih sendirian. Gini-gini aku juga punya hati. Mau aku beliin coklat biar nggak sedih? Atau es krim? Atau mau aku bersikap seperti Brilian?
VE
Minggir.
Rafka berdiri sedikit menjauh. Ve bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan kelas.
CUT TO
52. EXT. DI DEPAN GUDANG SEKOLAH – SIANG
CAST: Ve, Nura, Jessie, Alena
Nura berdiri di depan gudang bersama Jessie dan Alena.
JESSIE
Kok bisa-bisanya lo nglakuin itu sih, Nur?
NURA
Aku nggak suka lihat Milka lebih deket sama Ve. Sejak ada cewek aneh itu, Milka jadi nggak terlalu deket sama aku. Aku juga mau bikin Ve nggak punya temen lagi biar dia semakin sedih dan hidupnya hancur. Aku muak denger guru selalu muji dia! Aku nggak terima ada yang ngalahin aku di kelas!
ALENA
(menyeringai)
Lo emang cocok banget jadi ketua geng RB. Gue acungin jempol buat keberanian lo. Eh tapi kapan lo naruh obat tidur ke makanannya Milka?
NURA
Aku ke rumah Milka sore itu setelah dia bilang kalau malemnya dia mau ke rumah Ve dan dia ngajak aku makan di sana. Pas dia ngambil lauk ke dapur, aku masukin obat tidurnya. Kebetulan rumahnya dia lagi sepi karena orang tuanya kerja sampai malem. Aku juga udah membungkam mulut asisten rumah tangga dan security di rumahnya Milka. Satu lagi, walaupun rumah Milka itu mewah, tapi nggak ada CCTV, jadi aman.
JESSIE
Gila lo! Tetep aja itu berbahaya. Pasti sekarang polisi lagi menyelidiki kasus ini. Gimana kalau asisten rumah tangganya dia buka mulut?
NURA
Aku nggak peduli! Yang penting aku udah puas karena udah menghabisi malaikat pelindungnya Ve.
CUT TO
53. EXT. DI DEPAN RUANG KELAS DEKAT GUDANG – SIANG
CAST: Ve
Ve mengintip dari balik tembok salah satu ruang kelas yang ada di dekat gudang dan mendengarkan pembicaraan Nura, Jessie, dan Alena. Ve terkejut mendengar pembicaraan mereka. Matanya memancarkan amarah.